Vicky Aditya Saat Perform (Ft. Dok. Pribadi)
Namanya Vicky Aditya. Pemuda kelahiran Kabupaten Blora Pada 8 Juli 1998. Dia hoby musik. Meski beberapa kali sempat ditolak dunia permusikan, namun dia tidak putus asa. Dengan semangat dan kerja kerasnya selama tiga tahun terakhir, akhirnya bisa tembus ke label malaysia. Saat ini dia dikontrak label NAR RECORDS selama 5 tahun.

Vicky Aditya Akhirnya Bisa Tembus Label Malaysia

Berkali-kali ditolak Label Musik

Todanan, Tranblora.co - Proses bisa masuk ke industri musik Malaysia tidaklah mudah. Laki-laki bernama lengkap Vicky Aditya dari Desa Sambeng Rt 4/Rw 2, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora ini harus benar-benar memiliki kemampuan yang lebih di Malaysia. Dia sempat mengirim beberapa demo lagu ke label rekaman Malaysia dan sempat di tolak.

Vicky Aditya
Pada akhirnya, ia memiliki ide untuk membuat satu lagu. Yaitu perpaduan musik indo dan Melayu. Setelah jadi, ia langsung kirim ke label rekaman kembali. Hasilnya, meggembirakan, label NAR RECORDS tertarik dan memberikan kesempatan untuknya. NAR RECORD juga berani mengontrak selama 5 tahun kedepan.

Anak ke 2 dari pasangan Sugini dan Trimo mengaku sejak kecil dia memang suka dengan musik. Mulai masuk dapur rekaman pada 2016 lalu. Selain menjadi musisi, ia juga merambah menjadi seorang pencipta lagu.

“Awal mula saya masuk  recording tahun 2016. Memang pada dasarnya saya suka bermusik dan suka membuat lagu. Saya suka belajar yang namanya musik,” terangnya.

Alumnus SMPN 1 Blora ini mengaku, setelah lulus sekolah, dia pindah ke Jakarta. Disana dia belajar musik dan dancer. Di Jakarta dia juga bekerjasama dengan indie label di Jakarta cancer record dan merilis 2 lagu secara indie.

Lagu demi lagu dia ciptakan. Selanjutnya, dia berinisiatif daripada lagu ini hanya tertulis di kertas, lebih baik dia membuatnya menjadi lagu.

“Mulai dari sini saya mengerjakan lagu sendiri, aransement sendiri sampai benar-benar jadi lagu yang bagus. Di tahun 2017 saya mengikuti acara mini consert di Bandung. Dari sinilah saya bertemu dengan bapak Andrio Sinaga pemilik indie label cancer record dan menawari kerjasama di Malaysia,” paparnya.

Pemuda asli Blora ini mengaku, sudah 5 karya diciptakan. Empat di Indonesia dan 1 di Malaysia. Dia  juga memiliki mimpi besar di industri musik Indonesia dan Malaysia.” Beberapa diantaranya Drama Cinta, miss you dan melangkah,” ucapnya.

Dia mengaku, pernah sekolah di SDN Sambeng dan SMP 1 TODANAN. Setelah lulus SMP langsung ke jakarta.

“Saya bersekolah SD dari tahun 2004 hingga 2010. Memang dari SD saya sudah suka bernyanyi. Bahkan hampir setiap hari saya menyanyi. Meski belum mengerti soal nada. Setelah lulus SD, tahun 2010 saya melanjutkan sekolah di SMPN 1 TODANAN,” imbuhnya.

Dia mengaku, memang pendiam dan lebih suka menyendiri. Dibalik kesendirian saya menyempatkan diri untuk mengarang lagu dan mencoba merekam lewat handphone.  Pada kelas 3 SMP, dia mulai berpikir keras untuk melanjutkan bermusik. Mulai mau dikemanakan dan mau seperti apa.

“Setelah saya lulus SMP saya langsung pindah ke Jakarta untuk mencoba serius bermusik. Saya hanyalah saya yang masih belum mengerti apa apa soal musik. Disinilah awal karier pertama saya. Di Jakarta saya sempat ngamen di jalanan selama hampir tiga bulan,” terangnya.

Selama itu, dia perfom sana sini. Dari Cafe satu ke tempat lain. Alhamdulillah dia memiliki cukup uang untuk rekaman dan bikin demo lagu yang nantinya diserahkan ke label. Mungkin nasib kurang beruntung dan belum menghampirinya. Sebab banyak ditolak label rekaman di Indonesia. Sampai suatu saat, dia merilis sendiri lagu pertamanya.

“Alhamdulillah respons positif dari masyarakat cukup baik. Disaat saya sudah mengerti tentang dunia musik. Saya berpikir keras lagi. Mungkin saya di Indonesia belum beruntung, saya akan membuat hal yang beda dari yang lain. Akhirnya pandangan saya tertuju dengan negara Malaysia. Sebab, industri musik Malaysia cukup baik ya dan cukup menyenangkan,” ucapnya.

Dia mengaku, proses bisa masuk ke industri musik Malaysia tidaklah mudah. Dia harus benar-benar memiliki kemampuan yang lebih di Malaysia. Saya sempat mengirim beberapa demo lagu ke label rekaman Malaysia dan sempat di tolak 3 label juga di Malaysia,” tukasnya.

Pada akhirnya dia memiliki ide membuat 1 lagu. Yaitu perpaduan musik indo dan Melayu. Setelah lagu ini jadi langsung dia kirim ke label rekaman lagi. Dan allhamdulilah dengan karya saya ini label NAR RECORDS tertarik dan memberikan ruang berkarya di malaysia buat saya. NAR RECORD berani mengontrak selama 5 tahun,” papar dia.

Ia berharap single perdananya dapat diterima di masyarakat luas di Indonesia dan Malaysia. “Ini juga menjadi langkah pertama untuk bisa memperkenalkan budaya Blora dan Indonesia ke Malaysia,” papar dia.

Dia akan coba berusaha terus untuk membuat karya yang terbaik agar bisa dicintai kalangan pecinta musik di Indonesia dan Malaysia. Dia juga ingin membanggakan kota saya ini Blora.

“Dari 3 karya yang saya rilis (2 Malaysia dan 1 Indonesia dan single saya), Drama Cinta masuk trending topik di Brunei Darussalam,  Thailand dan Singapura,” terangnya.

Menurutnya, untuk membuat lagu Drama Cinta, miss you dan melangkah dan lainnya tergantung tingkat kesulitan. Ada yang 2 minggu dan kalau drama cinta sampai 4 bulan.

“Saya ingin menyampaikan ke seluruh pemuda di Indonesia Kritikan Jangan Pernah Buat Anda Jatuh Tetapi Balaslah Dengan Kesuksesan Anda,” pesannya. */Sub/Moe/01







  • Keterangan: Foto Semua Foto adalah Dok. Pribadi Vicky Aditya