Tak Terima Namanya Disebut, Nizar Hilmi Akan Laporkan ke Polisi
KEDUNGTUBAN, transblora.com - Pengisian perngkat Desa diwilayah kecamatan Kedungtuban Semakin memanas. Memanasnya situasi pengisian perangkat ini dimulai dari audensi-audensi yang dilakukan masyarakat wilayah Kedungtuban waktu lalu. Hal ini menimbulkan geram Nizar Hilmi merasa disebut namanya.
Tak Terima Dibilang Bayar 350 Juta
Nizar Hilmi mengaku tak terima, Namanya disebutkan dalam media dan Media Sosial dengan dugaan melakukan tidakan penyuapan agar bisa masuk dalam penjaringan perangkat Desa (Perades) sebesar 350Juta rupiah. Dengan adanya berita tersebut, menurutnya opini masyarakat akan digiring seolah-olah dirinya nomor satu dikarenkan uang 350 Juta tersebut.
“Dalam beberapa tayangan media, diopini masyarakat seolah-olah saya menjadi nomor satu dikarenakan uang 350 juta, Ini sangat tidak benar, Ini adalah pencemaran nama baik saya, harkat martabat keluarga saya,” Jelasnya
Akan Laporkan Ke Polisi
Santernya berita-berita dimedia dan media Sosial tentang penjaringan Perangkat di Kecmatan Kedungtuban yang menyebutkan nama secara terang-terangan, Nizar Hilmi berupaya akan laporkan hal tersebut ke Kepolisian.
Menurutnya saat ini dia dan tim pengacaranya sedang mengumpulkan bukti-bukti yang akan memperkuat pelaporannya nanti.
“Kami merencanakan pelaporan, hari ini (17/04/21) kita melakukan koordinasi dengan pengacra terkait dengan statement inisial M pada saat kemarin audiensi. Kemudian untuk pengumpulan bukti-bukti kita sudah lakukan upaya-upaya Insya Allah untuk malam nanti sudah siap,” Ungkap Hilmi
“Berkaitan dengan ini saya termasuk orang yang disebut, dalam pernyataan tersebut baik media maupun Video. Saya melihat Video itu dalam kabar Kedungtuban kolom komentar atas nama AZK itu ada yang menyebut nama saya disitu, makanya saya merasa ini sangat mengganggu ketenangan saya dan keluarga besar saya,” Tambahnya
“Sehingga saya melakukan upaya-upaya hukum dikarenakan apa yang diungkapkan M ini adalah berita bohong dan tidak benar, tidak terarah sangat bias dan ini menyebabkan saya mersa dirugikan secara immateriil,” tegas Pemuda Wado