Articles by "Wisata & budaya"

BLORA, Transblora.co - Melimpahnya potensi peternakan sapi di Desa Palon, Kecamatan Jepon, menarik perhatian mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk dikelola menjadi daya tarik wisata edukasi. Melalui program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), mahasiswa UGM merintis didirikannya Gama Technopark Palon.

Pendirian Gama Technopark Palon inipun diresmikan pada hari Senin (12/8/2019) di lapangan Desa Palon oleh Bupati Djoko Nugroho yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Drs. Suryanto, M.Si, disaksikan Kepala OPD terkait, Forkopimcam Jepon, Kades Palon dan masyarakat setempat.

Lazuardi, sebagai koordinator mahasiswa KKN-PPM UGM menjelaskan bahwa Gama Technopark Palon merupakan pusat pengembangan dan komersialisasi dari hasil perpaduan teknologi dengan potensi desa yang ada, khususnya peternakan sapi.

“Gama Technopark Palon ini merupakan hasil kerjasama antara UGM, masyarakat Desa Palon dan Dinas terkait di Kabupaten Blora, yang nantinya akan difokuskan sebagai pusat riset, pelatihan dan kewirausahaan yang dikemas dalam konsep eduwisata,” ungkap Lazuardi.

Menurut Lazuardi, paket eduwisata dalam Gama Technopark Palon meliputi pemberian makan pada ternak sapi, melihat pembuatan pakan ternak sapi yang sehat, melihat pengelolaan rumah kompos dan pembuatan biogas serta demontrasi penggunaannya.

“Para wisatawan akan kami ajak keliling desa menggunakan kereta kelinci, berkeliling ke kandang sapi komunal, dilengkapi dengan fasilitas pakan ternak, pemandu wisata edukasi ternak sapi dan kuliner cupcake jagung atau jagung susu keju,” terang Lazuardi.

Guna menggenjot promosi Desa Palon, pihaknya juga melaunching Aplikasi “PALON.ID” yang bisa diunduh di menu playstore pada handphone android. Dimana dalam aplikasi ini, bisa melihat seluruh potensi peternakan dan pertanian yang ada di Desa Palon. Termasuk untuk layanan jual beli ternak sapi.

Dosen pendamping KKN-PPM UGM, drh. Erif Maha Hugraha Setyawan, M.P., Ph.D menyambut baik dilakukannya Grand Opening Gama Technopark Palon. Menurutnya, program ini mulai dirintis sejak tahun 2017 dan satu-satunya di Jawa Tengah.

“Gama Technopark Palon mulai dirintis oleh mahasiswa KKN-PPM UGM pada tahun 2017, dilanjutkan mahasiswa KKN-PPM 2018 dan kini dilanching oleh mahasiswa KKN-PPM 2019. Sudah tiga tahun ini UGM melakukan pendampingan di Desa Palon untuk mendirikan Gama Technopark Palon,” ucap drh. Erif Maha Hugraha Setyawan, M.P., Ph.D.

Setelah dilakukan Grand Opening, dirinya berharap para peternak dan petani di Desa Palon bisa melanjutkan secara mandiri. Pasalnya program KKN-PPM di Desa Palon akan berakhir pada tanggal 17 Agustus mendatang.

Lagiono, sebagai koordinator Gama Technopark Palon merasa senang dan bangga atas diresmikannya technopark ini. Pihaknya merasa tertantang dan ingin mengajak seluruh warga Desa bersatu mengembangkan technopark yang digagas Mahasiswa KKN-PPM UGM ini.

“Pilkades sudah usai, apapun hasilnya harus dihormati. Saatnya kini kita semua bersatu membangun Desa Palon, dengan menyukseskan program Gama Technopark Palon ini. Semuanya harus siap,” ungkap Lagiono.

Mewakili Bupati Djoko Nugroho, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Drs. Suryanto, M.Si mengapresiasi langkah mahasiswa UGM Yogyakarta yang gigih merintis pendirian Gama Technopark Palon.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Blora, kami mendorong dan mendukung penciptaan dan penguatan kawasan berbasis teknologi di wilayah Kabupaten Blora yang berbasis pada produk unggulan daerah masing-masing. Seperti yang disampaikan bahwa Palon mempunyai produk unggulan berupa sapi dan jagung, beserta olahannya,” kata Drs. Suryanto, M.Si.

Dengan adanya technopark beserta aplikasi PALON.ID ini, pihaknya berharap memudahkan konsumen dan penyedia barang dapat bertemu dengan mudah. Tentunya efektivitas dan efisiensi dapat tercipta disini.

“Terima kasih kepada teman-teman KKN UGM yang telah menginisiasi lahirnya technopark dan aplikasi ini. Kepada warga Palon, kami berharap setelah teman-teman KKN menyelesaikan tugasnya disini, panjenengan harus mampu mempertahankan dan mengembangkan technopark dan aplikasi ini. Saat mereka masih disini, belajarlah, galilah ilmu agar apa yang telah ada ini tidak sia-sia,” lanjut Drs. Suryanto, M.Si.

Menurut Drs. Suryanto, M.Si, technopark ini adalah investasi. Investasi untuk mereka yang berkunjung dan belajar disini. Akan ada transfer ilmu yang bermanfaat, utamanya terkait pengelolaan pertanian dan peternakan.

Semoga ilmu ini nanti akan menginspirasi lahirnya technopark-technopark baru di wilayah desa yang lain, yang selanjutnya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat. Mengingat Kabupaten Blora merupakan Kabupaten penghasil ternak sapi terbesar di Jawa Tengah.

Usai Grand Opening di lapangan Desa Palon, dilanjutkan kunjungan ke Kandang Sapi Pembibitan dan Kandang Sapi Penggemukan, kemudian rumah kompos, serta berkeliling naik kereta kelinci ke rumah biogas. (Rls/Hum/Moe)


Trans Blora.Co, Jepon – Demi terwujudnya situasi menjelang pilkades Aman Dan Kondusif Danramil 02/Kapten Inf Sukemi dan Tim Monitoring Kecamatan Jepon yang terdiri dari Forkompincam kecamatan jepon sambangi para calon kepala desa di wilayah Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. 

Kapten Inf Sukemi  beserta team monitoring Forkompincam Kecamatan Jepon melaksanakan monitoring wilayah menjelang pelaksanaan Pilkades Tahun 2019 di wilayah Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Sabtu malam (3/8/2019). 

Menjelang Pilkades Serentak tahun 2019 di wilayah Kecamatan Jepon tepatnya pada tanggal 04 Agustus 2019, tim monitoring dari Forkompincam Kecamatan Jepon melakukan monitoring dan silaturahmi kepada para Calon Kepala Desa. 

Kegiatan Monitoring dan silaturahmi yang dilaksanakan pada malam hari ini adalah 9 desa, Dengan berkunjung ke kantor desa diantaranya Desa Palon, Desa Kemiri, Desa Bangsri, Desa Sumurboto, Desa Geneng, Desa Puledagel, Desa Kawengan, Desa Jatirejo dan Desa Soko Dengan mengundang calon kades, panitia Pilkades dan BPD desa setempat.

Pada kesempatan ini Danramil Kapten Inf Sukemi  menyatakan, bahwa acara ini adalah salah satu kegiatan tim monitoring dan silaturahmi kepada para Calon kepala desa di Kecamatan Jepon Kabupaten Blora.

Pihaknya meminta agar kepada para calon kades agar bisa mengikuti aturan yang ada.

"Terutama calon kades semua mengajak simpatisannya untuk turut serta menyukseskan pilkades serentak yang damai, aman, nyaman, dan lancar,"ujarnya. 

Kapten Inf Sukemi selaku Danramil Jepon menghimbau agar acara pesta demokrasi Pilkades yang ada di Desa diwilayah Kecamatan Jepon dalam keadaan aman, lancar dan terkendali.

" Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kelancaran acara Pilkades besok tanggal 4 Agustus 2019, " katanya (smd02)




Trans Blora, Banjarejo - Dalam rangka melestarikan budaya Kesenian Jawa Khususnya Seni Kethoprak yang merupakan sebuah kesenian tradisional yang sangat melekat di hati para pencinta seni, tentunya diperlukan kerja keras dalam upaya melestarikan kesenian satu ini agar tidak terpinggirkan atau kalah bersaing dengan kesenian-kesenian lainnya.
Hal tersebut menggugah semangat para seniman yang tergabung dalam Paguyuban kesenian Kethoprak KARYA ASMARA SRIBUDAYA Dukuh Kalitengah Desa Banjarejo Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora dalam kaitannya melestarikan dan bertujuan menghidupkan kembali Paguyuban Kesenian khususnya Seni Kethoprak yang sudah mulai mati suri di Dukuh tersebut.
Saat ini kondisinya praktis hampir tidak bisa bangkit dikarenakan Sumber Daya Manusia dan pola pelatihan yang selama ini berkurang dan tidak berjalan karena tidak adanya pelatih seni, di tambah minat dari jiwa penerus yang kurang bersimpati yang tentunya menjadi kendala tersendiri bagi Paguyuban Seni Kethoprak Karya Asmara Sribudaya dalam melestarikan kesenian ini yang dulu pernah tenar di Wilayah Banjarejo dan sekitarnya.
Ketua Kethoprak (Sutradara), Mbah Nyomo menjelaskan kalau pada Kesempatan ini, satu paket dengan Seni karawitan yang ada di Desa Banjarejo sedang  melakukan pentas di Desa Sendanggayam di rumah Kliwon (49) acara hajatan mantu dengan mengusung lakon tema cerita Sejarah dengan judul Danu Morosekso.

Salah satu warga Desa Sendanggayam, Sukarman menjelaskan bahwa “ Budaya seni Kethoprak ini merupakan seni khas dari jawa yang merupakan warisan nenek moyang kita, sehingga harus di uri - uri agar tidak luntur. Kendati demikian perlu adanya dukungan atau kerjasama dari pihak pemerintah agar budaya warisan leluhur bisa di lestarikan dan yang lebih penting seni budaya ini harus di kenalkan kepada generasi muda, jangan sampai generasi muda terpengaruh oleh budaya asing sehingga lupa dan meninggalkan budayanya sendiri, ”Jelasnya.
Sedangkan Kliwon, menjelaskan bahwa pentas seni Kethoprak di rumahnya selama 24 jam sangat memuaskan bagi keluarganya ataupun undangan yang saat itu hadir.
” Bagus dan sangat memuaskan Kethopraknya, bahkan banyak yang tanya pada saya mengenai biaya yang saya keluarkan, banyak yang minat sepertinya, ” Ujar Kliwon.
Cerita Kethoprak tersebut di kemas dengan berbagai cerita sehingga pengunjung benar- benar merasa terhibur, karena di kolaborasi dengan berbagai peran, cocok untuk millenial dan orang tua. (Rgl)

Satgas TMMD reguler 104 menari bersama penari tayub di Jurangjero
BLORA  - Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler 104 Kodim 0721/Blora yang lokasi di Jurangjero Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora tidak lupa ikut melestarikan kesenian tradisional.Danramil 02/Jepon Kapten Inf Sukemi  bersama Satgas TMMD reguler ke 104 tahun 2019 kodim 0721/Blora tidak canggung menari bersama warga.


*Uri-uri Budaya Satgas TMMD Reg 104 ikut menari bersama Penari Tayub


Terlihat potret keakraban antara satgas dan kelompok kesenian tayub desa Jurangjero,suasana ini juga begitu nyaman dan akrab di saat danramil 02 Kapten Inf Sukemi dan anggota satgas TMMD menari tayub bersama ibu ibu kelompok kesenian tayub lokal.

Hal  ini juga sebagai bukti bahwa Satgas TMMD Kodim Blora juga beperan aktif untuk melestarikan budaya Bangsa Indonesia.

"Kegiatan ini suatu wujud kecintaan dan kepedulian TNI untuk melestarikan kesenian dan budaya bangsa,kita sebagai generasi penerus harus bisa meng” uri uri  kabudayan Jowo “dan bisa menjaga warisan leluhur kita".tegas Kapten Sukemi

Uri-uri Kabudayan Jowo mempuyai arti ikut melestarikan kebudayaan Jawa yaitu kesenian Tayub.

 Sementara itu Sutrisni (54) warga setempat  mengaku senang dan merasa terhormat dan bangga bisa menari bersama TNI. "Suatu kehormatan bagi kami sebagai orang kecil bisa  bersama-sama anggota Satgas TMMD Kodim Blora karena hal seperti ini jarang terjadi dan ini merupakan sebuah pengalaman yang tidak bisa terlupakan," tutur Sutrisni.(smd/Dim/Moe).

Kondisi Waduk Greneng
Tunjungan, Trans Blora -Wisata Blora Waduk Greneng mempunyai hamparan yang sangat luas + 45 ha dengan terdapat beberapa macam / jenis air tawar, sehingga banyak masyarakat setempat yang menjajakan ikan hasil tangkapannya, dalam hal ini merupakan kegiatan yang dapat menambah semaraknya suasana waduk sekaligus sebagai daya tarik Wisata Blora Waduk Greneng. Untuk mencapai Wisata Blora Waduk Greneng dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dan disamping itu medannya gak sulit.
Wisata Blora Waduk Greneng merupakan sebuah tempat Obyek Wisata Alam berupa Waduk terletak didukuh Greneng desa Tunjungan Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora, ra + 12 km kearah barat laut dari Kota Blora. Wisata Blora Waduk Greneng ini mempunyai fungsi ganda yaitu :
  • sebagai fungsi utama irigasi tanah pertanian
  • dan pembesaran ikan air tawar. 
Karena letak dan lokasinya yang begitu indah dan menarik, serta berlatar belakang dekat dengan hutan Wilayah KPH Mantingan yang menambah suasana berkesan keindahan pemandangan alamnya, sehingga Wisata Blora Waduk Greneng juga merupakan Obyek Wisata yang banyak dikenal oleh masyarakat baik dari dalam maupun dari luar kota, khususnya kaum remaja yang mempunyai hoby memancing.(ib)

Sujen (Tusuk Sate) Yang dihitung saat membayarnya
Trans Blora - Salah satu makanan favorit di Kota Blora adalah SATE KAMBING, dengan keunikan yang disajikan oleh penjualnya, dan oleh karena itu tidak ada salahnya jika lewat kota Blora terutama di Kecamatan Jepon, mampir ke salah satu warung Sate kambing yang ada untuk mencicipi kuliner khas Blora.


Ciri khas menu sate Blora di sajikan di atas 4 piring yang semuanya di sajikan di depan perorangan, yaitu: Piring ke 1 berisikan kecap dan sambal, piring ke 2 berisi irisan tomat dan bawang merah, piring ke 3 berisi nasi, dan piring terakhir berisi SATE KAMBING, yang  biasanya peruntukkan oleh orang dua atau lebih.

Kalau cara makan nya ambil piring berisi kecap dan sambal, lalu tuang irisan tomat, irisan bawang merah, lalu kasih jeruk sesuai selera untuk diperas, lalu ambil 10 tusuk sate, lepaskan sate dari sujen (Tusuk sate) dan campurkan jadi satu den

gan bumbu tadi, lalu taburkan merica halus diatas campuran sate ini. Selanjutnya tinggal makan.

Sate Blora ini akan terus direfill sama penjualnya sampai kita bilang cukup atau berhenti. Jadi nanti yang dihitung adalah bekas tusuk satenya (Sujen). Satu bijinya sekitar Rp. 4.000, nasi Rp.3.000, teh panas Rp. 3.000.
Selamat berkuliner di Kabupaten Blora. (Barra)

MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget