Articles by "Ragam"

Panwaslu Kecamatan Japah memasang baliho himbauan untuk tidak money politik












Blora, transblora.co - Guna mencegah politik uang dan ASN yang tidak netral dalam Pilkada, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Blora melakukan sosialisasi pencegahan yang massif hingga ke pelosok-pelosok Desa.


Sosialisasi dilakukan dengan cara memasang alat peraga sosialisasi berbentuk baliho tolak politik uang dan netralitas ASN. Serta membagikan poster dan sticker ajakan yang sama. 


Koordinator Divisi Hukum, Humas, dan Datin Bawaslu Kabupaten Blora, Andyka Fuad Ibrahim mengatakan, hal tersebut merupakan langkah yang dilakukan Bawaslu dalam melakukan fungsi pencegahan.


Ia berharap dengan cara tersebut (pemasangan banner) mampu menjangkau masyarakat yang berada di pelosok Blora agar tahu kemudian taat dan patuh terhadap regulasi, sehingga politik uang dan pelanggaran netralitas ASN yang jadi fokus pengawasan Bawaslu ini dapat ditekan.


"Ini (pemasangan banner) merupakan langkah kami dalam menjalankan fungsi pencegahan. Kami harap masyarakat turut mengawasi jalannya Pilkada dengan tidak menerima politik uang, dan melaporkan kepada pengawas apabila mengetahui pelanggaran pemilihan. Baik itu politik uang maupun adanya ASN yang tidak netral." ujarnya di Kantor Bawaslu Kabupaten Blora, Senin (9/11).


Hal senada juga diungkapkan oleh Anny Aisyah selaku Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Blora. Menurutnya, dalam melakukan pengawasan Pilkada di Blora, Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri. Peran masyarakat dalam pengawasan juga sangat penting.


"Tentunya semua pihak memiliki peran penting dalam mengawasi jalannya Pilkada di Kabupaten Blora, dengan sosialisasi ini diharapkan masyarakat tidak perlu lagi bingung kemana mereka melapor apabila mengetahui pelanggaran pemilihan ditempat mereka. Kami akan sangat mengapresiasi apabila ada masyarakat yang berani melaporkan pelanggaran Pilkada.


Diketahui Bawaslu Blora telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pemasangan alat peraga sosialisasi pengawasan. Mencakup 295 Desa di Blora, dan masing-masing sekretariat Panwaslu Kecamatan nantinya akan terpasang banner tolak politik uang. Sementara di tempat strategis lainnya juga dipasang alat peraga sosialisasi berkaitan netralitas ASN. 

Mashuri dan teman-temannya sedang melakukan berbagi nasi kotak dan minuman kepengguna jalan Iskandar Kaliwangan || Foto: Muji

Pandemi Covid-19 mewarnai Ramadhan tahun 2020, Namun tidak menyurutkan warga masyarakat Blora untuk tetap berbagi kesesama umat. Mashuri (30) contohnya, onwer Khodijah Al-Mecca yang berkedudukan di di jalan Mr Iskandar Blora ini bersama istri dan teman-temnannya terlihat berdiri dijalanan sambil menenteng Kotak nasi dan minuman untuk dibagikan pengguna jalan.

Berbagi: Mashuri dan kawan-kawannya sedang mmembagikan sekotak nasi dan minumannya setiap pengguna jalan yang melewatinya dan mau berhenti sejenak untuk menerimanya. || Foto transblora.co/Muji

BLORA, tranblora.co - Pandemi Covid -19 memang sangat terasa dampaknya bagi masyarakat Blora Khususnnya, dengan adanya wabah tersebut banyak masyarakat kehilangan pekerjaan dan kegiatan kesehatriannya. Pedagang kecil yang hidupnya mengais rezeki disekolah-sekolah juga tidak bisa lagi menjual barang dagangannya ditempat tersebut. Melihat hal tersebut onwer Khodijah Al-Mecca ini melakukan berbagi sebagai rasa syukur sudah diberikan usaha yang bisa berjalan ditengah-tengah pandemi covid -19 ini.

Mashuri mengungkapkan telah sengaja menyisihkan sebagian rezekinya untuk berbagi di jalan Mr Iskandar Bloraada saudara-saudara yang lewat dijalanan depan usahanya. 200 Nasi Kotak dan minumannya telah disediakan untuk mereka.

"Insya Allah ini rezeki dari tabungan kita sendiri, kita sisihkan untuk berbagi dengan sesama apalagi di bulan suci Ramadan ini. Tiap Ramadan kita rutin melaksanakan bagi-bagi takjil ini. Ini sudah tahun yang ketiga," Ungkapnya

“200 nasi kotak dan minumannya hari ini alhamdulillah habis tak tersisa, bahkan temen-teman yang ikut membantu membagikan tak mengambil satupun, saya seneng dan bersyukur memiliki saudara seperti mereka,” tambahnya.

Harapan pemilik di Usaha Butik muslim di jalan Mr Iskandar Blora ini aksi bagi-bagi hari ini bisa meringankan beban penerima ditengah wabah yang membahayakan ini. Moe/Red

BLORA. Pemerintah Kabupaten Blora semalam, Kamis (5/3/2020), menggelar Malam Lepas Kenal Kapolres dan Ketua Pengadilan Agama (PA). Bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati, acara dihadiri langsung oleh Bupati Djoko Nugroho beserta istri, Dra. Hj. Umi Kulsum.

Acara juga dihadiri Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si, jajaran Forkopimda dan Sekda Komang Gede Irawadi masing-masing beserta istri. Berikut para Kepala OPD, Camat, BUMN/BUMD, Perbankan, dan perwakilan Ormas se Kabupaten Blora.

Seluruh jajaran pejabat teras dan para Kapolsek se wilayah Polres Blora dan jajaran PA kelas IB Blora juga hadir.

Malam Lepas Kenal ini dilaksanakan untuk melepas pejabat Kapolres Blora (lama) AKBP Antonius Anang yang berpindah tugas ke SSDM Polri dan Ketua PA Kelas IB Blora (lama) Dra. Hj. Malihadza, SH, MH yang berpindah tugas ke PA Kelas IA Pati.

Serta mengenalkan pejabat Kapolres Blora (baru) AKBP Ferry Irawan, SIK, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Solok, serta Ketua PA Kelas IB Blora (baru), Drs. H. Ayip, MH yang sebelumnya bertugas di PA Mungkid, Kabupaten Magelang.

“Terimakasih atas pengabdian AKBP Antonius Anang, selamat bertugas di Mabes Polri. Semoga segera ketularan menjadi jendral. Begitu juga dengan Bu Malihadza yang promosi ke PA Kelas IA Pati semoga semuanya semakin sukses,” ucap Bupati.

Sedangkan untuk para pejabat Kapolres dan Ketua PA kelas IB Blora yang baru, Bupati mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung menjadi keluarga besar Kabupaten Blora.

“Kami berharap para pejabat baru baik Pak Kapolres maupun Pak Ketua PA bisa segera menyesuaikan diri. Kesenian khas Blora itu barongan, yang mencerminkan karakter masyarakat Blora. Kalau bisa mendalami karakter itu, InsyaAllah akan sukses disini seperti AKBP Antonius Anang dan Bu Malihadza,” pungkas Bupati disambut tepuk tangan hadirin.

AKBP Antonius Anang menyampaikan bahwa selama 15 bulan bertugas sebagai Kapolres Blora, dirinya merasa senang dan nyaman karena Blora sangat menjunjung tinggi kekeluargaan.

“Meskipun Blora bukan cinta pertama saya, namun Blora telah berhasil memikat hati saya. Jadi Pak Bupati, mohon izin kalau nanti ada tugas di Jawa Tengah, saya jangan ditolak ketika ingin mampir Blora. Kami atas nama pribadi dan keluarga juga mohon maaf jika selama bertugas di Blora ada kesalahan baik yang sengaja maupun tidak disengaja,” ujar AKPB Antonius Anang.

Sementara itu, Kapolres baru, AKBP Ferry Irawan, SIK, menyampaikan terimakasih dan apresiasi terhadap penyambutan yang dilaksanakan Pemkab Blora semalam. Menurutnya ini sebuah kehormatan bisa disambut dengan acara yang luar biasa.

“Terimakasih atas sambutannya. Ini menandakan baha Blora semuanya guyub rukun. Mohon kami untuk terus diberikan masukan dan arahan agar kedepan bisa menjalankan tugas sebagai Kapolres Blora dengan baik, minimal seperti yang sudah dilakukan abang saya AKBP Antonius Anang,” terang AKBP Ferry Irawan, SIK.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua PA kelas IB yang lama maupun Ketua yang baru. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian cindera mata dan ramah tamah dengan hiburan live music. (TLP/MOE)

Sri Naning
Blora, transblora.co - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menerima kepulangan Sri Naning Wahyu Kurniawati (26) seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkerja di Arab Saudi dan tidak ada kabar selama 13 tahun. 

Sri Naning adalah warga Desa Polosorejo, Kecamatan Banjarejo yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada salah warga di Arab dan dinyatakan tidak pernah ada kabar atau komunikasi dengan orang tua di desanya.

Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Penta Tran) Dinperinnaker, Ir Sugeng Saptono, M.MA  mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinperinaker Kabupaten Blora Purwadi Setiono, S.Sos mengemukakan, pihaknya menerima kabar dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jakarta yang diteruskan ke  Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Semarang.
 
“Pada Selasa (14/1/2020), kami terima kabar dari BP3TKI Semarang adanya TKI asal Blora yang dipulangkan setelah tidak ada kabar lebih kurang 13 tahun,” jelasnya, di Blora, Kamis (16/1/2020).
Kemudian, Rabu (15/1/2020) pagi, bersama Kepala Seksi Penta Dinperinaker Blora Joko Setyo Untoro, S.Pt, MM dan salah satu ASN setempat mendatangi dan memberitahukan ke rumah orang tua di RT 05/02 di Desa Plosorejo.

“Kami tanyakan, kemudian diberitahu fotonya. Dan dibenarkan bahwa itu adalah Sri Naning, anak ke dua dari Sulimin dan Suparmi. Jerit tangis dan haru terjadi di keluarga itu. Sebab ia pergi sudah 13 tahun tidak ada kabarnya,” jelas Ir. Sugeng Saptono, MM. 

Selama tidak ada kabar, kedua orang tua dan pihak keluarga hanya bisa pasrah. Bahkan diduga sudah meninggal dunia dan penah digelar doa bersama (bancakan). 

Selanjutnya, pada Rabu (15/1/2020) Kepala Desa Plosorejo, Muslih didampingi Bapak dan adik kandung  Sri Naning langsung menuju Jakarta menjemput di bandara Soekarno Hatta.

Hal yang sama disampaikan Kepala Seksi Penta Dinperinaker Blora Joko Setyo Untoro, S.Pt, MM membenarkan bahwa setelah mendapat kabar langsung meluncur ke rumah keluarga yang bersangkutan dan dinyatakan sudah lama tidak ada kabarnya.

“Diduga dulu berangkat menjadi TKI ke Arab Saudi pada tahun 2006 melalui biro jasa tenaga kerja ilegal,” kata Joko Setyo Untoro S.Pt, MM.

Setiba di Blora, Kamis (16/1/2020), oleh kepala desa Plosorejo tidak langsung dibawa ke rumah, melainkan di antar ke Dinperinakker Blora terlebih dahulu untuk menyampaikan keterangan dan ucapan terimakasih telah membantu dan memberikan informasi.

“Mewakili keluarga kami sampaikan terimakasih kepada Dinperinaker Blora yang telah membantu, sehingga warga kami yang tidak ada kabarnya bisa pulang dengan selamat,” kata Muslih.

Ketika dijemput, kata Muslih, Sri Naning tampak mengalami depresi, sedikit mau bicara, bahkan tidak kenal dengan adiknya dan tidak mau makan.

“Alhamdulillah, setibanya di kantor Dinperinaker, disambut dengan baik dan disuguh makan serta minum. Ia mau makan dan berkomunikasi,” katanya.   

Sulimin (52) ayah Sri Naning mengaku terharu, bersyukur atas kepulangan anaknya.
“Saya sangat bersyukur, terharu dan senang bisa ketemu anak perempuan saya setelah 13 tahun tidak ada kabar.Terimakasih kepada Dinperinaker Blora,” jelasnya.

Sulimin pun mengaku telah mengira kalau anaknya sudah meninggal dunia bahkan sudah sempat digelar doa bersama.

“Saya juga beberapa kali mendatangi supranatural untuk meminta petunjuk. Waktu keberangkatan menjadi TKI ke Arab Saudi, KTP saya juga dibawa dan katanya disimpan sama majikannya,” ujarnya.
Masih menurut Sulimin, pada satu tahun pertama, anaknya rutin mengirimkan uang dan komunikasi dengan keluarga, namun pada tahun kedua hingga selama sekian tahun itu tidak ada kabar dan komunikasi dengan anaknya. 

“Terakhir itu dia bilang akan pindah Bos (majikan). Setelah itu tidak ada kabarnya lagi,” ucap Sulimin. 

Sementara itu, Sri Naning, meski masih kelihatan galau, namun perlahan bisa menceritakan hingga akhirnya ia lari dari rumah majikan.

“Pada awalnya dimarahi karena lagi nonton televisi dan tidak kerja. Kemudian saya keluar, ditolong polisi hingga ke KJRI di Jedah hingga diurus dan bisa pulang ke Indonesia,” katanya.

Menurutnya, keluarga majikan tempat ia bekerja orangnya baik.

“Majikan bilang gaji saya disimpan di rekening bank dan boleh diminta jika saya perlu. Tapi saya belum minta, takut juga kalau bawa uang banyak. Jadi saya saat ini tidak bawa uang,” katanya.

Sri Naning menyampaikan, ia menyampaikan terimakasih kepada pihak PT jasa tenaga kerja yang menyalurkannya.

“Saya katakan terimakasih kepada pihak PT. Kalau gaji saya dipotong pajak dan administrasi gak apa. Asal saya masih bisa terima uang,” ujarnya. 

Menanggapi sepenggal cerita dengan logat berbahasa Arab – Indonesia,  Kepala Bidang Penta Tran Dinperinaker, Ir.  Sugeng Saptono, M.MA mengatakan pihaknya akan mengusahakan untuk membantu.

“Kami  akan berusaha bantu supaya hak Sri Naning bisa diterima. Hanya saja, saya pesan kepada orang tua dan keluarga agar Sri Naning  dijaga supaya bisa lebih tenang dan istirahat cukup,” katanya. Guh/Moe

BLORA. Dilakukan dengan laku bisu atau berjalan diam tanpa berbicara sekalipun, pelaksanaan Kirab Pusaka dalam rangka menyambut Hari Jadi ke 270 Kabupaten Blora berlangsung khidmat dan lancar hingga dini hari tadi, Selasa (10/12/2019).

Kirab dilepas dan diikuti langsung oleh Bupati Djoko Nugroho, didampingi Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si, dan seluruh unsur pimpinan se Kabupaten Blora mulai dari Sekda, Kepala OPD, Camat hingga Kades/Kalur yang semuanya laku bisu sembari berdoa untuk kemajuan dan keselamatan Kabupaten Blora.
Berawal dari Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Kirab Pusaka diberangkatkan tepat pukul 00.00 WIB, mengelilingi Pusat Pemerintahan Kabupaten Blora sejauh kurang lebih 2 kilometer. Dengan rute Pendopo - Jl.RA Kartini - Jl. Dr Sutomo - Jl. Gunung Sumbing - Jl. Pemuda - Jl. Arumdalu - Jl. Kol Sunandar - Jl. Nusantara - Jl. KHA Dahlan - Jl. Abu Umar – dan finish di Pendopo kembali.

Adapun petugas pembawa pusaka Keris Kyai Bisma adalah Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si. Sedangkan pembawa pusaka lainnya adalah dari Peguyuban Pandemen Tosan Aji Toya Padasan. Diikuti para paraga dan pengombyong kirab lainnya yang memakai pakaian adat jawa (beskap krowok).

Selain kalangan pejabat pemerintahan, pengombyong kirab juga diikuti oleh anggota Yayasan Mahameru Blora, Pendemen Tosan Aji Kuntul Ngantuk, Kadhang Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan YME, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi), dan Sedulur Sikep (Samin).

“Alhamdulillah Kirab Pusaka berjalan lancar. Ini merupakan salah satu rangkaian Hari Jadi ke 270 Kabupaten Blora, untuk nguri-uri peninggalan budaya leluhur. Kirab kita lakukan dengan laku bisu sembari berdoa kepada Allah SWT agar Blora semakin sejahtera dan bermartabat,” ucap Bupati.

Untuk selanjutnya, Bupati meminta seluruh peserta kirab untuk mempersiapkan pelaksanaan Kirab Budaya sebagai puncak peringatan Hari Jadi ke 270 yang akan dilaksanakan tepat pada tanggal 11 Desember 2019. Dimana pada tanggal 11 Desember 1749 (270 tahun lalu) Raden Tumenggung Wilatikto diangkat sebagai Bupati Blora yang pertama.

Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamudji SH, M.Hum berharap kedepan Kirab Pusaka ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya, karena dilaksanakan rutin setiap tahun menjelang Hari Jadi Kabupaten Blora.

“Sebelum kirab, tadi juga ada pertunjukan seni cokek’an (gamelan) di Pendopo Rumah Dinas Bupati, dan selamatan atau tumpengan dengan mengundang masyarakat umum dari sekeliling komplek Pendopo Rumah Dinas Bupati,” ucap Slamet Pamudji SH, M.Hum.

Sedangkan untuk benda pusaka, sebelumnya pada pagi hari sudah dibersihkan atau dijamas semuanya agar tetap terawat dan tidak mengalami kerusakan. Mengingat benda pusaka ini merupakan peninggalan leluhur Blora.

Terpisah, Suhartono, salah satu warga yang menyaksikan kirab pusaka di perempatan GNI (simpang Jl. Kol Sunandar dan Jl. MR Iskandar), merasa bangga bisa menyaksikan budaya lokal yang tetap dilestarikan oleh Pemkab Blora.

“Ini acara yang bagus sebagai wujud penghormatan dan uri-uri peninggalan budaya para sesepuh. Tadi semuanya diam, membisu, seperti sambil berdoa untuk Blora. Semoga kedepan bisa dikemas lebih bagus lagi agar penontonnya semakin banyak meskipun digelar tengah malam. Sukses untuk Blora ku yang tahun ini menginjak usia 270 tahun,” ungkap Suhartono. MOE

BLORA. Sebagai rangkaian kegiatan Hari Jadi ke 270, Pemkab Blora melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) pada hari Senin (9/12/2019), melaksanakan prosesi Jamasan Pusaka Kabupaten.

Bertempat di lapangan tenis Komplek Rumah Dinas Bupati, pelaksanaan Jamasan Pusaka diawali doa bersama dan tumpengan, dengan menggandeng Yayasan Mahameru, Komunitas Pandemen Tosan Aji Toya Padasan, dan Komunitas Pandemen Tosan Aji Kuntul Ngantuk.

Usai doa bersama dan tumpengan, benda-benda pusaka milik Kabupaten Blora dikeluarkan dari dalam rumah dinas Bupati dan dibawa ke lapangan tenis untuk prosesi jamasan.

Kepala Dinporabudpar Blora, Slamet Pamudji SH, M.Hum secara langsung menyerahkan pusaka Keris Kyai Bisma milik Pemkab kepada petugas jamasan, yakni Meiriko Nazamudin salah satu pandemen tosan aji dari Kecamatan Jepon.

Selain Keris Kyai Bisma, benda pusaka lainnya yang dijamas adalah Keris Kyai Segara Madu, dan beberapa keris lainnya, serta tombak. Semuanya dijamas satu per satu dengan air bunga, jeruk nipis, dan “banyu warangan” (cairan khusus untuk mencuci pusaka logam).

Meiriko, menyampaikan bahwa air bunga dan jeruk digunakan untuk menghilangkan kandungan minyak yang ada di pusaka keris dan tombak yang terbuat dari logam. Sedangkan air warangan digunakan untuk membersihkan pusaka dari potensi karat.

“Warangan berguna membersihkan permukaan besi tosan aji (pusaka), sekaligus untuk lebih mempertajam pamor benda pusaka itu sendiri,” jelas Meiriko.

Sesudah dipoles dengan warangan, guratan estetis batu meteor atau pamor dan inti baja pada benda pusaka (khususnya mata tombak dan keris) akan menjadi tampak jelas dan terlihat kontras. Hingga mudah dibaca dan dipahami apa arti pamor benda pusaka tersebut.

Kepala Dinporabudpar, Slamet Pamudji SH, M.Hum menerangkan bahwa jamasan pusaka ini tidak merupakan ritual spiritual, namun lebih kepada upaya uri-uri benda pusaka Kabupaten.

“Tradisi jamasan yang dilakukan setiap menjelang Hari Jadi Kabupaten ini bukan sebuah agenda spiritual, melainkan lebih kepada agenda budaya. Lebih tepatnya sebagai upaya perawatan benda-benda pusaka peninggalan para leluhur Blora agar tidak rusak dimakan usia. Setelah dijamas, nanti malam semua pusaka akan dikirab agar masyarakat tetap mengenali peninggalan leluhurnya,” terang Slamet Pamudji, SH, M.Hum.

Kirab Pusaka akan dilaksanakan tengah malam dengan laku temu gelang, yang rencananya akan diikuti Bupati Djoko Nugroho, Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si, dan jajaran pemerintahan Kabupaten Blora. mOE

Linmas Srikandi: Para Linmas Srikandi dengan serius ikuti pelatihan  dipendopo Kecamatan Jiken || Foto Muji
JIKEN, Transblora.co - Linmas yang ada dalam masyarakat umumnya para laki-laki, namun unik untuk desa Cabak Kecamatan Jiken. Semua linmasnya adalah srikandi. Hari ini, Selasa ((3/11) sedanfgg diadakan pelatihan buat linmas srikandi di pendopo kecamatan jiken Kabupaten Blora. Dalam Pelatihan Komandan Koramil 06/Jiken, Kapten Sundiro memberikan materi untuk bekal para Linmas srikandi.


Kapten Sundiro, Komandan Koramil 06/Jiken
Kapten Sundiro dalam materi yang diberikan tentang wawasan kebangsaan, Ia memberikan materi dengan semangatnya dan dengan caranya ia membuat para Srikandi hilang kantuknya.

Komandan Koramil 06/Jiken mengungkapkan cara memberikan materi ia kasih sedikit guyonan dan yel-yel agar tidak ngantuk.

“Saya memberikan materi adengan sedikit bercanda dan yel-yel supaya peserta tidak merasa jenuh maupun ngantuk,” Ungkapnya

“walaupun banyak yang berpikir kayak anak TK, tetapi hal ini penting supaya boring atau bosan yang mereka rasakan itu akan hilang,” tambahnya

Ditempat pelatihan terlihat juga Kepala Desa (Kades) Cabak, Ngadenan yang sedang memantau jalannya pelatihan yang diikuti para srikandinya. Dengan khas yang dimilikinya ia mengumbar senyum ke semua orang yang bertemu dengannya.

Kades Cabak, Ngadenan
Kades Murah senyum ini  mengungkapkan personil srikandi yang dibentuk dari warganya sekitar 35 orang. Yang sekitar semingguan pendaftarannya dibuka.

“personil Linmas srikandi ada 35 orang, yang unik disini  ada ada 2 personil masih singgle dan bersetatus mahaiswi,” Ungkapnya

“Berawal kita dikasih informasi pak mantra Polisi Jiken kalau ada penjaringan linmas perempuan, sebenarnya masing desa tapi jika satu desa ada itu lebih baik, pengelolaannya lebih mudah,” Tambahnya

“Pendaftaran dibuka sekitar 1 minggu dan 35 personil yang dibutuhkan ternyata ada lebih banyak dari yang dibutuhkan, bahkan mahasiswi juga ada yang ikut mendaftar, ini luar biasa dan jarang,” Lanjutnya

Kades Cabak berikan apresiasi kepada para Linmas Srikandinya yang siap dan mengikuti pelatihan hari ini dan praktek langsung untuk  besuk pagi di desa janjang.

Salah satu Linmas Srikandi yang ditemui Trans Blora merasa senang bisa mengikuti pelatihan linmas yang diadakan di pendopo kecamatan jiken tersebut.

Pelatihan berjalan lancer dan terlihat tertib. Satu demi satu nara sumber bergantian dalam memberikan materinya. 

BLORA, Transblora.co - Kejuaraan Pencak Silat Blora Championship 2019 diikuti sebanyak 1.000 peserta yang berasal dari Kabupaten di Jawa Tengah. Diantaranya, tuan rumah Blora, Rembang, Grobogan, Pati, Kudus, Semarang. Event ini digelar selama tiga hari yang dibuka secara resmi pada Rabu, (21/11/2019) kemarin oleh slamet pamuji di Gor Mustika Blora.

Pertandingan dengan sistem gugur. Selain itu juga ikut dipertandingkan pencak silat seni baik tunggal maupun beregu, baik putera maupun puteri.

Ketua panitia turnamen itu, Ketua Panitia, Sumarno, kepada Blora Ekspres, mengatakan terdapat 1.000 atlet dari perguruan pencak silat dan sekolah yang ada sekitar Kabupaten Blora turut dalam ajang itu.

"Kategori pertandingan ada usia dini sampai delapan tahun, SD dari 8 sampai 12 tahun, pra remaja setingkat SMP, remaja setingkat SMA, dan yang dipertandingkan mulai dari tanding atau fight dan jurus atau seni," katanya Jumat (22/11/2019).

Menurutnya, ajang kompetisi bagi usia dini dapat menjadi motivasi dan ajang melatih keberanian. Untuk praremaja, ajang seperti ini dapat memunculkan bibit-bibit atlet nasional masa depan pesilat Indonesia.

"Kejuaraan ini untuk mencari bibit atlit pencak silat di Kabupaten Blora pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya. Dan event ini digelar sekaligus untuk memperingati hari jadi Kabupaten Blora,"ungkap Sumarno.

Sumarno menambahkan, minat peserta terhadap pencak silat terlihat cukup antusias. Meski pun baru beberapa kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang menurunkan pesilat terbaiknya dalam event ini.

"Mudah-mudahan dengan adanya event seperti ini akan banyak lagi peminat pencak silat. Terutama di sekolah yang memiliki perguruan pencak silat sebagai ekstrakulikuler semakin banyak," ucapnya.

Ditambahkan dia, penutupan event ini akan dilakukan pada hari Sabtu (23/11/2019). Dan sekaligus memberikan hafia bagi pemenang.(*)

KH. Ali Muchdor, M. Pd.I Ketua BAZNAS Kabupaten Blora 
BLORA, Transblora.co – Sejak dibentuknya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kabupaten Blora, Aparatus Sipil Negara (ASN) dapat memberikan zakatnya melalui BAZNAS yang pertahunnya harusnya 2.5% setiap orangnya. Namun Dikabupaten Blora ASN hanya dikenakan potongan 1% setiap bulannya. Hal tersebut menurut KH. Ali Muchdor, M. Pd.I Ketua BAZNAS Kabupaten Blora, ASN Kabupaten Blora dianggap masih Setengah hati dalam berzakat, Rabu, (13/11/2019).


Ketika ditemui Trans Blora di kantor Baznas Kabupaten Blora  KH. Ali Muchdor, M. Pd.I Ketua BAZNAS Kabupaten Blora menuturkan banyak hal tentang Baznas dan ASN. Terutama tentang potongan yang diberlakukan untuk ASN.

“Potongan 2.5% terhadap ASN harusnya tidak memberatkan, hal tersebut dikarenakan langsung dipotong oleh bedahara yang mengurusi Gaji disetiap bulannya, namun ASN dikabupaten Blora hanya dipotong 1%,” Tuturnya

“Potongan Zakat Profesi memang bukan kewajiban setiap ASN,” tambahnya

“Ada beberapa alasan untuk mendorong pemerintah memotong langsung zakat penghasilan rekening ASN, pungutan zakat ASN muslim mengacu UU No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat,” Jelasnya

“Kemudian ada aturan turunan PP 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Zakat, Inpres Nomor 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat di Kementerian dan Lembaga Negara, Pemda, BUMN/D, dan Permenag 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Perhitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah,” Tegasnya

Ayah dari wakil Bupati Blora, Juga menjelaskan, Baznas Kabupaten Blora hanya menerima zakat profesi ASN sebesar Rp. 300 juta. Padahal, jika melihat jumlah total ASN di lingkungan Pemkab Blora, idealnya, zakat profesi bisa terkumpul hingga Rp 800 juta per bulan.

“Saya bersama BKD pernah menghitung jika semua ASN Muslim dipotong 2.5% itu bias menghasilkan sampai dengan delapan ratus jutanan,” Pungkasnya.

 Tidak melupakan akan jasa ASN Ali Muhdor mengucapkan terimakasih kepada seluruh ASN atau PNS Kabupaten Blora yang telah bersedia menyisihkan gajinya untuk dizakatkan.

“Terimakasih kepada seluruh ASN atau PNS Kabupaten Blora yang telah bersedia menyisihkan gajinya untuk dizakatkan ke Baznas. Kalau sekarang masih di kisaran 1%, kita berharap kedepan bisa sampai 2 hingga 2,5%,” Tutupnya. Moe

Kordiv Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bawaslu Kabupaten Blora, Achmad Rozak || Ft. Humas Bawaslu Blora
BLORA, Transblora.co - Pendaftaran atau sering disebut dengan perekrutan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dalam pilkada 2020 di Kabupaten Blora sudah mulai disusun dan akan dibuka bulan November ini. Informasi yang berhasil disusun Trans Blora dibutuhkan sebanyak 48 Orang, dimana setiap kecamatan akan diisi 3 (tiga ) Orang Anggota Panwascam.

Kordiv Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bawaslu Kabupaten Blora, Achmad Rozak mengatakan, proses rekrutmen Panwascam segera dibuka.

“mulai tanggal 6 sd 12 November ini adalah tahapan sosialisasi, sedangkan pengumuman pendaftaran akan dimulai tanggal 13 sd 26 November 2019,” jelas Achmad Rozak di Kantor Bawaslu Blora, Jumat (8/11).

Rozak menambahkan, ketentuan tentang rekrutmen berdasarkan Keputusan Ketua Bawaslu RI Nomor 0883/2019 tertanggal 4 November 2019 kemarin.

“Pedoman Pelaksanaan Pembentukan Panwascam Tahun 2019 sudah terbit, persyaratan dan masa kerja juga sudah diatur didalamnya, Bagi masyarakat yang memenuhi kriteria, Bawaslu Kabupaten Blora dengan terbuka mempersilahkan untuk berpartisipasi," Tambahnya

Mengenai syarat-syarat Panwascam, Bawaslu akan menginformasikan lebih lanjut di tahapan pengumuman pendaftaran.

“Kurang lebih ada 18 syarat, kami akan umumkan minggu depan sesuai tahapan, dan bagi pendaftar yang memenuhi persyaratan administrasi, nantinya akan mengikuti tahapan selanjutnya yakni tes tertulis dan tes wawancara," Jelasnya

Sementara ketika ditanya terkait masa kerja, Rozak menyampaikan Panwascam nantinya memiliki masa kerja 10 (sepuluh) bulan.

"Terhitung setelah pelantikan di sekitar tanggal 20-21 bulan Desember 2019, Panwascam Pilkada 2020 mempunyai masa tugas sepuluh bulan,” Tutup Rozak. Rls/Hbb/Moe

Kunjungan: Perangkat beserta Babinsa dan Babinkamtibmas kerumah ayah dari Istri Samani || Ft. Muji
BLORA, Transblora.co - Beberapa hari belakangan ini, perangkat desa kamolan sedikit lebih sibuk disbanding sebelumnya, kenapa…? Mereka sibuk dikarenakan mencarikan solusi untuk sekeluarga waranya yang saat ini belum memiliki tempat tinggal sendiri. Selama ini warga yang memiliki nama Samani tinggal disebuah rmah kontrakan.

Namun beberapa waktu belakangan ini terdengar kabar samani mengamuk dibalaidesa Kamolan karena didak diberikan pinjaman oleh BKM. Menurut beberapa perangkat Desa Kamolan, kepada Trans Blora bahwa BKM tidak bermaksud tidak memberi pinjaman, namun pinjaman akan disesuaikan kemampuan dan agunan yang digunakan peminjam, namun Samani ini bersikeras untuk pinjam 1juta dan harus dapat. Penjelasan Perangkat desa tersebut diperkuat oleh Babinkamtibmas desa kamolan, Rakiman, dengan menceritakan kembali apa yang sudah dilakukan Samani waktu lalu.

Perangkat desa dan Babinsa serta babinkamtibmas kelihatan bersiap-siap, Kamis (07/11). Rakiman, Nuril Salah satu perangkat menyebutkan akan ke desa Jomblang karena ada tugas dari Kepala desa Kamolan untuk cek keberadaan orangtua dari Istri Samani. Dan mereka berangkat bersama-sama dengan mengendarai sepeda motor masing-masing.

Ketika diKunjungi perangkat desa Kamolan, Babinsa dan babinkamtibmas dari kamolan serta awak media dirumahnya, Tarno mertua dari samani mengaku dengan senang hati dan siap menampung anak serta menantunya dilingkungannya.

“Saya sudah pikirkan bagaimana nasib anak serta menantu saya, saya siap menampung mereka jika mereka mau tinggal disini, atau membuat rumah di tanah yang kami miliki ini,” ungkapnya

“Buat anak saya tidak ada rasa gelo (tidak iklhas), namun justru saya sangat senang dngan mereka mau ikut tinggal dilingkungan ini, perlu diketahui dahulu pernah saya tawari namun dia menolakdengan alas an karena disini jalannya becek dan jauh dari kota,” Tambah Kakek berusia 72 tahun ini.

Sedangkan Nuril salah satu perangkat desa Kamolan menjelaskan dirinya dan perangkat lain serta dibantu babinsa dan babinkamtibmas desa kamolan untuk mencarikan solusi untuk Samani.

“Kami disini memikirkan bagaimana baiknya Pak samani. Karena di kamolan ini tidak memiliki tanah untuk mendirikan rumah, maka kami mendatangi orang tua dari Istrinya,” katanya
“Dan ketika kami datangi orangtuanya setuju jika mereka mau dating dan tinggal disana (desa Jomblang) bahkan kata mertuanya sanggup mencarikan tanah Gege yang dekat dengan kota, kalau dia mau,” tambahnya
“Kan sudah enak dan jelas to, terus kalau dia gak mau lantaran merasa diusir dari Desa Kamolan atau apalah itu, saya gak tau lagi mas,” jelas Perangkat yang mengaku teman akrap samani. Moe



Anggota DPRD Ko.isi C melihat-lihat tempat pembuangan limbah || Ft. Muji
BLORA, Transblora.co – Komisi C DPRD Blora datang bersama petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Blora. Senin (4/11/2019), sejak siang hingga sore, mereka melakukan pertemuan dengan manajemen PT Gendhis Multi Manis (GMM) Bulog dan mengecek dugaan adanya penimbunan (Dumping) limbah Berbahaya Beracun (B3), berupa sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash (abu terbang) limbah.

Sama dengan sebelumnya, Flay Ash hanya dipindahkan ke tempat terbuka di lokasi yang berbeda. Masih   menghawatirkan. Jika terjadi hujan Flay Ash bisa langsung terbawa. Jika ada angin kencang, Flay Ash juga beterbangan. Padalah sesuai kesepakatan dengan KLHK, dalam 10 hari sejak tanggal 30 Oktober kemarin, limbah Flay Ash tersebut harus sudah keluar dari PT GMM Bulog.

Ketua Komisi C DPRD Blora, Subroto mengaku, kedatangannya adalah untuk menindaklanjuti soal limbah B3 PT GMM Bulog yang ramai di Kabupaten Blora. Menurutnya, Limbah B3 Flay Ash tersebut sangat berbahaya.

“Kita tidak akan percaya begitu saja sebelum melihat sendiri. Sampai muncul seperti ini, pasti ada sesuatu yang salah. Untuk itu kami berkomitmen setelah ini akan menjadi lebih baik,” jelasnya.

Menurutnya, Blora iklimnya harus kondusif. Bikin iklim yang bagus. Sebab, Blora kalah jauh dari Grobogan dan Rembang. “Harapannya PT GMM Bulog ini jadi simbol bagi masyarakat Blora. GMM harus betul-betul jadi contoh perusahaan yang lain,” tegasnya.

Harapannya, persoalan limbah ini jangan sampai menjadi besar. Ini juga menjadi pembelajaran bagi GMM. Meski sebagai BUMN, semua aturan harus dilaksanakan. “Karena ini milik negara, saya yakin ijinnya lebih mudah. GMM harus tetap eksis,” imbuhnya.

salah satu anggota Komisi C DPRD Blora yang turut dalam kunjungan ke PT GMM Bulog, Suyono mengaku, sangat menyayangkan adanya penempatan dan penimbunan limbah B3 secara sembarangan. “Flay sh kalau ditempatkan seperti itu ya bahaya bas. Hanya dipindah, sangat membayakan. Lebih-lebih kalau ada air hujan. Tempat tinggi langsung kebawa air,” jelasnya.

Namun, PT GMM Bulog mengaku sebelum pengolahan tebu lagi sudah beres. Sudah dicor. “Bilangnya begitu,” ucapnya kemarin.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama PT. GMM-Bulog, Agus Susatya menyampaikan, sebelum diambil alih oleh Bulog, dalam pengolahan limbah B3 Flay Ash PT. GMM telah terikat kontrak dengan perusahaan yang ada di Wonosobo. “Di sana dipakai untuk pembuatan paving block," katanya.

Sebelum diangkut dan dibawa ke Wonosobo, Limbah B3 tersebut ditempatkan sementara di area terbuka.

Meski demikian, lanjut Agus, PT. GMM Bulog tidak bisa sepihak memutus kontrak pengambilan limbah tersebut. Walaupun di Blora telah ada perusahaan yang memenuhi transporter pengangkutan limbah berupa debu batubara tersebut. Yaitu PT. Nusa Bakti Wiratama. Yang telah memiliki ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pengolahan limbah.

“Nanti akan kita lihat lagi kontraknya. Baru bisa kita putus kontraknya dan kita berikan kepada warga sekitar yang telah dapat ijin pengelolaan limbah," ujarnya.

Namun yang terpenting, lanjut Agus, saat ini adalah membangun tempat pembuangan sementara yang permanen. “Kami sudah melakukan proses tender untuk penunjukkan kontraktor pembangunannya,” imbuhnya. Moe

MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget