Baca Juga
BLORA, Transblora.Co - Dandim 0721/Blora Letkol Inf Ali
Mahmudi, SE menghadiri Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 menuju Tatanan Hidup
Baru atau “New Normal”. Bertempat di Ruang Pertemuan Setda Kabupaten Blora,
rapat dipimpin langsung oleh Bupati Blora Djoko Nugroho, Rabu (10/6/2020).
Adapun peserta rapat adalah para Asisten, Staf Khusus
Bupati, Staf Ahli Bupati, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat
se Kabupaten Blora dan stakeholder terkait seperti Kemenag, pelaku industri perhotelan,
serta para pengusaha.
Dalam rapat tersebut, Bupati mempersilahkan
masing-masing OPD atau dinas teknis agar mulai menyusun teknis pelaksanaan
tatanan normal baru sesuai bidangnya, yang disesuaikan dengan aturan protokol
kesehatan agar tetap bisa produktif tanpa harus tertular atau terkena Covid-19.
“Saya rasa Blora ini sudah bisa dikenali darimana saja
sumbernya Covid-19. Dari 35 ribu lebih pemudik yang datang di Blora bisa
dikatakan semuanya sehat. Yang menyebabkan Covid-19 justru dari kluster Temboro
dan Perumda. Keduanya saat ini sudah bisa dikendalikan dalam artian
penularannya sudah terhenti. Sehingga saya putuskan untuk pelan-pelan mulai
menyusun konsep new normal,” ucap Bupati.
Menurut Bupati, masa transisi menuju new normal ini
sudah dimulai dengan masuknya kembali seluruh ASN di Kabupaten Blora untuk
bekerja di kantor dengan menerapkan protokol kesehatan, sudah tidak ada work
from home (WFH) lagi.
“Selanjutnya saya minta agar tempat ibadah baik masjid
maupun gereja, dan tempat ibadah lainnya bisa segera dibuka dengan mematuhi
protokol kesehatan. Atur jarak ketika beribadah, misalnya saat sholat, imam
tidak usah meminta untuk merapatkan barisan, melainkan mengatur jaraknya. Saat
ini keselamatan menjadi yang utama, karena new normal bukan berarti Covid-19
selesai,”lanjut Bupati.
Untuk sektor pendidikan, Bupati meminta Dinas
Pendidikan melakukan evaluasi dan menyusun teknis penyelenggaraan sekolah jika
memang memungkinkan mulai masuk. Namun menurutnya untuk saat ini jangan masuk
dahulu.
“Begitu juga dengan hiburan pesta pernikahan, seperti
dangdut, musik, dan pertunjukan seni budaya lainnya. Jangan diizinkan dulu,
kita lihat perkembangan terlebih dahulu karena mengaturnya ini susah. Memang
banyak seniman yang nganggur, namun saya belum berani memutuskan untuk iya, kita
tunggu bulan depan saja,” kata Bupati. (red)
Posting Komentar