Articles by "Infrastruktur"


Pendopo desa Keser
Pendopo Desa Keser || ft. Istimewa
BLORA, transblora.co
- Desa Keser merupakan desa yang termasuk wilayah kec Tunjungan. Namun letaknya justru berdempetan dengan desa di wilayah kec Kota Blora. Dan termasuk desa yang dilalui jalan nasional Blora Rembang.

Menyadari letak geografis desa yang sangat bagus, kades Keser Sujono tidak main main dalam membangun desanya agar terlihat lebih maju dan tidak ketinggalan dengan desa lainnya.

Tekadnya bisa dilihat dengan kerja nyata yang dilakukannya. Pendopo Balai Desa dan Kantor Desa Keser terlihat berdiri dengan megahnya. 

Lokasi yang dipakai ditanah milik desa yang letaknya persis dipinggir jalan menuju kecamatan Tunjungan. Ketika ditemui di Balai Desa  kades Keser mengatakan pendopo keser adalah cita-citanya.

"Memang ini cita cita saya mas agar desa Keser punya Pendopo dan Kantor Desa yang megah. Disamping biar untuk pelayanan masyarakat lebih lancar juga biar desa Keser tidak ketinggalan dengan desa sekitarnya," ungkapnya

Soal pendopo balai desa dan kantor desa yang lama sudah tidak layak ditempati. Apalagi untuk lokasinya sangat sempit sekali. Maka di tahun anggaran 2019 dengan menggunakan anggaran DD sebesar 634 juta lebih kades membangun Pendopo dan kantor desa yang diambilkan dari anggaran DD dan Silpa sebanyak sekitar 325 juta lebih.

"Tentu ini sudah melalui ijin Bapak Bupati mas, untuk membangun Pendopo Desa dan kantor Desa kalau anggarannya dari DD memang harus seijin beliau," ungkap Kades Keser.

Dan sekarangpun sudah terwujud dan berdiri megah diatas tanah yang luas sehingga untuk halaman dan parkirpun sangat terpenuhi. Disamping itu nantinya bila ada kegiatan  untuk kepentingan masyarakat desa Keser tempat ini sangat menunjang sekali, misalnya untuk kegiatan acara sedekah desa yang biasanya ada tontonan untuk warga sekitar.

Kades pun berharap dengan berdirinya Pendopo dan Kantor desa yang sangat megah ini menjadikan semangat beliau dan perangkat desa dalam melayani semua kebutuhan warga masyarakat Keser. (bb/Moe)


BLORA, Transblora.Co - Bupati Djoko Nugroho dengan didampingi Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si dan Direktur PT KAI DAOP 4 Semarang, pada hari Minggu (1/12/2019) melakukan launching Kereta Api (KA) Sancaka Utara di Stasiun Besar Cepu. Launching ini sekaligus menandai pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) yang baru oleh PT.KAI per 1 Desember 2019.

Adapun KA Sancaka Utara ini, menurut Direktur PT KAI DAOP 4 Semarang, M Nurul Huda, akan melayani jalur Surabaya Pasar Turi menuju Lamongan – Babat – Bojonegoro – Cepu – Randublatung – Kradenan – Gambringan – Gundih – Salem – Solo Balapan – Klaten – Yogyakarta – Wates – Kutoarjo.

“Kereta ini sebagai wujud peningkatan layanan masyatakat dari PT KAI untuk wilayah Kabupaten Blora dan sekitarnya. Jika sebelumnya hendak ke Solo keretanya harus ke Semarang dulu, maka dengan melalui jalur Gambringan – Gundih ini akan memotong waktu hingga satu jam lebih. Cepu-Jogja akan cukup ditempuh dengan waktu 3-4 jam,” ungkap M Nurul Huda.

Untuk rangkaian keretanya, menurut M Nurul Huda terdiri dari 8 gerbong. Yakni 4 gerbong kelas eksekutif dengan jumlah tempat duduk 200 kursi, dan 4 gerbong kelas bisnis dengan jumlah tempat duduk 260 kursi. Total ada 460 kursi penumpang di KA Sancaka Utara ini.

Sedangkan jadwal keberangkatannya, KA Sancaka Utara ini berangkat dari Stasiun Cepu pukul 09.17 WIB, berangkat dari Stasiun Randublatung 09.42 WIB. Sampai di Solo 11.54 WIB, dan sampai di Jogja 12.56 WIB. Sedangkan jadwal pulangnya dari Jogja 18.20 WIB, dari Solo 19.27 WIB, dan tiba di Randublatung 21.55 WIB, lalu tiba di Cepu 22.19 WIB. Jadwal dan harga tiket selengkapnya bisa dilihat pada aplikasi KAI Access.

Bupati Djoko Nugroho pun mengaku senang dengan adanya KA Sancaka Utara yang melayani trayek hingga Solo, Jogja dan Kutoarjo ini. Menurut Bupati, ada banyak masyarakat Blora yang sekolah, kuliah dan bekerja di Solo dan Jogja, sehingga ini merupakan terobosan bagus yang dilakukan PT.KAI.

“Alhamdulillah, terimakasih PT KAI atas kemudahan transportasi untuk warga kami yang ingin ke Solo dan Jogja, hingga Kutoarjo. Banyak anak-anak Blora yang kuliah di Solo dan Jogja, ini akan sangat membantu mereka. Apalagi KA ini tidak hanya berhenti di Cepu, namun juga di Randublatung. Harganya juga bersahabat, setara naik travel. Ayo kita naik kereta, sebaliknya ayo kita ajak teman kita yang ada di Jogja, Solo dan Surabaya untuk dolan Blora,” ungkap Bupati.

Kedepan, Bupati Djoko Nugroho juga kembali meminta agar PT KAI bisa menghidupkan lagi Stasiun Wado di Kecamatan Kedungtuban. Selain itu revitalisasi Stasiun Cepu diminta agar bisa dipercepat agar area parkir kendaraan penumpang bisa lebih luas dan nyaman.

Sementara itu, Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si mengusulkan agar PT.KAI bisa mengupayakan adanya armada terusan menuju Kota Blora yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Stasiun Cepu.

“Menurut jadwal yang saya terima, KA Sancaka Utara ini sekembalinya dari Jogja, sampai Cepu sekitar pukul 22.19 WIB. Begitu juga kereta dari Jakarta kebanyakan tiba di Stasiun Cepu malam hari. Yang penumpang tujuan Blora pasti kesulitan transportasi malam. Kita ingin PT KAI bisa mengupayakan armada terusan seperti yang ada di Semarang. Kalau di Semarang, dari Stasiun Poncol dan Stasiun Tawang ada armada terusan antar jemput penumpang sampai Demak, Kudus dan Pati. Kami berharap di Stasiun Cepu ini ada armada terusan menuju Blora,” terang Wakil Bupati.

Terpisah, salah satu penumpang KA Sancaka Utara asal Blora, Prima Mulia (25) mengaku senang bisa berkesempatan naik kereta baru tujuan Solo, Jogja dan Kutoarjo ini.

“Alhamdulillah empat hari yang lalu dapat kabar ada kereta baru, langsung cari tiket dan dapat. Ini sama suami mau ke rumah saudara yang ada di Solo. Kalau biasanya naik bus lewat Purwodadi lama, kalau naik motor capek. Sekarang bisa naik kereta lebih nyaman dan cepat. Semoga bisa ditambah lagi keretanya, kalau bisa kelas ekonomi agar lebih terjangkau buat anak-anak kuliah,” ujar Prima Mulia.

Turut hadir dalam launching tersebut, jajaran Forkopimda, Sekda, Kepala OPD terkait, para Camat, Forkopimcam Cepu, dan Kades/Kalur se Kecamatan Cepu. (Tim)

Peletakan Batu Pertama: Bupati Blora, Djoko Nugroho meletakkan batu pertama di kawasan kampus POLTEKES yang baru mau dibangun, menandakan Kampus siap dibangun || Ft. Muji Anggara
BLORA, Transblora.co -  Politeknik Teknologi Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Semarang mulai membangun gedung kampus baru, lebih tepatnya gedung Kampus IV yang baru di Blora. Bertempat di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Blora Kota, pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri Bupati Djoko Nugroho, jajaran Forkopimda, Sekda dan OPD terkait, Rabu (30/10/2019).

Kampus IV Poltekkes Kemenkes Semarang yang mulanya berada di depan GOR Mustika, Jl. GOR, Karangjati, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora akan dipindah pada gedung kampus baru di Kelurahan Sonorejo yang sedang mulai dibangun ini. Sedangkan kampus lama akan dikembalikan kepada Pemkab, karena masih aset pemkab.


Beralamat di Jalan Gatot Subroto, km-1 Kelurahan Sonorejo, gedung kampus baru Poltekkes Kemenkes Semarang ini menempati lahan seluas 3,05 hektare. Bersebelahan dengan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Blora.


Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, Marsum, BE, SPd, MHP menyampaikan bahwa Poltekkes Kemenkes Semarang saat ini memiliki 9 Kampus yang tersebar pada 7 kota yakni Semarang, Blora, Magelang, Pekalongan, Banyumas, KendalTegal.

Kokok Panggilan akrap Bupati Blora, memberikan sambutan di acara
Peletakan batu pertama Kampus POLTEKES                || Ft. Muji Anggara 
“Yang ada di Blora ini merupakan Kampus IV yang terdiri dari program studi D3 keperawatan dan kebidanan. Di kampus yang baru ini nanti diharapkan dapat menampung hingga 1000-1500 mahasiswa, dengan rencana penambahan jurusan gizi, kesehatan lingkungan, rekam medis dan informasi kesehatan,” ucap Marsum.

Acara peletakan batu pertama ini menurutnya merupakan bagian dari perencanaan pembangunan kampus IV Poltekkes Kemenkes Semarang di Blora. Perencanaan gedung B diawali pada tanggal 1 Agustus 2019 sampai akhir Desember 2019. Perencanaan pagar keliling diawali pada 17 Juni 2019 dan selesai 14 September 2019.



“Saat ini sedang dikerjakan pondasi pagar keliling dan urugan. Pekerjaan pertama berakhir 31 Desember 2019, sementara pekerjaan kedua berupa pagar keliling dan pemadatan tanah akan dilakukan pada tahun 2020. Gedung pendidikan kampus IV Blora khususnya gedung B direncakana selesai pada awal tahun 2021 serta akan dilanjutkan pembangunan gedung C, jalan paving, masjid, dan sarana prasarana lainnya,” terang Marsum.


Pihaknya berkomitmen untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Blora serta memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat Kabupaten Blora.

Sementara itu, Bupati Blora Djoko Nugroho berharap adanya pembangunan gedung baru kampus IV Poltekkes Kemenkes Semarang di Blora bukan hanya dapat memberikan manfaat bagi Poltekkes Kemenkes Semarang itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat Kabupaten Blora melalui pemberdayaan, transfer ilmu, serta meningkatnya perekonomian warga sekitar.

“Sudah 40 tahun lebih Poltekkes memberikan pengabdian yang terbaik untuk Kabupaten Blora dan menghasilkan tenaga yang berkualitas. Saya berharap kampus yang baru ini bernilai ekonomi lebih dan sosial bagi masyarakat. Biar masyarakat mendapat manfaat seperti home industri dan transfer ilmu pada masyarakat. Kami berharap ini akan menjadi ekonomi baru bagi masyarakat. Saya juga berharap agar ditambahkan lagi program studi agar dapat semakin memperbanyak jumlah mahasiswa,” ungkap Bupati Djoko Nugroho.

Dengan begitu menurut Bupati membuka peluang usaha rumah kost, warung makan, jasa laundry dan lainnya. Sehingga masyarakat sekitar bisa lebih berdaya.


“Sedangkan untuk kampus lama yang ada di depan GOR kedepan akan kita fungsikan untuk asrama atlet, KONI, Badan Diklat BKD dan lainnya. Saya berharap di akhir jabatan saya, kampus baru Poltekkes Kemenkes di samping BPPKAD ini bisa selesai,” lanjut Bupati.


Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Poltekkes Semarang, Wakil Direktur 1 Poltekkes Semarang, Wakil Direktur 3 Poltekkes Semarang, Kepala urusan dan Kepala Prodi Poltekkes Semarang, Sekda Blora, Dandim Blora, Perwakilan Kapolres Blora, Perwakilan Kepala Kejaksaan Negeri Blora, Pimpinan SKPD, Camat Blora, Kepala Desa Sonorejo, dan tokoh masyarakat Sonorejo.

Bupati Blora , Djoko Nugroho Hadir dalam sosialisasi Pembebasan lahan untuk pngembangan Bandara Ngloram
BLORA, TRANSBLORA.CO - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Perumahan, Permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub), pada hari Selasa (29/10/2019) melaksanakan Sosialisasi Pembangunan dan Pengumuman Peta Bidang Pembebasan Lahan untuk pengembangan fasilitas Bandara Ngloram.

Bertempat di Balaidesa Ngloram, Kecamatan Cepu, sosialisasi dibuka langsung oleh Bupati Djoko Nugroho didampingi Kepala Dinrumkimhub, Pratikto Nugroho, S.Sos, MM, Kepala Bappeda, Ir. Samsul Arief, Inspektur Drs. Kunto Aji, dan perwakilan Kantor ATR/BPN (Pertanahan) Blora.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala UPBU Bandara Dewadaru, Yoga Komala, sebagai perwakilan Kementerian Perhubungan, bersama Kepala Unit Pelaksana Bandara Ngloram, Abdul Rozaq. Kemudian Kabag Pengadaan Barang Jasa Setda Blora, Kabag Humas Protokol Setda Blora, dan tokoh masyarakat setempat.

Adapun peserta sosialisasi adalah para warga masyarakat pemilik lahan yang akan terkena proyek pengembangan fasilitas Bandara Ngloram, berikut Kepala Desa Ngloram, Kepala Desa Kapuan, dan jajaran Forkopimcam Cepu.

Dalam kesempatan itu, Bupati Djoko Nugroho menyampaikan bahwa untuk pengembangan fasilitas Bandara Ngloram di tahun 2020 berupa terminal, apron dan sebagainya, diperlukan pembebasan lahan sekitar 3,1 hektare.

“Ada 24 KK yang lahannya terkena pembebasan lahan untuk diberikan ganti untung. Tidak ganti rugi, sekarang adanya ganti untung. Ada yang seluruh tanahnya harus dibebaskan, namun juga ada sebagian. Yang sebagian, nanti sertifikatnya akan kembali sesuai sisa tanah yang dibebaskan,” ucap Bupati.

“Saat ini baru tahap pengumuman luas tanah yang terkena proyek pengembangan Bandara Ngloram. Belum bicara soal harga. Harga nanti yang menentukan adalah tim appraisal, tim independen yang dibentuk oleh negara. Jadi yang menentukan harga bukan Bupati, bukan masyarakat,” lanjut Bupati.

Bupati ingin agar setelah pengumuman luas lahan yang akan dibebaskan dilakukan, proses pembayaran bisa segera dilakukan. Pihaknya mendorong agar tim appraisal bisa segera melakukan proses taksir harga tanahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinrumkimhub Blora, Pratikto Nugroho, S.Sos, MM menyampaikan bahwa sesuai tahapan yang telah disusun, diperkirakan pembayaran pembebasan lahan akan dilakukan pada bulan Desember.

“Jika pengumuman luas lahan terdampak proyek bandara ini tidak ada sanggahan dari masyarakat, maka tim appraisal akan segera melakukan taksiran harga. Kami upayakan bulan Desember sudah dibayarkan melalui transfer rekening,” ucap Pratikto Nugroho.

Bupati pun meminta agar proses transfer dilakukan secara bersamaan, dikumpulkan di Balaidesa seperti sosialisasi ini. Pihak bank diundang di depan seluruh warga, disaksikan jajaran Forkopimcam. Agar semua tahu, tidak ada yang bias.

Juwair, salah satu petani yang sebagian tanahnya akan terkena proyek pengembangan bandara meminta kepastian terkait penggunaan lahannya.

“Tanah saya sudah diumumkan terkena seluas sekian, namun pembayarannya dijanjikan bulan Desember. Sedangkan sekarang disini sudah mulai musim tanam padi. Kira-kira jika mulai kita tanami, dan di pertengahan jalan belum sampai panen sudah dibayar ganti untungnya. Apakah tanaman padi yang belum panen ini ikut dihitung dalam ganti untung? Kalau tidak, kami rugi.
Jika masih boleh ditanami, panennya diperkirakan pada awal bulan Februari,” terang Juwair.

Hal ini langsung direspon oleh Kepala UPBU Bandara Dewadaru, Yoga Komala, yang mewakili Kementerian Perhubungan. Menurut dia, lahan akan mulai digunakan untuk pembangunan jika pihak Pemkab telah menyerahkan hibah lahan dan tahapan lelang selesai.

“Jika tadi disampaikan pembayaran akan dilakukan Pemkab pada bulan Desember, dan masa lelang kami perkirakan 40 hari hingga 2 bulan pasca penyerahan hibah, maka lahan mulai digunakan pada bulan Februari. Jadi bisa selesai panen, lahan baru kami garap untuk pengembangan bandara,” kata Yoga Komala.

Atas pernyataan Yoga Komala ini, Bupati menyimpulkan bahwa petani masih diperbolehkan menanam padi sekali musim tanam.

“Bagus ini, berarti para petani masih bisa tanam pagi tadi satu musim saja, satu MT saja ya. Setelah itu sudah mulai digarap untuk bandara. Uangnya untuk membuka usaha. Daerahmu ini nanti akan menjadi kota. Harus didukung dan disyukuri,” ungkap Bupati.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa akses jalan menuju Ngloram dari pertigaan Mulyorejo akan ditingkatkan dengan rigid beton secara bertahap mulai 2020.

Warga pun merasa senang dan siap mendukung proses pembangunan serta pengembangan Bandara Ngloram. Kades Ngloram, Diro Beny Susanto, menyatakan kesiapannya untuk mengawal proses pembebasan lahan. Pihaknya ingin seluruh tahapan bisa berjalan lancar.

“Kami ingin agar Desa Ngloram ini bisa menjadi tonggak sejarah kemajuan Kabupaten Blora,” ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini hingga akhir 2019 nanti dilakukan perpanjangan dan perkerasan landasan pacu sepanjang 1200 meter. Sedangkan 2020 akan dilakukan perpanjangan landasan hingga 1600 meter, dan pembangunan sejumlah fasilitas pendukung bandara yang ditarget selesai akhir 2020 sehingga bisa digunakan untuk penerbangan komersil.

“Untuk akhir 2019 ini, jika landasan sudah jadi, sudah ada dua perusahaan charter flight yang ingin mendaftar sebagai jasa penerbangan di Bandara Ngloram. Beberapa flying school (sekolah penerbangan) juga mulai tertarik dengan Ngloram,” tambah Yoga Komala. Lis/Hps/Moe


Jangan sampai molor terus. Mumpung saya pulang kampung, kita pastikan bersama semua lahan siap dibangun. Lahan landasan sudah tersedia, maka landasan segera dibangun dulu, sambil menunggu pembebasan lahan untuk terminal dan taxiway yang sedang diupayakan Pemkab,” ucap Sesditjen Perhubungan Udara.

Cepu, Transblora.co - Sembari pulang ke kampung halaman di Kecamatan Cepu saat akhir pekan, Sekretaris Direktorat Jendral (Sesditjen) Perhubungan Udara, Kemenhub RI, Ir. Nur Isnin Istiartono, M.Si melakukan rapat terbatas terkait kesiapan pembangunan Bandara Ngloram.

Bertempat di salah satu rumah makan terkenal yang ada di Desa Ngloram, rapat terbatas dilakukan sambil berkuliner dan ngopi bareng, bersama Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Yoga Komala, ST selaku Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dewandaru yang akan membangun bandara, dan Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Blora, Pratikto Nugroho, S.Sos, MM.

Dalam kesempatan itu, Sesditjen menyampaikan bahwa dirinya ingin pembangunan Bandara Ngloram bisa segera dilakukan dan perlu disusun rencana percepatan. Tidak tanggung-tanggung, Sesditjen Perhubungan Udara yang juga alumni SMA 1 Cepu tahun 1981 ini, menargetkan akhir 2019 sudah bisa didarati pesawat.

Tahapan pembangunan yang telah disusun UPBU Dewandaru, diminta agar bisa segera dilaksanakan. Minimal landasan pacu selesai tahun ini dan bisa didarati pesawat pada akhir 2019.

“Jangan sampai molor terus. Mumpung saya pulang kampung, kita pastikan bersama semua lahan siap dibangun. Lahan landasan sudah tersedia, maka landasan segera dibangun dulu, sambil menunggu pembebasan lahan untuk terminal dan taxiway yang sedang diupayakan Pemkab,” ucap Sesditjen Perhubungan Udara.

“Paling tidak nanti di akhir 2019 landasan sudah bisa digunakan pesawat ATR42 mendarat, guna kepentingan charter. Sedangkan komersilnya nanti di akhir 2020 setelah pembangunan tahap kedua,” lanjutnya.

Sesditjen Perhubungan Udara yang masih sangat hafal dengan kondisi Cepu dan Blora pada umumnya ini ingin agar Bandara Ngloram masuk daftar Bandara yang akan diresmikan Presiden di tahun 2020.

“Selama 2019 ini ada lima bandara yang diresmikan Presiden. Saya ingin Ngloram bisa masuk peresmian tahun 2020 nanti. Oleh karena itu kita harus kerja cepat. Kemenhub dan Pemda harus kompak, baik Provinsi maupun Kabupaten,” ungkapnya.

Bahkan dirinya sempat bercerita ketika masih sekolah SD, dahulu pernah naik sepeda dari Nglajo menuju Ngloram hanya ingin melihat pesawat turun.

“Dulu Presiden Suharto pernah naik pesawat turun di Ngloram. Saya ngonthel sepeda ke Ngloram sini hanya untuk menontonnya. Kalau dulu hanya bisa nonton pesawat turun di bandara, sekarang saya ingin mendorong kesuksesan pembangunan bandaranya,” tambahnya, di sela menikmati sajian lontong opor Ngloram.

Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si pun mengucapkan terimakasih atas besarnya atensi dari Sesditjen Perhubungan yang ingin mendorong percepatan pembangunan Bandara Ngloram. Dirinya pun siap melakukan koordinasi kembali dengan Pemprov Jateng agar pembangunan bisa segera dilakukan.

“Kita harus kerja cepat, selain dengan Pemprov Jateng, dukungan legislatif Jateng juga sangat penting agar anggaran Pemprov bisa segera disetujui. Paling tidak minggu depan kita akan undang Komisi D untuk rapatkan ini. Akan kita laporkan ke Bapak Bupati,” Ujar Wakil Bupati.

Wakil Bupati juga meminta Kepala Dinrumkimhub berkoordinasi dengan UPBU Dewandaru untuk membuat time schedule harian terkait langkah apa saja yang dilakukan. Sehingga pembangunan 2020 nanti lebih terstruktur.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Ngloram dan Kepala Desa Kapuan. (TBHP/Moe/01)


Kradenan, Transblora.co - Kegiatan Safari Ramadhan yang dikemas dengan Tarawih Keliling (Tarling) dimanfaatkan Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si untuk menyampaikan perencanaan pembangunan kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan pada Senin petang (27/5/2019) ketika mengikuti kegiatan Tarling bersama Majelis Wakil Cabang (MWC) NU di Desa Getas, Kecamatan Kradenan.

Di depan ratusan warga Desa Getas yang malam itu memadati Masjid Al Fatah, Wakil Bupati menyampaikan beberapa rencana pembangunan infrastuktur jalan dan jembatan yang akan dilaksanakan di Kecamatan Kradenan. Utamanya Jl.Randublatung - Getas.

“Perbaikan jalan Randublatung-Getas akan dilanjutkan tahun ini dengan betonisasi. Tahun ini ada pagu anggaran Rp 2 miliar untuk melanjutkan pembetonan tahun lalu. Akan kami usahakan jalan sepanjang 17 kilometer ini bisa selesai dibeton semua pada akhir 2020. Semoga tahun depan bisa dapat anggaran Rp 20 miliar untuk menyelesaikan sisanya,” ungkap Wakil Bupati.

Pihaknya berharap Jl.Randublatung-Getas nantinya bisa menjadi akses utama penghubung Kabupaten Blora dan Kabupaten Ngawi.

“Untuk pembangunan jalan dari batas Getas sampai Ngawi-nya nanti akan kita koordinasikan dengan Bupati dan Wakil Bupati Ngawi. Beberapa waktu lalu saya sudah sowan ke Adm Perhutani KPH Ngawi. Harapannya kedua Kabupaten baik Blora maupun Ngawi bisa sama-sama membangun dari wilayahnya masing-masing sehingga Randublatung tembus Ngawi terwujud,” lanjut Wakil Bupati.

Jika ini terwujud, bukan tidak mungkin Desa Getas akan menjadi pusat ekonomi baru di ujung selatan Kabupaten Blora. Dampaknya perekonomian beberapa desa hutan di sekitarnya akan bisa tumbuh dengan baik.

“Setelah bisa tembus Ngawi, target selanjutnya adalah penghubung Getas ke Nglebak. Tahun depan Jembatan Bengawan Solo di Medalem yang menghubungkan Kradenan menuju Ngraho juga akan dibangun, kerjasama Blora dengan Bojonegoro. Sehingga warga Kradenan dan sekitarnya akan lebih dekat menuju Ngraho untuk melakukan aktifitas ekonominya,” terang Wakil Bupati.

Pembangunan infrastruktur memang sangat penting, karena menurutnya disitulah nadi perekonomian akan tumbuh. Hanya saja kondisi anggaran yang dimiliki Pemkab Blora belum bisa untuk menangani semuanya sehingga dilakukan secara bertahap.


Malam itu, Wakil Bupati dengan didampingi Kepala Desa Getas, Subowo , juga menyempatkan untuk meninjau Jembatan Kedunggede yang berada di jalan penghubung Desa Getas menuju Desa Nglebak. Jembatan yang terbuat dari kayu ini beberapa waktu lalu sempat longsor sisi pondasinya sehingga butuh pembangunan.


“Malam ini (semalam-red) kami ambil juga kondisi jembatan Kedunggede yang beberapa waktu lalu sempat viral di medsos dan memang kondisinya mengkhawatirkan sehingga perlu perbaikan. Akan kami sampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang agar bisa dianggarkan pembangunannya,” ujar Wakil Bupati.


Kepala Desa Getas, Subowo menyambut baik kunjungan Wakil Bupati ke wilayahnya. Dirinya berterimakasih atas kedatangan Wakil Bupati sehingga apa yang dibutuhkan desanya bisa disampaikan agar mendapatkan perhatian dari Kabupaten. Sedangkan untuk jalan desa di Getas, menurutnya sudah mulai dibangun dengan APBDes (Dana Desa) dengan paving. (Tim Berita Humas Protokol Setda Blora)


Blora,- Kebutuhan petani tidak hanya pendampingan dan pelatihan, namun jalur transportasi pun mereka juga mengharapkan adanya pembangunan, untuk memperlancar arus transportasi menuju petak sawah terdekatnya.


Dengan usulan para kelompok tani, babinsa dan babinkamtibmas diterjunkan langsung untuk memecahkan solusi terbaik terutama dalam rangka pembangunan jalan yang digagas oleh kelompok tani Margo mulyo, desa Taman Rejo kecamatan Tunjungan.

Petani kususnya Poktan Margo mulyo mengeluhkan kurang lebih sudah 2 tahun jalur yang menuju persawahannya tidak dapat di lewati kendaraan jangankan roda 4, roda 2 pun tak akan bisa lewat jika musim hujan datang, sehingga taun kemarin petani harus menyisihkan ongkos untuk buruh angkut ke tepi jalan besar.

Dengan gagasan pembangunan dan pengecoran jalan oleh poktan danBabinsa setempat, Selasa, 06 November, jalan menuju persawahan poktan Margo Mulyo sudah terealisasi dengan perencanaan sepanjang 100 meter dengan lebar 70 cm, dan mulai dibangun dengan swasembada Poktan.

Denagn melibatkan Babinsa setempat poktan Margo Mulyo, merasa ringan karena pekerjaannya sudah ter atasi, dan semua ad jalan.

“Semoga dengan setelah dibangunnya jalan ini, untuk pengangkutan bahan pertanian dan panen dapat dengan cepat dapat didistribusikan ke rumah masing masing” ungkap Warno anggota Poktan Margo Mulyo. Lst(

MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget