Nguri Nguri Seni Budaya Kethoprak Khas Jawa Tengah

Baca Juga




Trans Blora, Banjarejo - Dalam rangka melestarikan budaya Kesenian Jawa Khususnya Seni Kethoprak yang merupakan sebuah kesenian tradisional yang sangat melekat di hati para pencinta seni, tentunya diperlukan kerja keras dalam upaya melestarikan kesenian satu ini agar tidak terpinggirkan atau kalah bersaing dengan kesenian-kesenian lainnya.
Hal tersebut menggugah semangat para seniman yang tergabung dalam Paguyuban kesenian Kethoprak KARYA ASMARA SRIBUDAYA Dukuh Kalitengah Desa Banjarejo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dalam kaitannya melestarikan dan bertujuan menghidupkan kembali Paguyuban Kesenian khususnya Seni Kethoprak yang sudah mulai mati suri di Dukuh tersebut.
Saat ini kondisinya praktis hampir tidak bisa bangkit dikarenakan Sumber Daya Manusia dan pola pelatihan yang selama ini berkurang dan tidak berjalan karena tidak adanya pelatih seni, di tambah minat dari jiwa penerus yang kurang bersimpati yang tentunya menjadi kendala tersendiri bagi Paguyuban Seni Kethoprak Karya Asmara Sribudaya dalam melestarikan kesenian ini yang dulu pernah tenar di Wilayah Banjarejo dan sekitarnya.
Ketua Kethoprak (Sutradara), Mbah Nyomo menjelaskan kalau pada Kesempatan ini, satu paket dengan Seni karawitan yang ada di Desa Banjarejo sedang  melakukan pentas di Desa Sendanggayam di rumah Kliwon (49) acara hajatan mantu dengan mengusung lakon tema cerita Sejarah dengan judul Danu Morosekso.

Salah satu warga Desa Sendanggayam, Sukarman menjelaskan bahwa “ Budaya seni Kethoprak ini merupakan seni khas dari jawa yang merupakan warisan nenek moyang kita, sehingga harus di uri - uri agar tidak luntur. Kendati demikian perlu adanya dukungan atau kerjasama dari pihak pemerintah agar budaya warisan leluhur bisa di lestarikan dan yang lebih penting seni budaya ini harus di kenalkan kepada generasi muda, jangan sampai generasi muda terpengaruh oleh budaya asing sehingga lupa dan meninggalkan budayanya sendiri, ”Jelasnya.
Sedangkan Kliwon, menjelaskan bahwa pentas seni Kethoprak di rumahnya selama 24 jam sangat memuaskan bagi keluarganya ataupun undangan yang saat itu hadir.
” Bagus dan sangat memuaskan Kethopraknya, bahkan banyak yang tanya pada saya mengenai biaya yang saya keluarkan, banyak yang minat sepertinya, ” Ujar Kliwon.
Cerita Kethoprak tersebut di kemas dengan berbagai cerita sehingga pengunjung benar- benar merasa terhibur, karena di kolaborasi dengan berbagai peran, cocok untuk millenial dan orang tua. (Rgl)

Posting Komentar

[disqus][facebook][blogger]

MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget