Articles by "News"


Blora, Transblora.com - Kebocoran pipa minyak mentah milik PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu pada jalur pipa  SPU Nglobo menuju MGS Menggung dengan titik lokasi kebocoran di depan SMP 1 Sambong pada hari Senin tanggal 12 April lalu mendapat perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora.


Tim pemantauan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora (14/4/2021) yang dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora Drs. Sugiyono M.Si mendatangi lokasi kebocoran pipa dan lahan yang tercemar tumpahan minyak mentah, Tim DLH Kabupaten Blora menyusuri areal persawahan yang terkena dampak pencemaran.


"DLH Kabupaten Blora menurunkan Tim Lengkap untuk melihat secara langsung dampak yang ditimbulkan akibat kebocoran pipa minyak mentah" terang Sugiyono

Selanjutnya, Sugiyono menyampaikan bahwa hasil cek lokasi bersama pihak PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu kebocoran pipa disebabkan karena pipa korosif, hal ini juga dibenarkan oleh petugas lapangan dari PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.


"Ya tadi bersama-sama cek lokasi dari DLH Kabupaten Blora, BPBD Kabupaten Blora, pihak Kecamatan Sambong dan dari PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu" Sugiyono menegaskan.


Sugiyono menerangkan bahwa pemantauan yang dilakukan bersama dalam rangka identifikasi, diperkirakan areal yang terdampak kurang lebih seluas 2 hektar, dan diperkirakan kebocoran minyak mentah sebanyak 5 barrel.


Ketika di konfirmasi pihak PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu yang diwakili oleh Legal & Relation, Ardhian menyampaikan bahwa semua sudah tertangani dengan baik dari sisi perbaikan pipa, pembersihan dan koordinasi dengan warga.


"Kondisi aktual di lapangan sudah ada perbaikan pada pipa kebocoran dan pembersihan pada areal sekitar kebocoran pipa untuk penanganan awal" Ardhian menambahkan.

 

"Kami berharap penanganan kebocoran pipa minyak mentah ini bisa segera terselesaikan supaya tidak muncul dampak atau ekses lainnya di masyarakat" pungkas Sugiyono *)

 

kokok

Bupati Blora Djoko Nugroho menegaskan, sampai saat ini, dirinya tidak pernah melarang dan mencabut ketentuan untuk pentas hiburan sepanjang mematuhi protokol kesehatan.

“Sehingga sangat aneh dan salah besar, kalau ada informasi atau isu yang menyebutkan, bila pelarangan pentas hiburan di Blora itu datangnya dari saya” tegasnya.

Bupati Blora memberikan statemen itu terkait isu pelarangan pentas hiburan di Blora, dikantornya Setda Blora Kamis (1/10) .

Orang nomor satu di Pemkab Blora itu juga mempertanyakan, apa dan dimana salahnya hingga ada anak buahnya yang ditangkap dan diproses, karena diangap menyalahi ketentuan soal penyelenggaraan pentas hiburan tersebut.

“Sementara ketentuan izin penyelenggaraan pentas hiburan yang telah disepakati bersama Forkopimda sendiri sampai sekarang belum dicabut” tambahnya.

Sebagaimana diketahui beberapa hari terakir ini beredar isu, bahwa larangan kembali pentas hiburan di Blora sejak pemberlakukan new normal datang dari Bupati Blora Djoko Nugroho

Imbas Kasus Tegal

Pak Kokok (demikian bupati Blora akrab disebut) menyesalkan bila karena di moment Pilkada yang bersamaan dengan pandemi Covid-19 disebarkan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan untuk menyudutkan pihaknya sebagai pimpinan eksekutif di Blora.

Oleh karenanya dalam situasi yang dirasakan ‘tidak menarik’ ini, ia mengatakan ingin bertabayun kepada masyarakat Blora, khususnya yang terkait dengan kegiatan kesenian di Blora..

Dikatakan sejak diberlakukannya new normal ungkapnya, dia sudah berani memberikan kesempatan pada para seniman di Blora untuk bisa berkegiatan manggung dalam skala kecil, seperti orang punya hajatan, majelis tahlim skala kecil dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Semetara utuk kegiatan besar, seperti konser, ndagdutan dan tablik akbar di lapangan terbuka tetap dilarang. Karena dia menginginkan penanganan Corona, tetap bisa dilakukan degan baik sesuai degan protokol kesehatan, tapi kegiatan lain seperti ekonomi juga tetap harus berjalan.

Tiga bulan saat terjadi pademi Corona, dikatakan menjadi pelajaran yang luar bisa untuk jadi bahan renungan. Akibat tidak ada kegiatan selama tiga bulan dampaknya sangat dirasakan masyarakat.

Memasuki new normal aktivitas yang selama Corona berhenti, pelan-pelan mulai bangkit lagi. “Tetapi akibat adanya kejadian di luar Blora, berdampak pada seniman-seniman yang ada di Blora. Sehingga kita semua menjadi susah “ terang Kokok.

Kokok menyebutkan dalam pertemuan Forkopimda Blora beberapa waktu lalu, dimana Dandim dan Kapolres hadir secara pribadi, diambil keputusan bersama, bila kegiatan pentas hiburan tetap bisa dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan.

Juga dalam pertemuan Forkopimda Blora baru-baru ini untuk menyikapi pernyataan Gubernur, Kapolda Jateng terhadap kasus pentas musik di Tegal, Bupati Blora memahami apa yang dimaksud para pimpinan Forkopimda Jateng tersebut.

“Kami tahu, apa yang dimaksud oleh Pak Gubernur, Pak Kapolda adalah kegiatan pentas-pentas musik besar, seperti yang terjadi di Tegal. Dan itu tidak ada di Blora” terang Kokok

Yang ada adalah hiburan skala kecil, seperti orang punya gawe yang hanya dikhususkan untuk menghibur para tamu undangan. Yang kalau biasanya undangan bisa ikut menyanyi, menyumbang lagu, tapi karena masih dalam situasi Corona, mereka tidak bisa ikut nyanyi.

“Saya sampai terharu dan kaget, ada kegiatan weding di gedung dan ada hiburan yang dilakukan dengan aturan ketat protokol kesehatannya “ tambahnya.

Gandrung Seni

Kepada para seniman Pak Kokok meminta agar mereka tidak meragukan akan komitmen dan keberpihaknya kepada para seniman .

“Bapakmu ini sangat gandrung kesenian, Bapakmu juga ingin kalian bisa makan, bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga semua bisa berjalan dengan baik. Jadi sangat aneh dan salah besar kalau saya sampai melarang pentas hiburan para seniman” paparnya.

Kokok juga bersyukur, kondisi Blora di musim pandemi Covid ini terkendali dengan baik. Angka penyebaran kasusnya bisa ditekan. Ini berkat kerja keras seluruh petugas yang terlibat dalam penanganan Covid, Forkopimda dan juga partisipasi masyarakat yang tinggi.

“Selaku bapaknya masyarakat Blora, tentu saya sangat memikirkan, bagaimana tentang pendidikan, kesehatan, dari anak-anak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih, terhadap semua pengorbanan untuk daerah”.

Konidisi daerah yang sudah kondusif ini mestinya terus kita pertahankan. Jangan karena Pilkada kemudian menjadi rusak. Pak Kokok berharap dengan penjelasannya ini, semua jadi clear dan sudah tak ada masalah lagi.

“Mari kita sukseskan Pilkada ini dengan mematuhi protokol kesehatan sebaik-baiknya. Semua calon baik, semua calon visi-misinya baik, punya harapan baik, punya mimpi-mimpi baik untuk masyarakat Blora. Siapapun yang jadi mari kita dukung semuannya” pungkasnya (t/01)

Kapolsek Jepon Iptu Supriyono, SH memasangkan masker kepada pengunjung pasar  
Jepon, Transblora.co - Berbagai upaya terus dilakukan oleh Polres Blora Polda Jateng, untuk memutus mata rantai penyebaran covid - 19 di Kabupaten Blora. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Polsek Jepon Polres Blora, Jumat, (17/04/2020).

Polsek Jepon Bersama Forkompincam dan PMI membagikan masker kepada pedagang pasar tradisional di Pasar Jepon dan Pasar Puledagel. Nampak petugas gabungan Polsek Jepon, Koramil, Dan Kecamatan Jepon serta petugas PMI berjalan menghampiri pedagang pasar sembari membagikan masker gratis. Selain membagikan masker petugas gabungan juga menyampaikan imbauan kesehatan terkait antisipasi virus covid - 19.

Kapolsek Jepon Iptu Supriyono, S.H mengatakan, aksi pembagian masker ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kabupaten Blora utamanya di wilayah Kecamatan Jepon.

"Pengunjung pasar kami minta untuk selalu mengindahkan himbauan pemerintah untuk jaga jarak aman, serta selalu menjaga kebersihan lingkungan dan mencuci tangan sehabis memegang sesuatu." ucap Kapolsek Jepon.

Kapolsek berpesan kepada warga, jika ada saudaranya yang masih di kota perantauan, diminta untuk sementara jangan mudik dulu, karena dalam situasi pandemi corona seperti ini rawan penularan, dan jika sudah terlanjur mudik, maka wajib menaati prosedur kesehatan yang berlaku.

Dalam kesempatan tersebut petugas gabungan juga memberikan edukasi kepada pengunjung pasar tentang pemakaian masker yang benar dan pentingnya memakai masker saat beraktivitas diluar rumah.

“Pemahaman penting diberikan kepada masyarakat sehingga mereka bisa mencegah sedari dini penyebaran virus covid - 19” tandasnya.

Sementara itu Suyati, salah satu pedagang pasar jepon asal desa Turirejo mengaku senang dengan pembagian masker gratis tersebut, "Alhamdulilah senang dengan adanya petugas yang memberikan pemahaman, kami pedagang di sini, berusaha untuk disiplin menaati aturan kesehatan, harapannya semoga virus corona segera sirna, sehingga jualan dapat kembali normal," kata Suyati. *)

BLORA,transblora.co - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 pada Jumat siang (10/4/2020), kembali menyampaikan update perkembangan terbaru kondisi persebaran virus Corona.

Update disampaikan oleh Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si selaku Sekretaris I GTPP, dengan diampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, S.KM, M.Kes, dan Kepala Bappeda, Ir. Samsul Arief.

Dalam penyampaiannya, Sekda Komang Gede Irawadi SE, M.Si bersyukur karena hingga saat ini di Blora belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kita patut bersyukur, berdasarkan data yang ada per pukul 09.03 WIB pasien yang terkonfirmasi positif belum ada, begitu juga dengan PDP kosong. Sedangkan ODP berkurang dari kemarin 442 orang menjadi 407 untuk hari ini, seiring selesainya proses pemantauan,” ujar Sekda.

Atas kondisi ini, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah. Yakni dengan selalu di rumah, memakai masker jika terpaksa keluar, dan selalu cuci tangan pakai sabun.

“Kondisi ini semoga bisa kita pertahankan agar selamanya Blora negative Covid-19,” tambah Sekda.

Sedangkan untuk para pemudik, per tanggal 9 April 2020 pukul 21.00 WIB semalam sudah ada 15.983 jiwa. Sekda menghimbau agar para pemudik ini bisa melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.

“Yang masih ada di perantauan, kami himbau tunda dahulu mudiknya. Kita masing-masing saling menjaga kesehatan, baik kesehatan individu maupun lingkungan sekitar,” sambung Sekda.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, S.KM, M.Kes menyampaikan klarifikasi dua kasus yang diduga Covid-19 di Kabupaten Blora.

“Yang pertama, tiga hari yang lalu ada warga Ngawi yang berkunjung ke rumah orangtua di Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati (Doplang). Kemudian orang tersebut mau melahirkan di rumah sakit Ngawi, dan ternyata di test rapid positif. Jadi positifnya orang Ngawi ini sebelumnya sempat kontak dengan orangtua di Bangkleyan sehingga Dinas Kesehatan langsung menurunkan tim kesana,” ucap Lilik Hernanto.

Selanjutnya, menurut Lilik Hernanto, tim langsung melakukan rapid test kepada kedua orang tuanya di Desa Bangkleyan.

“Alhamdulillah kedua orang tuanya setelah di rapid test, hasilnya negatif. Meskipun orang tuanya tanpa gelaja, tetap kita ambil untuk rapid test,” sambungnya.

Kemudian untuk kasus kedua adalah kematian salah satu warga Blora yang tadi malam di makamkan langsung setelah meninggal dari RSUD Moewardi Solo.

“Tadi malam ada kasus meninggal, yaitu salah satu pasien rujukan dari RSUD dr. R. Soetijono Blora ke RSUD Moewardi Solo. Rujukannya bukan rujukan penyakit Covid-19. Melainkan almarhum penderita gagal ginjal dan sudah cukup lama harus cuci darah ke RSUD Moewardi Solo, namun semalam meninggal dan dibawa ke Blora,” terang Lilik Hernanto.

Namun karena petugas pengantar jenazahnya memakai APD lengkap sehingga memunculkan kekhawatiran masyarakat yang sedang waspada terhadap Covid-19.

“Perlu diketahui bahwa SOP atau prosedur pembawaan jenazaah yang diberlakukan semua rumah sakit saat ini menggunakan APD atau alat pelindung diri lengkap sehingga mohon dipahami,” pungkasnya. Tim/Moe/red

   


8BLORA, mediablora.com - Bupati Djoko Nugroho dengan didampingi Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si dan beberapa Kepala OPD terkait pada Kamis siang hingga sore kemarin (9/4/2020) mengikuti rapat koordinasi terbatas (rakortas) secara virtual dengan beberapa menteri dan gubernur.

Rakortas diselenggarakan dalam rangka mendengarkan kebijakan pemerintah pusat dalam menyusun langkah penanganan Covid-19 di Indonesia yang memang butuh perhatian seluruh pemerintah daerah.

Bertempat di ruang rap1at Bupati Blora, rakortas yang dilangsungkan secara virtual dengan video conference ini diikuti oleh beberapa Menteri dan pejabat setingkatnya. LDiantaranya Menkopolhukam, Mendagri,

Menteri Keuangan, Menteri Sosial, Menteri Desa PDTT, Menteri Tenaga Kerja, kemudian ada Kapolri, Panglima TNI, hingga Kepala BNPB, dan para gubernur. Dalam rakortas tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam penyampaiannya mengatakan bahwa kondisi perekonomian nasional saat ini sedang turun akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu harus dilakukan terobosan-terobosan agar penanganan dampak Covid-19 ini bisa tetap dilaksanakan dengan melakukan pergeseran anggaran.

 “Kami yakin penurunkan ekonomi ini tidak hanya terjadi di tingkat pusat, namun juga di daerah. PAD juga diprediksi menurun. Tempat-tempat wisata sepi, ekonomi masyarakat semakin lesu. Ini harus segera kita sikapi,” ucap Sri Mulyani Indrawati.

Pihaknya mengajak agar seluruh pemerintah daerah melakukan pergeseran prioritas anggaran kegiatan. Yang diutamakan saat ini adalah untuk menolong masyarakat terlebih dahulu. Baik yang terkena dampak kesehatan, dampak ekonomi dan sosial.

“Kondisi ini memaksa kita semua untuk melakukan perubahan susunan APBD secara radikal. APBD yang sebelumnya ada belanja barang, anggaran perjalanan dinas, pelatihan, pemeliharaan, jasa kantor, honorarium, belanja sewa, bahan material habis pakai, kalau bisa semuanya dikunci saja dulu,” tegas Sri Mulyani Indrawati.

Kemudian yang kedua, ia menyampaikan kebijakan tentang belanja modal yang bersumber dari APBD. Pihaknya meminta agar yang sudah terlanjur kontrak bisa diperpanjang agar masa pembayarannya lebih lama.

“Saya tahu daerah pasti ada yang sudah terlanjut kontrak. Kalau belanja modal yang sudah terlanjur kontrak. Saya minta kalau bisa dilakukan negosiasi diperpanjang kontraknya. Katakanlah jika suatu pekerjaan harus selesai dalam satu tahun ini, bilang sama mereka bisa gak kegiatan ini diselesaikan hingga tahun depan sehingga cicilan bayarnya lebih panjang. Sehingga belanja modalnya ada yang bisa kita hemat untuk tujuan yang lain (penanganan Covid-19),” terang Sri Mulyani Indrawati.

Menurutnya itu tidak menyalahi kontrak, karena saat ini kondisinya sedang emergency sehingga butuh untuk menolong rakyat terlebih dahulu. Sehingga kontraktor pun tetap bekerja dan tidak akan bangkrut karena kontraknya diperpanjang.

Sementara itu, Menteri Sosial, Juliari P. Batubara menyampaikan bahwa Kementeriannya sedang menyiapkan beberapa program bantuan sosial untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Begitu juga dengan Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, yang menyampaikan bahwa Dana Desa akan diarahkan untuk jarring pengaman sosial. Yakni berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, Padat Karya Tunai Desa (PKTD), dan Desa Tanggap Covid-19.

“Secara teknisnya nanti akan kami kirimkan surat ke tingkat daerah,” ucap Menteri Desa.
Adapun Menkopolhukam, Mahfud MD, meminta agar nantinya dalam penyaluran bantuan sosial ini bisa dikawal dan dipantau menyeluruh sehingga tepat sasaran dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Pihaknya meminta TNI Polri untuk ikut berperan dalam pengawasannya hingga tingkat desa. Merespon beberapa kebijakan Menteri tersebut, Bupati Djoko Nugroho merasa perlu dalam waktu dekat ini segera menggelar rapat bersama dengan unsur Aparat Penegak Hukum (APH) di Kabupaten Blora. Tujuannya agar bisa bersama-sama menyatukan langkah, mengawal terlaksananya penyaluran bansos kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Kita akan segera rapatkan dengan APH. Rakortas video conference ini tadi saya rasa sangat bagus. Ada banyak kebijakan pemerintah pusat yang disampaikan dan perlu kita sikapi bersama,” ujar Bupati. Tim/Red

BERBARING: Siti Masiroh, penderita Hidrocephalus Warga Dusun Wotrangkul Rt 4/Rw 1, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora saat tiduran di rumahnya kemarin.
Siti Masiroh, penderita Hidrocephalus Warga Dusun Wotrangkul Rt 4/Rw 1, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora dan keluarga terancam tak memiliki tempat tinggal. Pasalnya rumah yang saat ini ditinggali sudah terjual seharga Rp 14.500. 000,- Uang tersebut untuk membayar kelahiran enam bulan silam.


Rumah Terjual untuk biaya persalinan

Rumah yang sudah terjual untuk biaya persalinan 6 bulan lalu
Banjarejo, Transblora.co — Dua bulan lagi, rumah tersebut akan diambil sang pembeli. Untuk itu, saat ini dia bersama keluarga masih bingung akan tinggal kemana nantinya. Padahal sang anak, Siti Masiroh, balita yang baru 6 bulan (Penderita Hidrosefalus) dengan kepala membesar masih belum bisa dirujuk. Sebab masih menunggu Kartu Indonesia Sehat (KIS) jadi terlebih dahulu. 

“Belum ada mas(KIS). Kalau Akte dan KK ada,” terang Darsi (orang tua Siti Masiroh) kemarin.

Dia menambahkan, beberapa waktu lalu memang ada yang datang menjenguk. Yaitu dari Dinas DKK dan Dari Dinas Sosial. “Bilangnya mau bantu. Segera buatkan KIS. Sampai sekarang belum ada kabarnya,” imbuhnya.

Saat ini dia juga bingung. Pertama rumah sudah dijual dan sebentar lagi diambil pembeli. Kedua adalah kondisi sang anak yang perlu penanganan medis. 

“Katanya biayanya mahal. Siapa yang kuat. Kemarin waktu lahiran saja harus jual rumah. Sekarang sudah tidak ada yang dijual lagi. Ya pasrah mas,” keluhnya.

Dia mengaku, hingga saat ini pihaknya juga belum pernah mendapat bantuan pemerintah. Baik BPNT, PKH dan lainnya. 

“Saya juga tidak tau mas kenapa saya tidak dapat. Kondisi kami juga seperti ini,” imbuhnya.  

Darsi berharap, ada keajaiban bagi anaknya. Asalkan bisa sembuh dia sudah bersyukur. Lebih-lebih ada dermawan atau uluran tangan pemerintah untuk bisa membantu keuangan keluarganya. 

“Yang penting anak saya mas. Bisa sembuh sudah bersyukur. Soal makan tidak kami pikir. Ada nasi dimakan nasi, ada air diminum air. Seadanya saja,” terangnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hernanto mengaku, Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ditunggu-tunggu memang belum jadi. Sehingga belum  bisa dirujuk ke Semarang.

 “Belum mas, nanti kalau sudha jadi tak kabari,” terangnya.

Sebelumnya, Lilik Hernanto menerangkan, karena belum memiliki KIS, sehingga tidak berani merujuk secara langsung. Sebab biaya untuk perobatan juga mahal. Menurutnya, Siti Masiroh memang menderita Hidrosefalus. Yaitu kondisi yang ditandai oleh ukuran kepala bayi yang membesar secara tidak normal akibat adanya penumpukan cairan di dalam rongga ventrikel otak.(*/moe/01)


Rembang, Transblora.co - PT Semen Gresik meresmikan operasional PMPZ 5 Pabrik Rembang, Jawa Tengah, Jumat (12/7). Kapasitas rilis produk perusahaan persemenan terkemuka ini kian andal untuk memenuhi permintaan pasar properti maupun pembangunan infrastruktur seiring operasional Line 5 tersebut.

Pengoperasian PMPZ 5 ditandai dengan pemotongan pita oleh jajaran Direksi PT Semen Gresik. Hadir dalam kegiatan ini tim lintas unit yang mengerjakan PMPZ 5 dan karyawan PT Semen Gresik Pabrik Rembang.

"PMPZ 5 ini benar-benar membanggakan karena dikerjakan sendiri oleh SDM internal kita, tanpa ada satu ekspert dari luar. SDM Semen Gresik memang mumpuni dan berkualitas," kata Kepala Departemen Produksi PT Semen Gresik, Ahmad Zulaihan, Jumat (12/7/2019).

Operasional Line 5 Semen Gresik Pabrik Rembang ini membawa angin segar. Sebab jika merujuk data Kementerian Perindustrian, industri semen yang tergolong sektor Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) diprediksi bakal kian moncer pada akhir tahun ini. Jika pada kuartal I 2019 capaiannya hanya 3,6 persen, maka diperkirakan hingga akhir tahun bisa mencapai 4,3 persen.

Tak hanya lingkup nasional, permintaan semen untuk pasar Jawa Tengah juga menjanjikan. Berdasar data DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah, tiap tahun dibutuhkan sedikitnya 1 juta sak semen untuk berbagai proyek infrastruktur dan properti di provinsi ini.

Menurut Ahmad Zulaihan, sebelumnya, Pabrik Rembang hanya memiliki 4 line (PMPZ 1 - 4) dengan kapasitas rilis produk maksimal 6000 ton semen per hari. Seiring beroperasinya Line 5, maka kapasitas rilis produk melonjak menjadi 7.500 ton - 8.000 ton semen per hari.

"Line 5 sudah dilakukan sertifikasi oleh Balai Metrologi sehingga bisa langsung rilis komersial," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Gresik Mukhamad Saifuddin mengapresiasi jajarannya seiring operasional Line 5. Sebab kinerja perusahaan yang tergabung dalam Semen Indonesia Grup (SMIG) ini menjadi lebih efisien. Kapasitas rilis produk Semen Gresik Pabrik Rembang yang kian andal ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen jajarannya mendukung berbagai upaya pembangunan di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah.

"Kita akan selalu siap support upaya pembangunan baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta," tandas Mukhamad Saifudin.(Ag/HSG/Moe/01)

Vicky Aditya Saat Perform (Ft. Dok. Pribadi)
Namanya Vicky Aditya. Pemuda kelahiran Kabupaten Blora Pada 8 Juli 1998. Dia hoby musik. Meski beberapa kali sempat ditolak dunia permusikan, namun dia tidak putus asa. Dengan semangat dan kerja kerasnya selama tiga tahun terakhir, akhirnya bisa tembus ke label malaysia. Saat ini dia dikontrak label NAR RECORDS selama 5 tahun.

Vicky Aditya Akhirnya Bisa Tembus Label Malaysia

Berkali-kali ditolak Label Musik

Todanan, Tranblora.co - Proses bisa masuk ke industri musik Malaysia tidaklah mudah. Laki-laki bernama lengkap Vicky Aditya dari Desa Sambeng Rt 4/Rw 2, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora ini harus benar-benar memiliki kemampuan yang lebih di Malaysia. Dia sempat mengirim beberapa demo lagu ke label rekaman Malaysia dan sempat di tolak.

Vicky Aditya
Pada akhirnya, ia memiliki ide untuk membuat satu lagu. Yaitu perpaduan musik indo dan Melayu. Setelah jadi, ia langsung kirim ke label rekaman kembali. Hasilnya, meggembirakan, label NAR RECORDS tertarik dan memberikan kesempatan untuknya. NAR RECORD juga berani mengontrak selama 5 tahun kedepan.

Anak ke 2 dari pasangan Sugini dan Trimo mengaku sejak kecil dia memang suka dengan musik. Mulai masuk dapur rekaman pada 2016 lalu. Selain menjadi musisi, ia juga merambah menjadi seorang pencipta lagu.

“Awal mula saya masuk  recording tahun 2016. Memang pada dasarnya saya suka bermusik dan suka membuat lagu. Saya suka belajar yang namanya musik,” terangnya.

Alumnus SMPN 1 Blora ini mengaku, setelah lulus sekolah, dia pindah ke Jakarta. Disana dia belajar musik dan dancer. Di Jakarta dia juga bekerjasama dengan indie label di Jakarta cancer record dan merilis 2 lagu secara indie.

Lagu demi lagu dia ciptakan. Selanjutnya, dia berinisiatif daripada lagu ini hanya tertulis di kertas, lebih baik dia membuatnya menjadi lagu.

“Mulai dari sini saya mengerjakan lagu sendiri, aransement sendiri sampai benar-benar jadi lagu yang bagus. Di tahun 2017 saya mengikuti acara mini consert di Bandung. Dari sinilah saya bertemu dengan bapak Andrio Sinaga pemilik indie label cancer record dan menawari kerjasama di Malaysia,” paparnya.

Pemuda asli Blora ini mengaku, sudah 5 karya diciptakan. Empat di Indonesia dan 1 di Malaysia. Dia  juga memiliki mimpi besar di industri musik Indonesia dan Malaysia.” Beberapa diantaranya Drama Cinta, miss you dan melangkah,” ucapnya.

Dia mengaku, pernah sekolah di SDN Sambeng dan SMP 1 TODANAN. Setelah lulus SMP langsung ke jakarta.

“Saya bersekolah SD dari tahun 2004 hingga 2010. Memang dari SD saya sudah suka bernyanyi. Bahkan hampir setiap hari saya menyanyi. Meski belum mengerti soal nada. Setelah lulus SD, tahun 2010 saya melanjutkan sekolah di SMPN 1 TODANAN,” imbuhnya.

Dia mengaku, memang pendiam dan lebih suka menyendiri. Dibalik kesendirian saya menyempatkan diri untuk mengarang lagu dan mencoba merekam lewat handphone.  Pada kelas 3 SMP, dia mulai berpikir keras untuk melanjutkan bermusik. Mulai mau dikemanakan dan mau seperti apa.

“Setelah saya lulus SMP saya langsung pindah ke Jakarta untuk mencoba serius bermusik. Saya hanyalah saya yang masih belum mengerti apa apa soal musik. Disinilah awal karier pertama saya. Di Jakarta saya sempat ngamen di jalanan selama hampir tiga bulan,” terangnya.

Selama itu, dia perfom sana sini. Dari Cafe satu ke tempat lain. Alhamdulillah dia memiliki cukup uang untuk rekaman dan bikin demo lagu yang nantinya diserahkan ke label. Mungkin nasib kurang beruntung dan belum menghampirinya. Sebab banyak ditolak label rekaman di Indonesia. Sampai suatu saat, dia merilis sendiri lagu pertamanya.

“Alhamdulillah respons positif dari masyarakat cukup baik. Disaat saya sudah mengerti tentang dunia musik. Saya berpikir keras lagi. Mungkin saya di Indonesia belum beruntung, saya akan membuat hal yang beda dari yang lain. Akhirnya pandangan saya tertuju dengan negara Malaysia. Sebab, industri musik Malaysia cukup baik ya dan cukup menyenangkan,” ucapnya.

Dia mengaku, proses bisa masuk ke industri musik Malaysia tidaklah mudah. Dia harus benar-benar memiliki kemampuan yang lebih di Malaysia. Saya sempat mengirim beberapa demo lagu ke label rekaman Malaysia dan sempat di tolak 3 label juga di Malaysia,” tukasnya.

Pada akhirnya dia memiliki ide membuat 1 lagu. Yaitu perpaduan musik indo dan Melayu. Setelah lagu ini jadi langsung dia kirim ke label rekaman lagi. Dan allhamdulilah dengan karya saya ini label NAR RECORDS tertarik dan memberikan ruang berkarya di malaysia buat saya. NAR RECORD berani mengontrak selama 5 tahun,” papar dia.

Ia berharap single perdananya dapat diterima di masyarakat luas di Indonesia dan Malaysia. “Ini juga menjadi langkah pertama untuk bisa memperkenalkan budaya Blora dan Indonesia ke Malaysia,” papar dia.

Dia akan coba berusaha terus untuk membuat karya yang terbaik agar bisa dicintai kalangan pecinta musik di Indonesia dan Malaysia. Dia juga ingin membanggakan kota saya ini Blora.

“Dari 3 karya yang saya rilis (2 Malaysia dan 1 Indonesia dan single saya), Drama Cinta masuk trending topik di Brunei Darussalam,  Thailand dan Singapura,” terangnya.

Menurutnya, untuk membuat lagu Drama Cinta, miss you dan melangkah dan lainnya tergantung tingkat kesulitan. Ada yang 2 minggu dan kalau drama cinta sampai 4 bulan.

“Saya ingin menyampaikan ke seluruh pemuda di Indonesia Kritikan Jangan Pernah Buat Anda Jatuh Tetapi Balaslah Dengan Kesuksesan Anda,” pesannya. */Sub/Moe/01







  • Keterangan: Foto Semua Foto adalah Dok. Pribadi Vicky Aditya


MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget