Articles by "Pemerintahan"


BLORA, transblora.com -  Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si beserta Wakil Tri Yuli Setyowati, ST, MM pada Selasa siang menjelang sore (20/4/2021) bertempat di Kebun Klapanan Tunjungan kembali menghadiri Ngobrol Bareng Bupati.


Tema Ngobrol Bareng Bupati kali ini menggagas grand desaign hortikultura di Kabupaten Blora dengan mendengarkan masukan dan diskusi dengan berbagai pihak yang berkompeten di bidangnya.


Sambutan selamat datang oleh pemilik sekaligus pengelola Kebun Buah Greneng Klapanan, Bambang Suharto menyampaikan kebanggaan dan kebahagiannya menerima kerawuhan bapak Bupati, ibu Wabup dan tamu undangan lainnya.


"Terimakasih atas bapak Bupati, ibu Wabup dan tamu undangan lainnya. 10 tahun lalu kami mengawali mengelola kebun ini mendapat dukungan yang luar biasa dari pemerintah. Yang awalnya menanam kelengkeng sekarang berkembang jambu kristal, alpukat dan durian dengan semangat biar Blora ada gebyarnya ditengah tanah yang kering tandus dan susah air. Mari bergandengan tangan agar masyarakat Blora mendapat manfaat,"kata Bambang.


Sementara itu, Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M. Si memperkenalkan berbagai pihak yang mendukung dan kompeten dibidangnya.


"Bapak/ibu tamu undangan yang hadir, kami perkenalkan yang hadir ini Kevin pengusaha dan owner excelso. Dokter David yang juga pengusaha serta ada perwakilan Ademos yayasan bentukan Pak Mensesneg. Terimakasih atas kerawuhannya dan mari kita diskusi santai untuk merumuskan grand desaign hortikultura di wilayah Blora," kata Arief.


Lebih lanjut Bupati mengharapkan masukan dan support dari berbagai pihak yang hadir untuk bersinergi mewujudkan kawasan agrowisata dan hortikultura.


"Bapak/ibu hadirin, ketika saya cerita Blora ada buah itu pada nggak percaya, di tanah yang tandus kering dan panas ada alpukat sebesar kendi dan enak rasanya. Oleh karena itu saya mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi mewujudkan Blora sebagai kawasan agrobisnis dan hortikultura. Dan membuktikan bahwa potensi yang sebenarnya dimiliki oleh Blora," harap Bupati.


"Dan saya ingin melibatkan masyarakat, nanti tolomg agar dibantu bibitnya. Bappeda untuk merumuskan bagaimana pola kerjasamanya. Dengan tujuan untuk menambah ekonomi maayarakat. Potensi yang ada bisa kita maksimalkan dengan bersinergi dengan seluruh stakeholder.

Tidak sekedar mimpi tapi bisa menjadi kenyataan. Komitmen kita utk mewujudkan,"pungkas Arief.


Sementara itu, Kevin pengusaha dan owner excelso tertarik dengan potensi alpukat yang beberapa hari lalu ditawarkan Bupati kepadanya. 


"Kami dalam menjalankan excelso banyak membutuhkan alpukat untuk varian avocado coffee. Paling tidak butuh 50 ton tiap bulan. Nah kemarin dapat cerita dari Pak Bupati tentang potensi alpukat di Blora. Semoga nanti bisa dikembangkan dan kita kerjasama kan," ungkap nya. 


Acara dilanjutkan dengan diskusi dan paparan dengan seluruh stakeholder yang lain yang memberikan dukungan dan support mewujudkan Blora sebagai kawasan agrobisnis dan hortikultura.


Hadir dalam acara ini Asisten 1 dan Asisten 3 Sekda Blora, Kepala DPUPR, Plt. Kepala Bappeda, staf khusus Bupati, para Adm Perhutani, KHDTK UGM, serta Camat Tunjungan dan Kades Tunjungan. Rls/Red01

Mbak Etik dan Edy Wuryanto melepaskan Balon udara yang menandakan peresmian telah dilakukan


Peresmian gedung gedung Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) yang berada di wilayah cepu dan Randublatung hari ini, Sabtu (06/03/2021) diresmikan oleh Dr. H. Edy Wuryanto, anggota Komisi IX  DPR RI fraksi PDI Perjuangan.  Dalam peresmian tampak Wakil Bupati Blora,Tri Yuli Setyowati, ST, MM.

BLORA, transblora.com - Dua BLKK yang teletak di Ponpes At-Tajdid Dukuh Betekan Desa Ngraho kecamatan Kedungtuban dan satunya di Ponpes Darul Quran Fatimah di Desa Kediren Kecamatan Randublatung.

Edy Wuryanto menyampaikan bahwa BLKK tersebut dibangun dari bantuan pemerintah pusat melalui kementrian Tenaga Kerja RI. BLKK tersebut dibangun dalam lingkip Pondok Pesantren diyakini sangat bermanfaat bagi umat.

“ BLKK ini bisa menambah ketrampilan para santri sambil menuntut ilmu agama dipondok pesantren tersebut,” ujarnya

Anggota DPR RI berasal dari daerah pemilihan Jateng III ini, menambahkan tidak banyak pesantren yang memiliki gedung BLK sendiri. Namun, juga sudah ada beberapa pesantren yang sukses membangun BLK untuk menambah keahlian para santrinya.

“Ini merupakan terobosan yang luar biasa untuk pemenuhan kebutuhan para santri dalam meningkatkan kemampuannya,” tambah Edy.

Dengan adanya BLK, para santri diharapkan tidak hanya mengaji atau menuntut ilmu agama saja di pesantren. Mereka juga bisa menambah skil individu yang tentu sangat dibutuhkan seiring perkembangan jaman.

“Seiring berkembanngya teknologi, santri juga dituntut juga memiliki keahlian di berbagai bidang. Ini sesuai dengan program utama pemerintah, salah satunya adalah meningkatkan SDM. Untuk meningkatkan SDM bisa dengan BLK agar selepas lulus dari pondok pesantren, itu bisa menjadi modal mereka melanjutkan karir,” lanjut Edy.

Peresmian ke dua gedung BLKK dihadiri oleh Mbak Etik sapaan akrab Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati.

Adanya BLKK ini, Mbak Etik mengatakan, ini menjadi suatu unit atau fasilitas pelatihan vokasi yang didirikan di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman dan komunitas lainnya.

BLKK ini, sebagai terobosan yang bertujuan untuk melengkapi soft skill dan pendidikan karakter di lembaga pendidikan keagamaan dengan tambahan keterampilan atau hard skill. Pendirian BLK Komunitas adalah upaya meningkatkan sebaran lembaga pelatihan kerja, serta mendekatkan akses pelatihan kepada masyarakat atau komunitas.

BLKK dapat menjadi langkah efektif dalam mengatasi permasalahan pengangguran dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja di daerah.

Mbak Etik berharap, dengan hadirnya BLKK, maka santri dan siswa lembaga pendidikan keagamaan serta masyarakat di sekitarnya, mendapatkan akses pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal.

“Dengan adanya BLKK diharapkan nantinya jebolan pesantren tidak hanya terdepan dalam bidang ilmu agama, namun juga dalam ilmu, penguasaan tekhnologi dan keterampilan lainnya,” pungkas Mbak Etik*

Kokok panggilan akrap Bupati Blora sedang melakukang vaksin yang dilakukan tenaga kesehatan (ft. Istimewa)

BLORA
-transblora.com Bupati Blora Djoko Nugroho menjadi orang pertama di Kabupaten Blora yang menerima suntikan vaksin Covid-19. Penyuntikan perdana sekaligus kick off pencanangan vaksinasi di Kabupaten Blora dilakukan Senin pagi, (25/1/2021) bertempat di rest area parkir RSUD dr. R. Soetijono Blora. Pada kesempatan tersebut Bupati beserta jajaran Forkopimda dan sejumlah tokoh agama menjadi sepuluh sasaran vaksinasi pertama.


Bupati mengungkapkan bahwa menjelang vaksinasi banyak masyarakat yang merasa ragu. Untuk menunjukan bahwa vaksinasi ini aman, Bupati dengan siap dan tanpa ragu menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 pertama kali di Blora.

 

“Makanya hari ini saya akan divaksin yang pertama kali dengan harapan seluruh masyarakat Blora, didahului hari ini tokoh masyarakat dan tenaga kesehatan akan divaksin semuannya berani dan sukarela, itulah satu satunya cara selain protokol kesehatan dalam rangka memberikan perlindungan kepada kita semuanya,”kata Bupati


Bupati menghimbau, dengan adanya vaksinasi ini masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak/menghindari kerumunan. Pasalnya vaksinasi melupakan pelengkap protokol kesehatan.


 “Bapak ibu, vaksin ini tidak secara total melindungi kita, tetapi setidaknya membantu kita memberikan perlindungan kekebalan imun kepada kita. Benar kata bu Henny tadi sekalipun kita sudah divaksin hari ini, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan” Jelasnya


Bupati menceritakan, bahwa berakhirnya masa pandemi ini belum bisa dipastikan. Saat ini adanya covid-19 telah banyak memakan korban jiwa di Kabupaten Blora. Meski demikian, Bupati mengajak masyarakat untuk tidak panik dan menghadapi adanya pandemi ini dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik.


“Alhamdulillah hari ini pemerintah memberikan vaksinasi kepada kita semuanya, ini harapan kita semuanya dan harus kita manfaatkan sebaik-baiknya dalam rangka menyempurnakan dan melengkapi protokol kesehatan yang sudah kita laksanakan semuanya, Insyaallah dengan cara seperti ini kita semuanya akan sehat. Akhirnya dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim dan memohon ridho dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa maka pencanangan vaksinasi di Kabupaten Blora hari ini saya nyatakan dimulai ” Ungkap Bupati dalam sambutannya.


Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora dr. Henny Indriyanti, M.Kes mengungkapkan bahwa sebanyak 7.440 vial vaksin Covid-19 sudah tiba di Kabupaten Blora pada Sabtu 23 Januari 2021 pukul 22.15 WIB malam dengan pengawalan ketat dari TNI-POLRI. Kedatangan vaksin tersebut nantinya akan diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.


“Seluruh pendataan tenaga kesehatan yang sudah mendaftar adalah sebanyak 3918 orang, ketersediaan vaksin untuk 3720 orang dan ini dimungkinkan karena untuk pemberian vaksin ini akan dilakukan screening terlebih dahulu dan yang tidak diberikan khususnya adalah yang memiliki penyakit komorbid yang tidak stabil dan yang pernah terpapar virus covid-19”katanya


Dokter Henny mengatakan bahwa pada pencanangan vaksinasi kali ini ditujukan kepada 10 tokoh masyarakat meliputi Bupati Blora, DPRD, TNI, Polri Kejaksaan Negeri, Ketua organisasi profesi di Blora meliputi  IDI, IBI, PPNI dan dari tokoh agama yang ada di Kabupaten Blora. Rencananya vaksinasi pada 10 tokoh tersebut akan dilakukan dua kali, yang pertama pada hari ini (Senin, 25/1) dan pada 8 Februari 2021 mendatang.


“Setelah pencanangan ini, akan dilanjutkan untuk penyuntikan seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Blora. Dimana tempat vaksinatornya adalah di 35 titik yaitu 6 rumah sakit, kemudian 26 puskesmas dan klinik dari TNI, klinik dari Polri, klinik swasta yang ada di Kabupaten Blora” Imbuhnya


Usai dilakukan vaksinasi pada tenaga kesehatan, jelas Henny, nantinya untuk akan langsung disusul dengan pemberian kepada para pelayanan publik seperti TNI, Polri, dan pihak yang berkaitan dengan pelayanan publik, serta masyarakat umum, dengan jumlah seluruhnya sekitar 500 ribu sasaran vaksinasi di Kabupaten Blora untuk menciptakan kekebalan kelompok.


“Yang paling penting adalah vaksin ini sebagai upaya penanggulangan Covid-19, dan setelah divaksin tetap melaksanakan protokol kesehatan yaitu dengan 3M, dan 3T kegiatan untuk testing, tracing, dan treatment tetap kita lakukan. Harapan kami dengan pemberian vaksin ini akan menurunkan kasus Covid-19” Harapnya.


Bupati harus melalui empat tahapan bilik vaksinasi. Dari ruang tunggu, Bupati memasuki bilik 1 untuk registrasi dan verifikasi data sasaran vaksinasi dengan wajib membawa KTP. Kemudian Bupati masuk ke Bilik 2 untuk melakukan pemeriksaan fisik dan skrining, pemeriksaan meliputi tensi, suhu, serta oksimetri dan setelah diperiksa kemudian Bupati menjawab 16 pertanyaan skrinning secara jujur. Setelah itu, Bupati menuju tempat penyuntikan.


Kick off vaksinasi selain dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kab. Blora, dihadiri pula oleh Sekda Blora Komang Gede Irawadi, SE, M.Si, Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, Kepala Dinkominfo Blora, Plt Kepala Dinas Kesehatan Blora dan jajarannya, dan Kepala Bagian Prokompim Setda Blora. Acara tersebut dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat melalui siaran langsung channel Youtube Prokompim Setda Blora dan Dinkominfo diawali dengan doa bersama. Tim



Transblora.co - 
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Kabupaten Blora, pada hari Kamis (3/9/2020) menggelar rapat paripurna secara marathon sejak pagi hingga petang dalam rangka menyepakati Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2020.

Bertempat di ruang sidang utama DPRD Blora, rapat paripurna dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama pukul 09.30 WIB dilaksanakan dengan agenda penyerahan dokumen Ranperda APBD-P 2020 yang minggu lalu telah disepakati KUPA-PPAS nya oleh Pemkab bersama pimpinan DPRD.

Penyerahan dokumen Ranperda APBD-P 2020 dilakukan oleh Bupati Djoko Nugroho didampingi Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si, kepada Ketua DPRD Kabupaten Blora, HM. Dasum, SE, MMA, didampingi unsur pimpinan dewan lainnya, dan disaksikan para anggota DPRD, serta unsur Forkopimda, dan Kepala OPD/Dinas instansi.

Untuk kemudian Ranperda tersebut dibahas oleh DPRD untuk mencapai kata sepakat, sebelum nantinya disetujui bersama.

Sebagai tindak lanjutnya, pada pukul 14.00 WIB dilaksanakan Rapat Paripurna kedua dengan agenda Pandangan Umum Fraksi terhadap Ranperda tentang APBD-P Tahun Anggaran 2020.

Pandangan umum fraksi-fraksi DPRD disampaikan oleh juru bicara Fraksi Demokrat dan Hanura, Iwan Krismiyanto, dan Gabungan Fraksi-Fraksi (GOLKAR, PKB, PPP, PDIP, NASDEM, PKS, GERINDRA) yang disampaikan oleh juru bicara M. Muklisin.

Ada beberapa permasalahan pokok yang disampaikan dalam pandangam umum fraksi-fraksi DPRD dan merupakan proses serta dinamika yang terjadi dalam demokrasi, seperti isu netralitas ASN, pembangunan infrastruktur, penanganan Covid-19, pemaksimalan fungsi BUMDes, keterbukaan informasi pemerintahan dll.

Usai pandangan umum fraksi-fraksi, di tempat yang sama, dilanjutkan dengan Rapat Paripurna ketiga dengan agenda jawaban Bupati Blora atas pandangan umum fraksi-fraksi.

Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kerjasama yang baik antara Pemkab Blora selaku eksekutif dengan DPRD sebagai unsur legislatif. Bupati merasa perlu memberikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi.

“Tahun ini 2020 kita melaksanakan Pilkada untuk periode 2021-2024. Kita berharap semua pihak, termasuk unsur pemerintahan daerah dan masyarakat bisa melaksanakannya secara baik dan lancar sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ucap Bupati.

Dirinya meminta agar seluruh PNS dan aparatur lainnya di Kabupaten Blora bisa menahan diri dan bersikap profesional, menjaga netralitas, agar bisa mendapatkan pemimpin yang benar-benar dipilih oleh rakyat.

“Perlu diingatkan kepada pegawai negeri sipil dan masyarakat lainnya bahwa pelanggaran terhadap pelaksanaan pilkada ini ada sanksi administrasi dan sanksi pidana, sehingga perlu adanya pengendalian diri agar tidak melanggar aturan tersebut,” ungkap Bupati.

Sedangkan terkait Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes, Bupati mengatakan bahwa lembaga ini merupakan salah satu sarana desa untuk meningkatkan kesejahteraan warganya sesuai dengan kebutuhan dan potensi dari masing-masing desa.

“Untuk itu diperlukan adanya semangat dan motivasi dari pemerintahan desa untuk membentuk BUMDes tersebut. Pemerintah Kabupaten Blora melalui OPD teknis akan selalu mendukung pembentukan dan pengembangan BUMDes tersebut agar bisa berfungsi sesuai dengan tujuan utama pembentukannya tersebut,” sambung Bupati.

Sementara itu, pihaknya mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Daerah dibentuk dan didukung untuk membantu pelayanan pada masyarakat, menggerakkan roda perekonomian, dan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah yang diharapkan provit oriented dan mengedepankan pelayanan publik.

“Evaluasi terhadap BUMD tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk memastikan BUMD tersebut berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, termasuk penunjukan jabatan strategis pada BUMD,” kata Bupati.

Selanjutnya, program dan kegiatan yang terkait langsung dengan masalah yang dihadapi masyarakat akibat dampak Covid-19 akan didahulukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.

“Pelaksanaan bantuan baik secara langsung dalam bentuk tunai atau bantuan dalam bentuk pelatihan atau barang sudah dilaksanakan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat. Upaya mempercepat penyerapan dana akan ditingkatkan baik dari sisi waktu pencairan, nominal uang, maupun penerimanya,” tambah Bupati.

Adapun untuk pembangunan infrastruktur, Bupati mengatakan pembangunan bidang infrastuktur merupakan prioritas nasional dan daerah. Pemerintah pusat mewajibkan Pemda untuk menganggarkan 25 % dari dana perimbangan untuk membiayai belanja infrastruktur daerah.

“Selain itu desa melalui anggaran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa juga diwajibkan mengalokasi belanja infrastruktur di desanya masing-masing. Dengan anggaran bidang infrastuktur yang disiapkan melalui APBD maupun APBDes diharapkan dapat mengurangi permasalahan di bidang infrastruktur, terutama pada jalan dan jembatan,” jelas Bupati.

Khusus untuk pembangunan di perbatasan dengan daerah lain, menurut Bupati akan diperhatikan, karena di perbatasan antar daerah merupakan wajah dari Kabupaten Blora, sehingga harus menarik apabila dilihat dari luar daerah.

Lalu, terkait seringnya kemarau panjang yang berpotensi terjadi kebakaran. Untuk mengantisipasi dampak dan mengurangi bahaya kebakaran, Bupati mengatakan bahwa dibutuhkan mobil pemadam kebakaran yang cukup banyak dan dekat dengan lokasi kebakaran.

“Kebutuhan mobil pemadam kebakaran akan ditambah secara bertahap dan diharapkan ada di setiap wilayah potensi kebakaran,” pungkas Bupati.

Setelah jawaban Bupati Blora atas pandangan umum fraksi-fraksi, dilanjutkan persetujuan atau kesepakatan bersama terhadap Ranperda tentang APBD-P 2020 yang ditanda tangani oleh Bupati, Ketua DPRD, dan para Wakil Ketua DPRD.

Ketua DPRD Blora, HM. Dasum SE, MMA, dalam sambutannya mengatakan bahwa Ranperda tentang APBD-P Tahun Anggaran 2020 yang telah disepakati bersama, selanjutnya akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah untuk dievaluasi.

“Alhamdulillah setelah 3 kali rapat paripurna, akhirnya Ranperda APBD-P 2020 sudah bisa kita sepakati bersama. Selanjutnya akan kita kirim ke Gubernur untuk dievaluasi. Setelah evaluasi selesai, jika ada catatan akan kita perbaiki, namun jika tidak ada catatan akan kita sahkan menjadi Perda APBD-P 2020,” kata Dasum.

Selama rapat paripurna berlangsung, semua peserta dan undangan yang hadir diwajibkan mematuhi protokol kesehatan sebagai dukungan pencegahan penularan dan persebaran Covid-19. Moe/Red01




Blora, Transblora.Co - Kasdim 0721/Blora Mayor Inf Budi Leksono menghadiri acara Deklarasi Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang di gelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blora.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Blora H. Djoko Nugroho bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Selasa, (23/06/2020).
Pelaksanaan deklarasi ini dipimpin langsung oleh Kepala BPS Blora, Drs. Heru Prasetyo diikuti jajaran BPS Blora lainnya. Dilanjutkan dengan penandatanganan naskah deklarasi oleh Kepala BPS, diikuti para saksi yakni Bupati dan Forkopimda.
Acara ini dilaksanakan secara sederhana dengan jumlah tamu undangan terbatas dalam rangka memenuhi protokol kesehatan.
Bupati Blora merasa bangga karena untuk pertama kalinya bisa menyaksikan deklarasi yang dilaksanakan BPS dalam rangka mendukung pembangunan budaya kerja yang berintegritas.
“Selamat kepada BPS Kabupaten Blora atas pelaksanaan deklarasi ini. Kita semua manjadi saksi dan ikut bangga atas deklarasi zona integritas menuju WBK dan WBBM ini. Semoga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ucap Bupati.
Selanjutnya, Bupati mengajak seluruh tamu undangan agar tetap semangat berkarya meskipun pandemi Covid-19 belum selesai. Menurutnya, pandemi ini tidak mungkin terus dihindari dengan berdiam diri di rumah. Namun harus dihadapi, tetap berkarya dan produktif, berdampingan dengan Covid-19 tanpa harus tertular.
“Dengan new normal, tatanan kehidupan yang baru, harus kita biasakan sebagai perilaku sehari-hari. Kedepan mungkin akan banyak perdebatan tentang new normal ini, tapi tekat saya Corona harus terus diobati namun kehidupan lain juga harus tetap berjalan,” tambahnya.
Sementara itu, kepala BPS Blora Drs. Heru Prasetyo menyatakan bahwa acara deklarasi ini sebagai wujud semangat kebersamaan untuk menciptakan budaya kerja yang jauh dari praktek KKN dan berintegritas, guna memberikan pelayanan kepada masyarakat yang baik.
“Salah satu syarat pelaksanaan deklarasi ini adalah diperolehnya opini WTP dari BPK atas pelaksanaan pertanggungjawaban keuangan, dan alhamdulillah BPS Blora sudah memenuhi. Kita akan terus bertekad meningkatkan pelayanan dengan melakukan berbagai terobosan dan inovasi dalam melaksanakan tugas, khususnya yang berkaitan dengan data memakai sentuhan teknologi,” ujarnya.
Pihaknya mencontohkan beberapa waktu yang lalu telah melaksanakan sensus penduduk online, kemudian survey pengamatan KSA untuk padi dan jagung dengan teknologi satelit. Saat ini, pihaknya juga sedang melaksanakan updating potensi desa 2020 dengan metode CAPI (Computer Asisted Personal Interviewing) yang mana bisa dimanfaatkan untuk data pendukung dalam alokasi DAU (Dana Alokasi Umum).
“Terkait dengan Sensus Penduduk Online 2020, yang sudah mengupdate data kependudukannya masing-masing di Kabupaten Blora ada 33.556 keluarga atau 112.901 penduduk Kabupaten Blora, sekitar 13 persen dari jumlah penduduk yang ada. Terimakasih atas dukungannya. Setelah SP Online, bulan September nanti akan kita lanjutkan dengan pendataan penduduk di lapangan. Kita akan mencatat Indonesia. Nantinya petugas sensus akan mendatangi seluruh keluarga/rumah di masing-masing desa,” terangnya.
Selanjutnya, Drs. Heru Prasetyo, menambahkan bahwa sejak 2019 lalu BPS sudah melaksanakan program Pemberian Data Sebelum Diminta (versi Pusat), sedangkan untuk versi Jawa Tengah adalah program Data Nyah Nyoh.
“Artinya bahwa data dan informasi statistik yang penting dan strategis akan kami siapkan sebelum konsumen datang membutuhkannya. Semua itu disajikan dengan gratis. Rilis data dan informasi disajikan di website blorakab.bps.go.id, kemudian instagram @bps_blora, twitter @BPSBLORA, facebook dan youtube akun BPS Kabupaten Blora. Dengan harapan data bisa diakses kapan saja dan dimana saja,” ungkapnya.
Menurutnya, BPS Blora juga telah menorehkan beberapa capaian di bidang tata kelola keuangan, diantaranya Terbaik Pertama Pertanggungjawaban LPJ Keuangan 2018. Kemudian Terbaik III Pengelolaan Satker di lingkup KPPN Purwodadi 2017, dan Terbaik III Pengelolaan Satker di lingkup KPPN Purwodadi 2016.
“Semoga capaian ini bisa menjadi cambuk penyemangat kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (red)

BLORA, transblora.co - 
Pemerintah Kabupaten Blora pada hari Rabu (10/6/2020) melaksanakan Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 menuju Tatanan Hidup Baru atau “New Normal”. Bertempat di Ruang Pertemuan Setda Kabupaten Blora, rapat dipimpin langsung oleh Bupati Djoko Nugroho didampingi jajaran Forkopimda.


Adapun peserta rapat adalah para Asisten, Staf Khusus Bupati, Staf Ahli Bupati, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat se Kabupaten Blora dan stakeholder terkait seperti Kemenag, pelaku industri perhotelan, serta para pengusaha.

 

Dalam rapat tersebut, Bupati mempersilahkan masing-masing OPD atau dinas teknis agar mulai menyusun teknis pelaksanaan tatanan normal baru sesuai bidangnya, yang disesuaikan dengan aturan protokol kesehatan agar tetap bisa produktif tanpa harus tertular atau terkena Covid-19.

 

“Saya rasa Blora ini sudah bisa dikenali darimana saja sumbernya Covid-19. Dari 35 ribu lebih pemudik yang datang di Blora bisa dikatakan semuanya sehat. Yang menyebabkan Covid-19 justru dari kluster Temboro dan Perumda. Keduanya saat ini sudah bisa dikendalikan dalam artian penularannya sudah terhenti. Sehingga saya putuskan untuk pelan-pelan mulai menyusun konsep new normal,” ucap Bupati.

 

Menurut Bupati, masa transisi menuju new normal ini sudah dimulai dengan masuknya kembali seluruh ASN di Kabupaten Blora untuk bekerja di kantor dengan menerapkan protokol kesehatan, sudah tidak ada work from home (WFH) lagi.

 

“Selanjutnya saya minta agar tempat ibadah baik masjid maupun gereja, dan tempat ibadah lainnya bisa segera dibuka dengan mematuhi protokol kesehatan. Atur jarak ketika beribadah, misalnya saat sholat, imam tidak usah meminta untuk merapatkan barisan, melainkan mengatur jaraknya. Saat ini keselamatan menjadi yang utama, karena new normal bukan berarti Covid-19 selesai,”lanjut Bupati.

Untuk sektor pendidikan, Bupati meminta Dinas Pendidikan melakukan evaluasi dan menyusun teknis penyelenggaraan sekolah jika memang memungkinkan mulai masuk. Namun menurutnya untuk saat ini jangan masuk dahulu.

“Begitu juga dengan hiburan pesta pernikahan, seperti dangdut, musik, dan pertunjukan seni budaya lainnya. Jangan diizinkan dulu, kita lihat perkembangan terlebih dahulu karena mengaturnya ini susah. Memang banyak seniman yang nganggur, namun saya belum berani memutuskan untuk iya, kita tunggu bulan depan saja,” kata Bupati.

 

Kalau pariwisata menurut Bupati boleh dibuka namun yang sifatnya individu, bukan wisata rombongan. Dinporabudpar diminta untuk mengumpulkan pengelola pariwisata terlebih dahulu untuk menentukan mana-mana saja yang boleh dibuka dan mana yang belum.

 

Tetapi untuk bidang olahraga, Bupati mengizinkan agar tempat-tempat olahraga kembali dibuka namun juga dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Saat seperti ini olahraga justru penting untuk menjaga kesehatan. Silahkan GOR dibuka, tenis juga bisa. Asalkan jangan sampai menggelar event atau turnamen olahraga yang menimbulkan banyak kerumunan, belum boleh itu,” terangnya.

 

Lalu tentang aktifitas ekonomi baik di pasar tradisional maupun pasar hewan, menurut Bupati harus mulai dibuka dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti wajib pakai masker, jaga jarak dan disediakan tempat cuci tangan pakai sabun.

“Kemarin memang pasar hewan yang ada di Pasar Pon Blora dan Pasar Pahingan Randublatung kita tutup karena ada kekhawatiran menjadi tempat persebaran virus mengingat banyak pedagang hewan yang berasal dari luar kota Blora. Namun saat ini kami minta Dindagkop UKM untuk mempersiapkan pembukaannya kembali, juga dengan menerapkan protokol kesehatan, wajib ini,” tambah Bupati.

 

Sementara itu, Kepala Dindagkop UKM Blora, Sarmidi, SP, MM, menyampaikan bahwa pihaknya sudah membuat perencanaan pembukaan kembali pasar hewan pada tanggal 16 Juni 2020 mendatang.

“Jika memang diizinkan Bapak Bupati selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, maka akan kami buka yang rencananya mulai 16 Juni mendatang di Pasar Pon. Pemberlakukan protokol kesehatan juga diterapkan, jadi 16 Juni nanti sekaligus untuk simulasi perdana,” papar Sarmidi.

 

Disisi lain, Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamudji, SH, M.Hum, menyampaikan bahwa pihaknya telah banyak mendapat masukan dari para seniman agar diupayakan bisa kembali pentas. Namun belum berani memastikan kapan boleh pentasnya karena kondisi pandemic Covid-19 di Blora belum selesai.

 

“Ini memang sulit, apalagi mengatur pertunjukan seni budaya yang aksinya sering terjadi kontak fisik seperti kethoprak, barongan dan sebagainya. Kalaupun kita batasi, harus dibuatkan regulasi teknis yang jelas. Olahraga pun yang diperbolehkan baru olahraga yang sifatnya individu, event olahraga belum boleh. Misal bersepeda kalau individu boleh, namun kalau event sepeda santai ya belum,” terang Slamet Pamudji.

Dalam rapat tersebut, Kapolres Blora yang diwakili Kabag Ops AKP Supriyo, S.Sos, M.Si menyatakan dukungannya atas kebijakan Bupati dalam menyiapkan penerapan new normal.

“Kami pada dasarnya siap mendukung dan mengawal pengamanan pelaksanaan new normal. Anggota kami secara berkala juga melaksanakan sosialisasi new normal kepada masyarakat. Dalam hal penanggulangan dampak Covid-19 ini kita juga menyalurkan bantuan sembako seminggu dua kali pada hari Selasa dan Jumat, dengan harapan semakin banyak warga yang terbantu,” kata AKP Supriyo. (Tim


Transblora.Co,BLORA - Dandim 0721/Blora, Letkol Inf Ali Mahmudi, SE melalui Kasdim, Mayor Inf Budi Leksono melaksanakan konferensi pers dengan menyampaikan perkembangan Covid-19 di wilayah Kabupaten Blora pada hari Sabtu, 16/05/2020.

Kasdim 0721/Blora, Mayor Inf Budi Leksono menjelaskan saat ini jumlah, OTG dalam proses pemantauan sebanyak 179 Orang, ODP 46 Orang, PDP 13 Orang, Rapid test reaktif : 71 Orang dan Positif Covid-18 sebanyak 14 Orang (11 dirawat dan 3 meninggal) sedangkan untuk  jumlah pemudik di Kabupaten Blora sampai saat ini berjumlah 31.638 orang.


Rasa keprihatinan disampaikan Kasdim karena Blora termasuk zona merah dengan memberikan himbauan khususnya yang dari Pesantren Temboro agar isolasi mandiri untuk mencegah penularan," ujar Kasdim.

Lanjut Kasdim untuk seluruh kepada warga Kabupaten Blora pada umumnya agar tetap mematuhi himbuan pemerintah dengan cara tidak berkerumun atau nongkrong di warung kopi, selalu gunakan masker, pembatasan sosial, cuci tangan dengan sabun dan jangan gunakan tangan untuk mengusap mata/muka, serta tetap di rumah kalau tidak ada keperluan mendesak.

Sedangkan Kepala RSU Blora, dr. Nugroho menyampaikan bahwa, RSU Blora saat ini merawat pasien di ruang isolasi sebanyak 5 orang PDP, Klinik Bakti Padma merawat 25 orang. Untuk penemuan baru DKT Blora ada yang rapid test reaktif sebanyak 14 orang rencana akan di isolasi di Hotel Mustika.

dr. Nugroho berharap agar pasien Jujur dalam mengisi ceklis agar bisa dilakukan tindakan sesuai SOP yang benar. (Tim)



Transblora.CoBLORA - Pemerintah Kabupaten Blora akan mulai menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat kurang mampu yang terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19 mulai besok, Jumat (15/05).
Hal ini diungkapkan Bupati Blora H. Djoko Nugroho ketika memimpin rapat lintas sektoral bersama Forkopimda dan seluruh OPD terkait tentang percepatan penanganan Covid-19 di ruang pertemuan Setda Blora, Kamis (14/05/2020).
Bupati Blora H. Djoko Nugroho menyampaikan bahwa bantuan sosial di Kabupaten Blora sumbernya ada banyak, yakni bantuan dari Presiden berupa paket sembako senilai Rp 200 ribu (non tunai) per KK, seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa sembako di e-Warung.
Kemudian BST Kementerian Sosial sebesar Rp 600 ribu per KK, yang mulai dicairkan pekan lalu, dimana sasarannya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pusat. Ada juga bansos dari Gubernur (Pemprov) namun menurut Bupati Blora, hingga saat ini belum jelas kapan cairnya karena masih pendataan.
“Nah, kali ini yang akan kita cairkan besok adalah Bansos Tunai yang bersumber dari APBD Kabupaten Blora. Besarannya sama, yakni Rp 200 ribu per KK selama tiga bulan. Penerimanya nanti merupakan data terbaru yang kita peroleh dari para Lurah/Kades, jumlahnya ada 14 ribuan KK yang akan menerima. Bertahap mulai tanggal 15 Mei besok,” ucap Bupati.
Selanjutnya, ada lagi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang dianggarkan oleh masing-masing desa. Untuk BLT-DD ini, menurut Bupati akan menyasar sekitar 28 ribu KK di 271 Desa se-Kabupaten Blora.
“BLT-DD ini juga akan disalurkan bertahap mulai besok. Besarannya sama Rp 600 ribu per KK selama 3 bulan. Anggarannya tidak melalui kas Kabupaten Blora, namun dicairkan langsung oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purwodadi ke rekening desa masing-masing. Dan selanjutnya diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” tambah Bupati.
Dari semua bantuan ini, menurut Bupati jika dijumlah dari data penerima bantuan Presiden, bantuan Kemensos, bantuan Pemkab dan BLT-DD, jumlah penerimanya mencapai sekitar 150 ribu KK.
“150 ribu KK penerima bansos ini belum termasuk data penerima bansos dari Gubernur yang belum tahu kapan cairnya. Padahal jumlah KK di Kabupaten Blora seluruhnya 350 ribu, sehingga hampir separuhnya akan dapat bantuan,” tegas Bupati.
Sementara itu, Sekda Blora Komang Gede Irawadi, menerangkan bahwa penyaluran bansos yang bersumber dari APBD Kabupaten, besok akan dimulai di 6 kecamatan yang memiliki kelurahan terlebih dahulu, yakni Blora Kota, Cepu, Randublatung, Jepon, Ngawen dan Kunduran.
“Sedangkan untuk bantuan BLT-DD besok akan mulai dicairkan bertahap juga. Yang siap ada 91 desa di Kecamatan Kradenan, Cepu, Jiken, Jepon, Sambong dan Todanan,” ungkap Sekda.
Dalam rapat tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama (MoU) tentang percepatan penanganan Covid-19 antara Pemkab Blora dengan jajaran TNI-Polri, yang dilakukan oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho, Dandim 0721/Blora Letkol. Inf. Ali Mahmudi, dan Kapolres AKBP Ferry Irawan, SIK, disaksikan jajaran Forkopimda (Wakil Bupati, Ketua DPRD, dan Kajari).
Salah satu poin yang diatur dalam MoU tersebut adalah kerjasama pengawasan penyaluran bantuan sosial. Bupati Blora menyerahkan dokumen data penerima bantuan sosial kepada Dandim dan Kapolres agar seluruh Babinsa dan Bhabinkamtibmas bisa ikut melakukan pengawasan pencairan bansos hingga tingkat desa. (red/Tim)



Transblora.Co, BLORA - Perwira Seksi (Pasi) Pers Kodim 0721/Blora Kapten Kav Teguh Linarto meminta kejujuran warga masyarakat apabila dalam kondisi sakit supaya segera menyampaikan terus terang kepada tenaga medis di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat sehingga jika terindikasi Covid-19 segera bisa diantisipasi dan dilaksanakan penanganan sesuai denga protokol kesehatan.

Hal itu disampaikaoleh Pasi Pers Kodim 0721/Blora mewakili Dandim 0721/Blora Letkol Inf Ali Mahmudi, SE pada konferensi pers update informasi terkini perkembangan Covid-19 di media center Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Sabtu (2/5/2020).

“Saya minta kejujuran saudaraku semua apabila dalam kondisi sakit supaya segera menyampaikan terus terang kepada tenaga medis di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat,” ucapnya.

Sehingga jika terindikasi Covid-19, lanjutnya, segera bisa diantisipasi dan dilaksanakan penanganan sesuai dengan protokol kesehatan dengan harapan tidak terjadi penularan terhadap masyarakat atau pun tenaga medis karena ketidak jujuran pasien yang terjangkit Covid-19.

“Jangan malu dan jangan takut untuk menyampaikan. Karena semua untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kabupaten Blora,” terangnya.

Berdasarkan perkembangan monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora sampai dengan pukul 10.47 WIB, Sabtu (2/5/2020) yaitu Orang Tanpa Gejala (OTG) 288, proses pemantauan 131, selesai pemantauan 157.

Jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) 848, proses pemantauan 83, selesai pemantauan 764 meninggal 1 orang.

Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 17, pengawasan 9, selesai pengawasan 5, Meninggal 2 (Hasil PCR belum keluar). Meninggal 1 (PCR Negatif). Kemudian kasus terkonfirmasi positif 4 orang, 2 orang dirawat dan 2 orang meninggal dunia. Sedangkan rapit tes 12 orang.

Jumlah pemudik hingga pukul 21.00 WIB, Jumat (2/5/2020) sejumlah 28.469 orang.

Pasi Pers mengatakan, karena kabupaten Blora sudah masuk zona merah, pihaknya berpesan dan mengimbau kepada para pemudik agar melakukan penuh kesadaran untuk isolasi mandiri selama 14 hari di rumah sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

Selain itu, kepada warga masyarakat di kabupaten Blora, khususnya kaum muda, supaya mengikuti anjuran pemerintah agar tidak berkerumun atau nongkrong di warung sampai dengan larut malam.

“Karena itu rawan akan tertularnya virus corona atau Covid-19,” ungkapnya.

Jika keluar rumah wajib memakai masker, lakukan social distancing, jaga jarak, biasakan pola hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir.

“Tidak menggunakan tangan untuk mengusap mata, hidung dan mulut. Tetap tinggal di rumah. Terapkan pola hidup bersih dan sehat,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Pasi Pers Kodim 0721/Blora juga menyampaikan ucapan selamat Hari Pendidikan 2020.

“Mewakili Komandan Kodim dan keluarga besar, kami ucapkan selamat Hari Pendidikan 2 Mei 2020 yang mengangkat tema Belajar dari Covid-19. Belajar di rumah saja. Selain itu kami sampaikan selamat menjalankan ibadah puasa Ramada bagi yang menjalankan,” jelasnya.

Hadir bersama Pasi Pers Kodim 0721/Blora pada konferensi pers kali ini, Kepala Sat Pol PP Blora Joko Sulistiyono dan Direktur RSUD dr. R. Seoprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim. (red/Tim)



Transblora.Co, BLORA - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora pada Kamis siang (16/4/2020) kembali menyampaikan update perkembangan persebaran virus Corona. Update disampaikan oleh Dandim 0721/Blora Letkol. Inf. Ali Mahmudi, SE, selaku Wakil Ketua II GTPP, didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan bersana Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Bertempat di media center Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, Dandim menyampaikan bahwa hingga hari ini Kabupaten Blora masih nihil kasus terkonfirmasi positif.
“Berdasarkan data monitoring yang masuk di posko, hingga pukul 11.37 WIB tadi, jumlah ODP (orang dalam pemantauan) ada 138, untuk PDP saat ini nihil, begitu juga dengan kasus terkonfirmasi positif juga masih nihil. Kita patut bersyukur karena hingga ini Blora masih aman. Ini berkat kita semuanya yang selalu patuh pada anjuran pemerintah,” ucap Dandim.
Sedangkan untuk jumlah pemudik hingga Rabu malam (15/4/2020) pukul 21.00 WIB, menurutnya mencapai 19.055 jiwa. Mereka semua diminta untuk lapor ke pihak desa dan melakukan isolasi diri secara mandiri selama 14 hari untuk memutus potensi persebaran mata rantai Covid-19.
Dandim juga mengingatkan bahwa jumlah kasus secara nasional terus bertambah. Sehingga masyarakat diminta untuk terus waspada dan meningkatkan pola hidup sehat dengan selalu jaga jarak, keluar memakai masker, dan cuci tangan pakai sabun.
“Kami berpesan untuk seluruh anggota TNI Kodim 0721/Blora yang ada di lapangan agar terus bersinergi dengan Kepolisian, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen masyarakat yang ada. Mari bersama-sama kita berjuang untuk melawan virus Corona atau Covid-19. Kami bertekad Kabupaten Blora benar-benar terbebas dari wabah penyakit Covid-19 ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, menambahkan beberapa keterangan, yakni mengklarifikasi beberapa isu kesehatan yang akhir-akhir ini berkembang di masyarakat.
“Kemarin ada informasi warga Jakarta yang pulang ke Japah dan dia panas diberitakan sebagai tersangka Covid-19 dan tidak bisa masuk ke rumah sakit. Setelah tim epidemologi terjun ke lapangan ke Desa Japah, yang bersangkutan kita rapid test hasilnya negatif. Sehingga ada kemungkinan demam berdarah. Jadi mulai kemarin sudah dirawat rumah sakit umum Blora,” terang Lilik Hernanto.
Kemudian hari ini juga beredar isu beberapa tenaga medis di Kabupaten Blora terkena Covid-19. Padahal sebenarnya tidak seperti itu.
“Pagi tadi juga ada info beberapa tenaga medis, baik dokter maupun perawat yang terkonfirmasi positif. Itu tidak benar. Memang saat ini ada tenaga dokter dan paramedis yang sedang diisolasi di RSUD Blora dalam rangka kewaspadaan dini. Keduanya memang panas (demam), karena semua tenaga medis yang berhubungan dengan ODP atau PDP pasti dia beresiko. Namun setelah tadi kita rapid test, keduanya negatif. Namun tetap diisolasi, bukan karena apa-apa namun kita pantau sebagai bentuk kehati-hatian kita. Hasil laborat dan foto rontgen tidak mengarah kesana,” tambahnya.
“Kami berpesan dan memohon, jangan mendiskriminasi dan takut orang orang ODP maupun PDP. Karena merekapun tidak mau seperti itu. Jangan dikucilkan. Kalau sudah bisa melakukan isolasi mandiri di rumah berarti aman. Warga sekitar jangan takut. Yang isolasi mandiri di rumah juga harus taat pada dokter dan paramedis,” lanjut Lilik Hernanto.
Selanjutnya Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Retno Kusumowati, S.Sos, M.Si, menyampaikan bahwa hingga bulan ini kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Blora masih aman.
“Ketersediaan pangan utama seperti beras, jagung dan cabai merah hingga bulan April ini kita surplus. Sedangkan cabe rawit, bawang putih, daging sapi, ayam, telur, gula pasir, dan minyak goreng posisinya memang kurang. Namun bisa dipenuhi dari daerah lain sehingga masih tercukupi,” jelasnya.
Pihaknya juga menginfokan bahwa per hari ini, Pabrik Gula PT GMM Bulog yang ada di Kecamatan Todanan juga mulai melakukan giling tebu.Sehingga produksi gula mulai dilakukan, yang diharapkan bisa menekan harga gula di pasaran yang melonjak hingga Rp 18 ribu per kilogram. (Tim)

BLORA,transblora.co - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 pada Jumat siang (10/4/2020), kembali menyampaikan update perkembangan terbaru kondisi persebaran virus Corona.

Update disampaikan oleh Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si selaku Sekretaris I GTPP, dengan diampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, S.KM, M.Kes, dan Kepala Bappeda, Ir. Samsul Arief.

Dalam penyampaiannya, Sekda Komang Gede Irawadi SE, M.Si bersyukur karena hingga saat ini di Blora belum ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kita patut bersyukur, berdasarkan data yang ada per pukul 09.03 WIB pasien yang terkonfirmasi positif belum ada, begitu juga dengan PDP kosong. Sedangkan ODP berkurang dari kemarin 442 orang menjadi 407 untuk hari ini, seiring selesainya proses pemantauan,” ujar Sekda.

Atas kondisi ini, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah. Yakni dengan selalu di rumah, memakai masker jika terpaksa keluar, dan selalu cuci tangan pakai sabun.

“Kondisi ini semoga bisa kita pertahankan agar selamanya Blora negative Covid-19,” tambah Sekda.

Sedangkan untuk para pemudik, per tanggal 9 April 2020 pukul 21.00 WIB semalam sudah ada 15.983 jiwa. Sekda menghimbau agar para pemudik ini bisa melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.

“Yang masih ada di perantauan, kami himbau tunda dahulu mudiknya. Kita masing-masing saling menjaga kesehatan, baik kesehatan individu maupun lingkungan sekitar,” sambung Sekda.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, S.KM, M.Kes menyampaikan klarifikasi dua kasus yang diduga Covid-19 di Kabupaten Blora.

“Yang pertama, tiga hari yang lalu ada warga Ngawi yang berkunjung ke rumah orangtua di Desa Bangkleyan, Kecamatan Jati (Doplang). Kemudian orang tersebut mau melahirkan di rumah sakit Ngawi, dan ternyata di test rapid positif. Jadi positifnya orang Ngawi ini sebelumnya sempat kontak dengan orangtua di Bangkleyan sehingga Dinas Kesehatan langsung menurunkan tim kesana,” ucap Lilik Hernanto.

Selanjutnya, menurut Lilik Hernanto, tim langsung melakukan rapid test kepada kedua orang tuanya di Desa Bangkleyan.

“Alhamdulillah kedua orang tuanya setelah di rapid test, hasilnya negatif. Meskipun orang tuanya tanpa gelaja, tetap kita ambil untuk rapid test,” sambungnya.

Kemudian untuk kasus kedua adalah kematian salah satu warga Blora yang tadi malam di makamkan langsung setelah meninggal dari RSUD Moewardi Solo.

“Tadi malam ada kasus meninggal, yaitu salah satu pasien rujukan dari RSUD dr. R. Soetijono Blora ke RSUD Moewardi Solo. Rujukannya bukan rujukan penyakit Covid-19. Melainkan almarhum penderita gagal ginjal dan sudah cukup lama harus cuci darah ke RSUD Moewardi Solo, namun semalam meninggal dan dibawa ke Blora,” terang Lilik Hernanto.

Namun karena petugas pengantar jenazahnya memakai APD lengkap sehingga memunculkan kekhawatiran masyarakat yang sedang waspada terhadap Covid-19.

“Perlu diketahui bahwa SOP atau prosedur pembawaan jenazaah yang diberlakukan semua rumah sakit saat ini menggunakan APD atau alat pelindung diri lengkap sehingga mohon dipahami,” pungkasnya. Tim/Moe/red

   

MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget