Baca Juga
Transblora.Co, BLORA - Tim Gugus Tugas Percepatan
Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora pada Kamis siang (16/4/2020) kembali
menyampaikan update perkembangan persebaran virus Corona. Update disampaikan
oleh Dandim 0721/Blora Letkol. Inf. Ali Mahmudi, SE, selaku Wakil Ketua II
GTPP, didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan bersana Sekretaris Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan.
Bertempat di
media center Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, Dandim menyampaikan bahwa
hingga hari ini Kabupaten Blora masih nihil kasus terkonfirmasi positif.
“Berdasarkan
data monitoring yang masuk di posko, hingga pukul 11.37 WIB tadi, jumlah ODP
(orang dalam pemantauan) ada 138, untuk PDP saat ini nihil, begitu juga dengan
kasus terkonfirmasi positif juga masih nihil. Kita patut bersyukur karena
hingga ini Blora masih aman. Ini berkat kita semuanya yang selalu patuh pada
anjuran pemerintah,” ucap Dandim.
Sedangkan
untuk jumlah pemudik hingga Rabu malam (15/4/2020) pukul 21.00 WIB, menurutnya
mencapai 19.055 jiwa. Mereka semua diminta untuk lapor ke pihak desa dan melakukan
isolasi diri secara mandiri selama 14 hari untuk memutus potensi persebaran
mata rantai Covid-19.
Dandim juga
mengingatkan bahwa jumlah kasus secara nasional terus bertambah. Sehingga
masyarakat diminta untuk terus waspada dan meningkatkan pola hidup sehat dengan
selalu jaga jarak, keluar memakai masker, dan cuci tangan pakai sabun.
“Kami
berpesan untuk seluruh anggota TNI Kodim 0721/Blora yang ada di lapangan agar
terus bersinergi dengan Kepolisian, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen
masyarakat yang ada. Mari bersama-sama kita berjuang untuk melawan virus Corona
atau Covid-19. Kami bertekad Kabupaten Blora benar-benar terbebas dari wabah
penyakit Covid-19 ini,” pungkasnya.
Sementara
itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes,
menambahkan beberapa keterangan, yakni mengklarifikasi beberapa isu kesehatan
yang akhir-akhir ini berkembang di masyarakat.
“Kemarin ada
informasi warga Jakarta yang pulang ke Japah dan dia panas diberitakan sebagai
tersangka Covid-19 dan tidak bisa masuk ke rumah sakit. Setelah tim epidemologi
terjun ke lapangan ke Desa Japah, yang bersangkutan kita rapid test hasilnya
negatif. Sehingga ada kemungkinan demam berdarah. Jadi mulai kemarin sudah
dirawat rumah sakit umum Blora,” terang Lilik Hernanto.
Kemudian
hari ini juga beredar isu beberapa tenaga medis di Kabupaten Blora terkena
Covid-19. Padahal sebenarnya tidak seperti itu.
“Pagi tadi
juga ada info beberapa tenaga medis, baik dokter maupun perawat yang
terkonfirmasi positif. Itu tidak benar. Memang saat ini ada tenaga dokter dan
paramedis yang sedang diisolasi di RSUD Blora dalam rangka kewaspadaan dini.
Keduanya memang panas (demam), karena semua tenaga medis yang berhubungan
dengan ODP atau PDP pasti dia beresiko. Namun setelah tadi kita rapid test,
keduanya negatif. Namun tetap diisolasi, bukan karena apa-apa namun kita pantau
sebagai bentuk kehati-hatian kita. Hasil laborat dan foto rontgen tidak
mengarah kesana,” tambahnya.
“Kami
berpesan dan memohon, jangan mendiskriminasi dan takut orang orang ODP maupun
PDP. Karena merekapun tidak mau seperti itu. Jangan dikucilkan. Kalau sudah
bisa melakukan isolasi mandiri di rumah berarti aman. Warga sekitar jangan
takut. Yang isolasi mandiri di rumah juga harus taat pada dokter dan paramedis,”
lanjut Lilik Hernanto.
Selanjutnya Sekretaris
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Retno Kusumowati, S.Sos, M.Si,
menyampaikan bahwa hingga bulan ini kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Blora
masih aman.
“Ketersediaan
pangan utama seperti beras, jagung dan cabai merah hingga bulan April ini kita
surplus. Sedangkan cabe rawit, bawang putih, daging sapi, ayam, telur, gula
pasir, dan minyak goreng posisinya memang kurang. Namun bisa dipenuhi dari
daerah lain sehingga masih tercukupi,” jelasnya.
Pihaknya
juga menginfokan bahwa per hari ini, Pabrik Gula PT GMM Bulog yang ada di
Kecamatan Todanan juga mulai melakukan giling tebu.Sehingga produksi gula mulai
dilakukan, yang diharapkan bisa menekan harga gula di pasaran yang melonjak
hingga Rp 18 ribu per kilogram. (Tim)
Posting Komentar