Transblora.Com, BLORA - Dalam mencegah terjadinya bullying atau perundungan yang sedang marak terjadi di berbagai daerah dan sangat merugikan pembinaan generasi bangsa, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Merdeka Ngawen bersinergi dengan Koramil 12/Ngawen untuk memberikan sosialisasi.

Kegiatan dihadiri oleh Guru SMP Merdeka Ngawen dengan pemateri Babinsa Serka Juriyanto dan Bhabinkamtibmas Polsek Ngawen, diikuti oleh 50 siswa-siswi sekolah tersebut.

Dalam sambutannya, Serka Juriyanto menjelaskan bahwa perundungan atau bullying mencakup segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, baik secara fisik maupun psikologis.

“Perundungan tidak hanya terbatas pada kekerasan fisik, tetapi juga dapat berupa tindakan tanpa kekerasan fisik seperti ejekan, penghinaan, atau perlakuan tidak sopan. Tujuan dari perundungan ini adalah menyakiti korban secara terus-menerus, dan dapat berpotensi membuat korban mengalami trauma dan tekanan psikologis,” ungkapnya.

Terpisah, Danramil 12/Ngawen Kapten Inf Suahmad mengharapkan agar kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman kepada siswa-siswi tentang pentingnya saling menghargai dan menghormati di lingkungan sekolah. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif tanpa adanya gangguan.

“Sosialisasi ini memberikan informasi kepada siswa mengenai pengertian perundungan (bullying), penyebab, dan dampaknya. Tujuannya adalah untuk menjelaskan kepada siswa tentang besarnya dampak perundungan di lingkungan sekolah,” ujar Danramil.

“Dengan adanya pemahaman ini, diharapkan siswa-siswi dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan penuh rasa hormat satu sama lain.” Pungkas Danramil. (pw)