Baca Juga
Blora, Transblora.Co - Bupati Blora Djoko Nugroho
menjadi pemimpin upacara pengibaran bendera merah putih dalam rangka peringatan
Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8/2020).
Upacara
dilaksanakan di halaman kantor Bupati Blora dengan menerapkan protokol
kesehatan (Prokes) dan jumlah peserta juga dibatasi.
Forkopimda
Blora, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan peserta upacara dari
Kodim 0721/Blora, Yonif 410/Alugoro, Polres Blora, Aparatur Sipil Negara dan
Korpri mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih penuh khidmat.
Setelah
membacakan teks Pancasila oleh Bupati Blora Djoko Nugroho, dilanjutkan
pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Ketua DPRD Blora HM Dasum, SE, MMA.
Berikutnya
Bupati Blora membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, SH, M.IP.
Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbagi kisah ketika mengunjungi Dusun Girpasang,
Kemalang di Kabupaten Klaten.
“Ini dusun
terpencil di lereng Gunung Merapi. Untuk mencapai dusun ini saya mesti berjalan
kaki naik turun bukit, menapaki seribu lebih anak tangga. Ngos-ngosan dan
sangat melelahkan,” kata Guberur Jawa Tengah.
Tapi, rasa
capek itu seolah hilang ketika bertemu dengan Mbah Padmo Darsono yang usianya
sekitar 70 tahun.
“Ia begitu
bersemangat mengajak saya masuk ke rumahnya yang amat sangat sederhana, karena
dindingnya sebagian besar masih pakai bambu alias gedeg,” terangnya.
Kemudian,
lanjutnya Gubernur Jawa Tengah, kita ngobrol di dapur yang suasananya persis
seperti rumah orang tua saya di Tawangmangu dulu, ada tungku dari tanah liat,
tumpukan kayu, perkakas masak yang menghitam dan ada jagung yang digantung.
“Waktu
ngobrol di dapur itulah Mbah Padmo nuturi (memberi nasehat) saya, urip kui
senajan abot kudu tetep dilakoni. Ojo sambat lan ojo ngeluh. Ojo mandeg senajan
dengkul wis dhredheg,” ucapnya.
(Hidup itu
meskipun berat tetap dilakukan. Jangan mengeluh. Jangan berhenti meskipun lutut
gemetar,red).
Di usia yang
ke 75 tahun ini, spirit jangan mengeluh itulah yang mesti ada di setiap dada
kita. Termasuk kondisi di tengah pandemi sebagaimana yang kita rasakan
sekarang.
“Dari
keteguhan tekad dan spirit Mbah Padmo itulah kita mesti bercermin,” tandasnya.
Inilah,
saatnya kita menengok sanubari untuk menakar seberapa besar kadar cinta kita
terhadap negeri. Kadar itu tidak ditentukan seberapa penting posisi kita atau
seberapa tenar nama kita.
“Kadar cinta
itu diukur layaknya yang diajarkan Mbah Padmo pada orang-orang Girpasang untuk
menjalani kehidupannya .Agar semuanya menjalani tugasnya dengan ikhlas dan
tatag,” ungkapnya.
Menurut
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kondisi ini tentunya juga bisa kita simak
lewat heroisme perjuangan para pendahulu kita baik sebelum atau setelah
kemerdekaan.
Namun, kita
mempunyai satu senjata pamungkas, yakni tekat bulat terbebas dari penjajahan
serta tekad bulat mempertahankan kemerdekaan.
Maka ketika
pecah pertempuran di Surabaya, Semarang, Ambarawa, Bandung, Jakarta, Medan
bahkan di Manado, semangat rakyat sama sekali tidak luntur.
Meski ribuan
saudara-saudara kita gugur dihantam peluru di medan tempur, tapi rakyat pantang
mundur. Dan akhirnya kita mampu meraih kemerdekaan sekaligus mempertahankannya.
“Spirit
itulah yang harus kita jaga. Sekali lagi saya mengutip ungkapan Mbah Padmo,
urip kui senajan abot kudu tetep dilakoni. Ojo sambat lan ojo ngeluh. Ojo
mandeg senajan dengkul wis dhredheg,” tutupnya.
Setelah upacara selesai, Bupati Blora menyerahkan penghargaan kepada sejumlah ASN, Purnawirawan TNI dan remisi kepada perwakilan warga binaan rumah tahanan Blora.(*)
Posting Komentar