KAHMI Soroti APBD Dalam FGD

Baca Juga

Focus Discussion Group (FGD) yang dilakukan oleh KAHMI kali ini menyorot Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Blora, FGD dilakukan di meeting room Mr. Green dan dihadiri oleh Mantan wakil ketua badan Anggaran DPRD Blora 2 Periode, H. Abdullah Aminudin,  Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto, Kabid Fisik dan Prasarana, Pujiariyanto, perwakilan dinas Sosial dan anggota-anggota KAHMI.

Blora, Transblora.co - Pemerintah Kabupaten Blora dituding hanya berorientasi penyerapan saja, harusnya pemerintah daerah harus butuh adanya inovasi dan kreatifitas, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat yang nyata.

Mantan Wakil Ketua DPRD Blora, dari Partai Kebangkitan Bangsa, H. Abdullah Aminuddin, menyoroti pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di Kabupaten Blora, tidak berorientasi untuk menumbuhkan perekonomian rakyat, namun hanya kegiatan rutin menyerap anggaran hingga habis.

"Anggaran kita pada APBD 2020 yang sebesar Rp. 2,2 Trilyun, yang mana 40% atau sebesar Rp. 650 Milyar lebih adalah untuk belanja pegawai, sementara untuk Dana Desa adalah sebesar Rp. 268 Milyar, belanja bagi hasil kepada Pemerintah Desa, bantuan keuangan hibah dan sosial dan lain - lain, sisanya adalah untuk belanja langsung, yang dibagi oleh masing - masing OPD dengan prosentase yang telah ditentukan oleh regulasi, misalnya 25% untuk infrastruktur, ini harus dikelola dengan baik, yaitu dibelanjakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, bukan hanya yang penting terserap, namun bagaimana ini outputnya, bisa dirasakan oleh masyarakat Blora, karena kalo sekedar belanja, ibu - ibu di rumah bisa belanja," paparnya.

Disampaikannya gagasan tersebut untuk menumbuhkan ekonomi rakyat itu, adalah dengan menggali potensi - potensi domestik masyarakat Blora, di sektor perdagangan, pertanian, holtikultura, peternakan dan pariwisata Blora.


"Saat saya pertama kali menjadi anggota Dewan dulu, pendapatan asli daerah Blora, hanya sebesar Rp. 50 Milyar saja, jelas saya tidak percaya, di perdagangan misalnya, bagaimana mungkin pendapatannya hanya sebesar Rp. 1 Milyar saja, langsung saya minta data jumlah pertokoan di Blora, saya cek retribusinya, parkirnya, ternyata potensinya lebih besar, sejak itu saya minta targetnya dinaikkan, hingga sekarang menjadi Rp. 200 Milyar lebih, masyarakat harus tahu ini, dan bisa berpikir cerdas," paparnya. Moe

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget