Baca Juga
BLORA, transblora.co -. Perkembangan persebaran virus Corona di Kabupaten Blora terus dipantau dan didata oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19. Yang mana hari ini disampaikan oleh Wakapolres Blora, Kompol Drs. M Samdani, MH, mewakili Kapolres Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 Kabuoaten Blora.
Dengan didampingi Direktur RSUD Cepu serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Wakapolres menyampaikan bahwa data kasus Covid-19 masih sama dan diharapkan tidak ada penambahan lagi, namun berharap tambah jumlah yang sembuh.
“Hingga pukul 13.00 WIB siang ini jumlah OTG masih ada 129, ODP 29, PDP masih ada 4 yang diawasi, dan rapid-test reaktif ada 122 orang. Untuk positif Covid-19 masih tetap 30 kasus, rinciannya 3 meninggal, 5 sembuh dan 22 masih dirawat. Untuk sebarannya bisa dilihat di website corona.blorakab.go.id,” ujar Wakapolres.
Menyikapi
data tersebut, Wakapolres mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung kebijakan
Pemkab Blora terkait pelaksanaan new normal dalam mencegah penularan Covid-19
dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
“Hindari kerumunan, jaga jarak, pakai masker ketika keluar dan cuci tangan
pakai sabun. Jangan lupa berdoa semoga pandemic Covid-19 ini segera berakhir,”
pungkasnya.
Selanjutnya, Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim,
menyampaikan bahwa hingga kini masih ada 2 pasien yang dirawat di ruang isolasi
RSUD Cepu. Yang mana keduanya adalah kasus kebidanan.
“Pasien pertama adalah kasus kebidanan (ibu hamil) yang mana hasil swab nya
menunjukkan positif Covid-19 sehingga belum boleh pulang dan tetap dirawat di
rumah sakit. Sedangkan pasien kedua adalah perempuan yang hasil rapid-test nya
reaktif, akan ditindaklanjuti dengan pengambilan swab untuk memastikan apakah
positif Covid-19 atau tidak,” ucap dr. Fatkhur.
Adapun
secara kumulatif sejak akhir Maret hingga saat ini sudah ada 48 pasien di ruang
isolasi, ada yang berstatus ODP, PDP dan positif Covid-19.
“Dari 48 pasien yang pernah kita rawat itu, ada juga yang meninggal namun
bukan karena Covid-19, melainkan karena
penyakit lain yang memang diderita oleh pasien,” lanjut dr. Fatkhur.
Pihaknya
mengajak seluruh masyarakat agar bisa mematuhi protokol kesehatan yang
disampaikan berulang kali oleh pemerintah sehingga bisa menekan penularan dan
persebaran Covid-19 di Kabupaten Blora.
Terakhir, Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Hariyanto, SIP, M.Si menerangkan
bahwa pada pertengahan bulan Juni ini nanti akan dilaksanakan penyaluran
bantuan sosial dampak Covid-19 berupa BLT Dana Desa tahap kedua.
“Untuk tahap pertama sudah disalurkan dengan lancar pada pertengahan Mei
kemarin kepada 24.6973 KK (KPM), senilai total Rp.14.815.800.000,00, yang mana
per KK menerima Rp.600.000,00. Sedangkan untuk tahap kedua ini nanti akan dilakukan
Juni, yang mana Kades kami minta segera memperbaiki data pengajuan jika ada
masyarakatnya yang belum masuk melalui musdes melibatkan BPD, LKMD, para
pendamping dan tokoh masyarakat,” terang Hariyanto, SIP, M.Si.
Selanjutnya, sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan, pihaknya meminta agar pihak pemerintah desa bisa mengumumkan daftar penerima (KPM) di desanya masing-masing.
“Berdasarkan aturan yang baru dari Kementerian Desa, bulan pertama hingga ketiga besaran BLT Dana Desa sebesar Rp.600.000,00, sedangkan bulan keempat sampai bulan keenam besarannya Rp.300.000,00 per KPM,” ujarnya.
Sedangkan terkait penyaluran JPS Pemprov Jateng berupa paket sembako dari Gubernur Jawa Tengah, menurutnya di Blora ada 26 BUMDes yang ditunjuk sebagai penyedia sembako untuk JPS Pemprov Jateng tersebut. Adapun penyalurannya sudah dimulai kemarin.
Posting Komentar