Articles by "Pemerintahan"


8BLORA, mediablora.com - Bupati Djoko Nugroho dengan didampingi Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si dan beberapa Kepala OPD terkait pada Kamis siang hingga sore kemarin (9/4/2020) mengikuti rapat koordinasi terbatas (rakortas) secara virtual dengan beberapa menteri dan gubernur.

Rakortas diselenggarakan dalam rangka mendengarkan kebijakan pemerintah pusat dalam menyusun langkah penanganan Covid-19 di Indonesia yang memang butuh perhatian seluruh pemerintah daerah.

Bertempat di ruang rap1at Bupati Blora, rakortas yang dilangsungkan secara virtual dengan video conference ini diikuti oleh beberapa Menteri dan pejabat setingkatnya. LDiantaranya Menkopolhukam, Mendagri,

Menteri Keuangan, Menteri Sosial, Menteri Desa PDTT, Menteri Tenaga Kerja, kemudian ada Kapolri, Panglima TNI, hingga Kepala BNPB, dan para gubernur. Dalam rakortas tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam penyampaiannya mengatakan bahwa kondisi perekonomian nasional saat ini sedang turun akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu harus dilakukan terobosan-terobosan agar penanganan dampak Covid-19 ini bisa tetap dilaksanakan dengan melakukan pergeseran anggaran.

 “Kami yakin penurunkan ekonomi ini tidak hanya terjadi di tingkat pusat, namun juga di daerah. PAD juga diprediksi menurun. Tempat-tempat wisata sepi, ekonomi masyarakat semakin lesu. Ini harus segera kita sikapi,” ucap Sri Mulyani Indrawati.

Pihaknya mengajak agar seluruh pemerintah daerah melakukan pergeseran prioritas anggaran kegiatan. Yang diutamakan saat ini adalah untuk menolong masyarakat terlebih dahulu. Baik yang terkena dampak kesehatan, dampak ekonomi dan sosial.

“Kondisi ini memaksa kita semua untuk melakukan perubahan susunan APBD secara radikal. APBD yang sebelumnya ada belanja barang, anggaran perjalanan dinas, pelatihan, pemeliharaan, jasa kantor, honorarium, belanja sewa, bahan material habis pakai, kalau bisa semuanya dikunci saja dulu,” tegas Sri Mulyani Indrawati.

Kemudian yang kedua, ia menyampaikan kebijakan tentang belanja modal yang bersumber dari APBD. Pihaknya meminta agar yang sudah terlanjur kontrak bisa diperpanjang agar masa pembayarannya lebih lama.

“Saya tahu daerah pasti ada yang sudah terlanjut kontrak. Kalau belanja modal yang sudah terlanjur kontrak. Saya minta kalau bisa dilakukan negosiasi diperpanjang kontraknya. Katakanlah jika suatu pekerjaan harus selesai dalam satu tahun ini, bilang sama mereka bisa gak kegiatan ini diselesaikan hingga tahun depan sehingga cicilan bayarnya lebih panjang. Sehingga belanja modalnya ada yang bisa kita hemat untuk tujuan yang lain (penanganan Covid-19),” terang Sri Mulyani Indrawati.

Menurutnya itu tidak menyalahi kontrak, karena saat ini kondisinya sedang emergency sehingga butuh untuk menolong rakyat terlebih dahulu. Sehingga kontraktor pun tetap bekerja dan tidak akan bangkrut karena kontraknya diperpanjang.

Sementara itu, Menteri Sosial, Juliari P. Batubara menyampaikan bahwa Kementeriannya sedang menyiapkan beberapa program bantuan sosial untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Begitu juga dengan Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, yang menyampaikan bahwa Dana Desa akan diarahkan untuk jarring pengaman sosial. Yakni berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, Padat Karya Tunai Desa (PKTD), dan Desa Tanggap Covid-19.

“Secara teknisnya nanti akan kami kirimkan surat ke tingkat daerah,” ucap Menteri Desa.
Adapun Menkopolhukam, Mahfud MD, meminta agar nantinya dalam penyaluran bantuan sosial ini bisa dikawal dan dipantau menyeluruh sehingga tepat sasaran dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Pihaknya meminta TNI Polri untuk ikut berperan dalam pengawasannya hingga tingkat desa. Merespon beberapa kebijakan Menteri tersebut, Bupati Djoko Nugroho merasa perlu dalam waktu dekat ini segera menggelar rapat bersama dengan unsur Aparat Penegak Hukum (APH) di Kabupaten Blora. Tujuannya agar bisa bersama-sama menyatukan langkah, mengawal terlaksananya penyaluran bansos kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Kita akan segera rapatkan dengan APH. Rakortas video conference ini tadi saya rasa sangat bagus. Ada banyak kebijakan pemerintah pusat yang disampaikan dan perlu kita sikapi bersama,” ujar Bupati. Tim/Red



Transblora.Co, BLORA - Bertempat di Ruang Aula Aryyaguna  Polres Blora Dandim 0721/Blora Letnan Kolonel Ali Mahmudi S.E. menghadiri deklarasi dan pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi, nepotisme Polres Blora Tahun 2020, Rabu (18/03/2020).
Pencanangan tersebut juga dihadiri oleh Bupati Blora Djoko Nugroho serta Forkompinda, Tokoh Agama, para Kabag, Kasat, Kasi dan Kapolsek jajaran.
Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal mendukung program pemerintah, melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan organisasi polri yang baik, efektif dan efisien sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional. agar masyarakat merasakan hasil percepatan reformasi birokrasi yang telah dilakukan pemerintah, maka disusun sebuah program tentang pembangunan zona integritas.
Dalam sambutannya Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan,S.I.K myampaikan sesuai dengan tatacara pembangunan zona integritas maka langkah awal adalah dengan pencanangan zona integritas.
Pada hari ini Polres Blora akan melaksanakan penandatanganan komitmen tersebut dimulai oleh Kapolres selaku pimpinan Satker dan diikuti oleh anggota. Sehingga dalam hal ini, Polres Blora menyatakan siap menjadi lembaga yang ber-zona integritas dengan berpredikat wilayah bebas dari korupsi.
“Polres Blora dan Polsek Jajaran telah melakukan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas agar meningkatkan pelayanan publik serta meningkatkan kualitas pelayanan kegiatan Kepolisian di Polres Blora ”tuturnya. (Tim)



BLORA, Transblora.Co - Bupati Blora Djoko Nugroho Beserta Danrem 073/Makutarama Kolonel Arm Moch Erwansjah, S.IP., M.Hum. menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) Anggaran Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020, Selasa (18/02/2020), di Pendopo Rumah dinas Kabupaten Blora. 

Penandatanganan NPHD tersebut, dilaksanakan antara Bupati Blora dengan Korem 073 Makutarama , Polres Blora dan Subdenpom IV/3-1 Blora.Pada kesempatan itu, Bupati Djoko Nugroho berharap pelaksanaan pemilihan kepala daerah mendatang berjalan dengan  aman, damai dan tertib. Mengingat Pilkada, merupakan pesta rakyat yang harus dijaga bersama pelaksanaanya.

"Dengan adanya sinegritas Danrem, Polres Blora, Kodim 0721/Blora, Subdenpom IV/3-1 Blora, Badan Pengawas Pemilu dalam menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah pada 20 September mendatang," Ujar Djoko Nugroho.

Acara penandatanganan NPHD dilanjutkan dengan pengukuhan FKUB  "Dana ini bersumber dari biaya anggaran pembelanjaan daerah tahun 2020. Semoga dengan adanya dana ini semua pekerjaan dalam tugas mensukseskan Pilkada 2020 mendatang berjalan dengan lancar," ujarnya lagi.

Bupati juga berpesan kepada kepada semua pihak termasuk FKUB kabupaten Blora agar bekerja dengan sungguh-sungguh demi menjaga ketertiban umum. "Saya berharap kepada semua pihak agar bekerja dengan sepenuh hati sehingga di tengah-tengah masyarakat, khususnya Kabupaten Blora tidak terjadi kegaduhan karena gara-gara Pilkada ini," ujar Djoko Nugroho.

Turut hadir dalam penandatanganan ini  Unsur Forkopimda Kabupaten Blora, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora. (Tim)

CEPU, transblora.co – Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, M.Si, menandaskan, pasca pendaratan oleh Bu Dirjen Perhubungan Udara beberapa waktu lalu, Bandara ngloram akan melakukan koordinasi lanjutan agar landasan yang sudah jadi bisa dimanfaatkan untuk penerbangan charter terlebih dahulu.
”Kita akan koordinasikan, sambil menunggu kesiapan penerbangan komersil, akan kita upayakan bisa untuk pesawat charter terlebih dahulu. Seperti Pertamina, Exxon Mobil, PPSDM Migas, dan stakeholder lain yang berminat untuk transportasi udara,” tandas Wakil Bupati Arief, Rabu (22/01/2020).
Dia mengemukakan hal itu di sela-sela kunjungan kerja Komisi D DPRD Jawa Tengah untuk meninjau perkembangan pembangunan Bandara Ngloram, Cepu. Rombongan Komisi D tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi D DPRD Jateng, Alwin Basri.
Arief mengucapkan terimakasih kepada Komisi D DPRD Jateng yang telah memberikan dukungan penuh untuk aktivasi Bandara Ngloram. ”Mohon doanya agar semua tahapan pembangunan Bandara Ngloram berjalan lancar. Kami juga mohon dukungan kepada DPRD Provinsi Jateng agar pembangunan bandara lancar dan sesuai target.”
Dikatakan, selain Kabupaten Blora, keberadaan bandara Ngloram nantinya akan dimanfaatkan oleh beberapa Kabupaten tetangga, seperti Bojonegoro, Ngawi, Tuban, Rembang, hingga Grobogan bagian Timur. Dengan begitu diharapkan Blora bisa menjadi pintu gerbang ekonomi baru di Jawa Tengah bagian Timur.
Test Flight
Begitu sampai di Blora, rombongan Komisi D DPRD Jateng langsung meninjau kondisi landasan terbang yang telah selesai dibangun sepanjang 1.200 Meter. Dimana landasan tersebut berhasil digunakan untuk test flight Tanggal 11 Januari 2020 lalu, oleh Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B Pramesthi.
Dengan didampingi Satker Pelaksana Pembangunan Bandara Ngloram, Abdul Rozaq rombongan sempat berjalan jalan di atas landasan pacu yang rencananya akan dikembangkan hingga 1.600 meter tersebut. Ikut mendampingi Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman M.Si, yang juga mantan anggota DPRD Jateng.
Usai kunjungan lapangan, dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi bersama di salah satu hotel yang ada di Kecamatan Cepu. Dalam diskusi itu, Ketua Komisi D DPRD Jateng, Alwin Basri menanyakan progres apa saja yang sudah ditindaklanjuti, dan sudah sampai mana upaya pembangunan bandara, dan kendala yang dihadapi serta target selesai semuanya.
”Pembangunan bandara di Jawa Tengah tidak hanya di Blora saja, melainkan di beberapa wilayah lainnya juga yang sedang melakukan pembangunan serupa. Seperti di Karimunjawa, Wirasaba dan pengembangan bandara di Cilacap, tentu ini harus dilakukan secara berimbang,” beber Alwin Basri.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso juga berharap agar pembangunan bandara bisa merata di Jateng sehingga realisasinya bersama.
Pihaknya menginginkan agar pembangunan Bandara Ngloram segera diselesaikan, ”masyarakat tentu juga sudah berharap bisa terselesaikan, supaya bisa langsung menggunakan fasilitas Ngloram guna mempermudah transportasi udara,” ucap Hadi Santoso. Bagas/Tdn-red/Moe

Sri Naning
Blora, transblora.co - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menerima kepulangan Sri Naning Wahyu Kurniawati (26) seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berkerja di Arab Saudi dan tidak ada kabar selama 13 tahun. 

Sri Naning adalah warga Desa Polosorejo, Kecamatan Banjarejo yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada salah warga di Arab dan dinyatakan tidak pernah ada kabar atau komunikasi dengan orang tua di desanya.

Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Penta Tran) Dinperinnaker, Ir Sugeng Saptono, M.MA  mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinperinaker Kabupaten Blora Purwadi Setiono, S.Sos mengemukakan, pihaknya menerima kabar dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jakarta yang diteruskan ke  Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Semarang.
 
“Pada Selasa (14/1/2020), kami terima kabar dari BP3TKI Semarang adanya TKI asal Blora yang dipulangkan setelah tidak ada kabar lebih kurang 13 tahun,” jelasnya, di Blora, Kamis (16/1/2020).
Kemudian, Rabu (15/1/2020) pagi, bersama Kepala Seksi Penta Dinperinaker Blora Joko Setyo Untoro, S.Pt, MM dan salah satu ASN setempat mendatangi dan memberitahukan ke rumah orang tua di RT 05/02 di Desa Plosorejo.

“Kami tanyakan, kemudian diberitahu fotonya. Dan dibenarkan bahwa itu adalah Sri Naning, anak ke dua dari Sulimin dan Suparmi. Jerit tangis dan haru terjadi di keluarga itu. Sebab ia pergi sudah 13 tahun tidak ada kabarnya,” jelas Ir. Sugeng Saptono, MM. 

Selama tidak ada kabar, kedua orang tua dan pihak keluarga hanya bisa pasrah. Bahkan diduga sudah meninggal dunia dan penah digelar doa bersama (bancakan). 

Selanjutnya, pada Rabu (15/1/2020) Kepala Desa Plosorejo, Muslih didampingi Bapak dan adik kandung  Sri Naning langsung menuju Jakarta menjemput di bandara Soekarno Hatta.

Hal yang sama disampaikan Kepala Seksi Penta Dinperinaker Blora Joko Setyo Untoro, S.Pt, MM membenarkan bahwa setelah mendapat kabar langsung meluncur ke rumah keluarga yang bersangkutan dan dinyatakan sudah lama tidak ada kabarnya.

“Diduga dulu berangkat menjadi TKI ke Arab Saudi pada tahun 2006 melalui biro jasa tenaga kerja ilegal,” kata Joko Setyo Untoro S.Pt, MM.

Setiba di Blora, Kamis (16/1/2020), oleh kepala desa Plosorejo tidak langsung dibawa ke rumah, melainkan di antar ke Dinperinakker Blora terlebih dahulu untuk menyampaikan keterangan dan ucapan terimakasih telah membantu dan memberikan informasi.

“Mewakili keluarga kami sampaikan terimakasih kepada Dinperinaker Blora yang telah membantu, sehingga warga kami yang tidak ada kabarnya bisa pulang dengan selamat,” kata Muslih.

Ketika dijemput, kata Muslih, Sri Naning tampak mengalami depresi, sedikit mau bicara, bahkan tidak kenal dengan adiknya dan tidak mau makan.

“Alhamdulillah, setibanya di kantor Dinperinaker, disambut dengan baik dan disuguh makan serta minum. Ia mau makan dan berkomunikasi,” katanya.   

Sulimin (52) ayah Sri Naning mengaku terharu, bersyukur atas kepulangan anaknya.
“Saya sangat bersyukur, terharu dan senang bisa ketemu anak perempuan saya setelah 13 tahun tidak ada kabar.Terimakasih kepada Dinperinaker Blora,” jelasnya.

Sulimin pun mengaku telah mengira kalau anaknya sudah meninggal dunia bahkan sudah sempat digelar doa bersama.

“Saya juga beberapa kali mendatangi supranatural untuk meminta petunjuk. Waktu keberangkatan menjadi TKI ke Arab Saudi, KTP saya juga dibawa dan katanya disimpan sama majikannya,” ujarnya.
Masih menurut Sulimin, pada satu tahun pertama, anaknya rutin mengirimkan uang dan komunikasi dengan keluarga, namun pada tahun kedua hingga selama sekian tahun itu tidak ada kabar dan komunikasi dengan anaknya. 

“Terakhir itu dia bilang akan pindah Bos (majikan). Setelah itu tidak ada kabarnya lagi,” ucap Sulimin. 

Sementara itu, Sri Naning, meski masih kelihatan galau, namun perlahan bisa menceritakan hingga akhirnya ia lari dari rumah majikan.

“Pada awalnya dimarahi karena lagi nonton televisi dan tidak kerja. Kemudian saya keluar, ditolong polisi hingga ke KJRI di Jedah hingga diurus dan bisa pulang ke Indonesia,” katanya.

Menurutnya, keluarga majikan tempat ia bekerja orangnya baik.

“Majikan bilang gaji saya disimpan di rekening bank dan boleh diminta jika saya perlu. Tapi saya belum minta, takut juga kalau bawa uang banyak. Jadi saya saat ini tidak bawa uang,” katanya.

Sri Naning menyampaikan, ia menyampaikan terimakasih kepada pihak PT jasa tenaga kerja yang menyalurkannya.

“Saya katakan terimakasih kepada pihak PT. Kalau gaji saya dipotong pajak dan administrasi gak apa. Asal saya masih bisa terima uang,” ujarnya. 

Menanggapi sepenggal cerita dengan logat berbahasa Arab – Indonesia,  Kepala Bidang Penta Tran Dinperinaker, Ir.  Sugeng Saptono, M.MA mengatakan pihaknya akan mengusahakan untuk membantu.

“Kami  akan berusaha bantu supaya hak Sri Naning bisa diterima. Hanya saja, saya pesan kepada orang tua dan keluarga agar Sri Naning  dijaga supaya bisa lebih tenang dan istirahat cukup,” katanya. Guh/Moe


BLORA, Transblora.Co - Pemerintah Kabupaten Blora melalui  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora menggelar rapat koordinasi (rakor) kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir, tanah longsor dan bencana lainnya.
Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Blora Djoko Nugroho didampingi Forkopimda Blora (Dandim, Kapolres dan Danyon 410 Alugoro) di ruang pertemuan kantor BPBD Blora, Selasa (14/1/2020).Rakor diikuti pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Blora. 
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Blora Hadi Praseno, S.Sos menyampaikan rakor diselenggarakan menindaklanjuti surat Menteri Dalam Negeri nomor 360/14279/SJ tanggal 30 Desember 2019 perihal antisipasi gerakan tanah/tanah longsor dan banjir serta adanya informasi terkini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait waspada cuaca ekstrem.
Yaitu membentuk posko kesiapsiagaan pemerintah daerah dan melakukan pemantauan secara cermat terhadap informasi cuaca dan atau peringatan dini dari BMKG, BNPB dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mengetahui perkembangan situasi terkini. 
Menyiagakan seluruh aparatur pemerintah daerah dan mengkoordinasikan dengan TNI, Polri, Instansi Vertikal di daerah dan relawan siaga bencana serta unsur masyarakat lainnya. 
“Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga banjir/longsor dan resiko akibat bencana lainnya,” jelas Hadi Praseno.
Kemudian mengalokasikan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang cukup dan siap digunakan setiap saat dalam keadaan darurat bencana.
“Menyebarluaskan informasi potensi bencana kepada masyarakat setempat melalui berbagai saluran informasi seluas-luasnya,” kata dia.
Selanjutnya, mengkoordinasikan proses kesiapsiagaan, penyelamatan dan evakuasi apabila terjadi kondisi darurat serta mengaktifkan rencana kontijensi yang disusun jika terjadi tanggap darurat. 

“Hasil pelaksanaan penanggulangan bencana ini dilaporkan oleh Bupati/Wali Kota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat,” terangnya. 
Disampaikannya, bersamaan dengan rakor juga dilakukan gelar peralatan sarana dan prasarana tanggap bencana di halaman depan kantor BPBD Blora selama sehari di antaranya kendaraan dapur logistik, ambulance, PMI, perahu karet dan peralatan air minum. 
BPBD Blora mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan segera menginformasikan jika suatu saat terjadi bencana alam. 
"Terlebih masyarakat di sekitar sungai agar waspada banjir. Kemudian yang di pegunungan agar waspada tanah longsor," tambah Hadi. 
Di tempat yang sama, Bupati Blora Djoko Nugroho menyampaikan bahwa bencana alam ini jauh sebelumnya sudah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. 
“Rapat bencana ini, gaungnya luar biasa setelah kejadian bencana banjir di Jabodetabek. Siapa yang nyangka kalau Jakarta banjir seperti itu. Oleh karena itu perlu kita pelajari bersama dan diwaspadai bersama. Alhamdulillah di Blora, aman,” kata Bupati.
Bupati Blora meminta kepada petugas, jika ada informasi kejadian agar cepat datang ke lokasi. 
“Jangan menunggu anggotanya lengkap terlebih dahulu. Entah lima atau berapa orang segera datang. Baju warna orange yang dipakai petugas, itu adalah baju yang dinantikan masyarakat, karena baju itu mudah dilihatc baik di kolam air dan di hutan,” tandasnya. 
Sebelum rakor digelar apel bersama yang diikuti anggota Polri, TNI, Tagana, PMI dan relawan bencana lainnya. Apel dipimpin oleh Dandim 0721/Blora Letkol Infanteri Ali Mahmudi. 
“Kami tegaskan bahwa peristiwa bencana alam bukan tanggung jawab salah satu lembaga saja, namun tanggung jawab bersama, sehingga kita harus menjalin kerja sama yang baik,” tandasnya. 
Hal senada disampaikan oleh Wakapolres Blora Kompol M. Samdani. Ia meminta agar segera melaporkan dan menginformasikan jika terjadi bencana sehingga bisa segera ditangani bersama. 
Sementara itu Kapolres Blora AKBP Antonius Anang Trikuswindarto melalui Kabag Ops Kompol Zuwono mengungkapkan bahwa Polres Blora beserta jajaran mendukung penuh penanggulangan bencana alam di Blora. 
"Polres Blora beserta jajaran mendukung penuh bencana alam di Blora, bahwa penanggulangan bencana adalah tugas kita bersama," ucap Kabag Ops.
Usai apel dan rakor, Bupati dan Forkopimda Blora melakukan pengecekan dan peninjauan sarana dan prasarana tanggap bencana. (Tim)


BLORA, Transblora.Co - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mengatakan salah satu prosedur untuk bisa didarati di bandar udara (bandara) Ngloram adalah melakukan test flight.
Hal itu disampaikannya ketika tiba di bandara Ngloram bersama rombongan Kemenhub dengan naik pesawat jenis King Air PK-CAC yang dikemudikan pilot berpengalaman, Wahyudi, Sabtu (11/1/2020). Direktur Bandar Udara Ir. M. Pramintohadi Sukarno, M.Sc juga tampak hadir bersama rombongan.
“Salah satu prosedur untuk bisa didarati adalah melakukan test flight. Bandar udara ini mulai dibangun tahun 2019, sekarang panjang landasannya 1.200 meter. Mudah-mudahan bisa segera diopersikan untuk pesawat ATR 72 terbatas,” katanya.
Polana Banguningsih Pramesti berharap keberadaan bandar udara ini bisa membantu masyarakat disini untuk terhubung lebih cepat dengan tempat lain di sekitarnya.
“Hasil test flight, alhamdulillah bagus. Kalau untuk landasan nanti dicek secara teknis. Dan secara teknis sudah dimulai di tes. Kalau dari hasil pendaratan, bagus,” katanya.
Untuk kekurangan, lanjut Polana, akan segera dilengkapi seperti terminal, lampu, peralatan navigasi, kendaraan PKP-PK.
“Banyak persyaratan yang harus dipenuhi,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan akhir tahun 2020 selesai dan bisa didarati pesawat. Hal itu karena pihaknya menunggu lahan terminal.
“Jadi secara bertahap,” katanya.
Selain di Ngloram, pembangunan bandara juga dilakukan di Karimunjawa dan Wirasaba, Kabupaten Purbalingga.
“Kami terlambat datang ke Blora, karena kami bersama Pak Menteri ke Karimunjawa terlebiu dahulu. Untuk kedatangan Menteri Perhubungan, nanti dijadwalkan kembali. Salam dari Pak Menteri buat semuanya, mohon maaf karena jadwal beliau sangat padat,” kata Polana.
Kedatangan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti dan rombongan diterima oleh Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman, M.Si, Sekda Blora Komang Gede Irawadi, SE, M.Si, Forkopimda Blora dan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Selain itu juga disambut oleh Bupati Bojonegoro, Jawa Timur Dr. Hj. Anna Muawanah.
Wakil Bupati Blora menyatakan apresiasi dan bangga dengan telah dilakukan test flight yang berjalan aman dan lancar.
“Alhamdulillah setelah sekian tahun dinantikan, dan tadi telah dilakukan test flight yang berjalan aman dan lancar. Warga masyarakat nampak menyambut dengan senang dan berdatangan untuk melihat pesawat,” katanya.
Sementara itu puluhan petugas gabungan dari Polres Blora, Kodim 0721/Blora, Satpol PP, dan Dinrumkimhub melakukan pengamanan di sekitar lokasi Bandara Ngloram karena ramai dipadati masyarakat sekitar yang ingin menyaksikan pendaratan perdana pesawat terbang di bandara tersebut.
"Anggota telah kami siagakan untuk melakukan pengamanan, baik di lokasi bandara, maupun di jalur menuju Bandara," ucap Kapolres Blora AKBP Antonius Anang Trikuswindarto.
Setelah ditunggu pesawat terbang pertama kali yang mendarat di bandara Ngloram tiba pukul 16.35 WIB.
Uji coba pendaratan pertama tersebut mundur hingga tiga jam lebih, jika sesuai jadwal pukul 13.00 WIB direncanakan pesawat akan mendarat, namun baru pukul 16.23 WIB pesawat baru mendarat.
Hal itu dikarenakan jadwal yang semula ke Blora dialihkan peninjauan ke wilayah Karimunjawa terlebih dahulu.
Selajutnya, pukul 17.15 WIB rombongan Kemenhub meninggalkan Blora menuju Semarang.
"Alhamdulilah kegiatan berjalan aman dan lancar, warga sangat antusias sekali menyaksikan, namun demikian, situasi aman dan kondusif," kata Kapolres. (Tim)



BLORA, Transblora.Co - Sinergitas Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Kradenan dan masyarakat Desa Menden melakukan upaya penghijauan di lingkungan sekitar Situs Gua Sentono  Desa Menden, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Sabtu (11/01/2020)

Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dalam mengantisipasi kegersangan di musim kemarau, tahap awal dimusim penghujan seperti ini paling tepat yaitu melakukan upaya bersama pemerintah dan Desa beserta Forkompincam.

Camat Kradenan Sutarso menyampaikan, pohon yang ditanam sebanyak 600 pohon, diantaranya pohon trembesi dan tanjung karena daunnya lebat dan rindang.

“Tujuan penghijaun ini agar dimusim kemarau mendatang warga yang berkunjung liburan ke Situs Gua Sentono ini tidak merasakan panas dan akses jalan terlihat dikiri dan kanan ada tumbuhan yang hijau, tidak gersang kelihatan asri,” katanya.

Sementara Danramil 10/Kradenan Kapten Inf Agus Supriyanto, SIP beserta anggotanya. Ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung penuh sesuai dengan petunjuk komandan Kodim, bahwa pihaknya mengajak masyarakat Menden dan sekitarnya, untuk ikut menjaga kelestarian alam dengan melaksanakan penanaman pohon di tempat- tempat yang lahan kosong agar kedepannya tidak seperti yang dirasakan saat ini.

“Banyak terjadi bencana alam diluar Kecamatan Kradenan seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor termasuk kesulitan air dimusim kemarau panjang, itulah salah satu dampak terkikisnya hutan saat ini,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, Forkopimcam Kecamatan Kradenan sepakat melaksanakan penghijauaan kembali lahan- lahan yang kosong untuk ditanami demi mencegah terjadinya banjir, angin puting beliung, tanah longsor kesulitan air.

“Kita juga mengajak anak-anak sekolah untuk ikut menjaga kelestarian alam supaya tercipta udara yang sejuk, sehingga dapat menciptakan generasi yang cerdas dan mencintai lingkungan,” ungkap Danramil.

Sementara Kapolsek Kradenan AKP Sugiyarto, mengatakan bahwa penanaman pohon ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam diluar Kecamatan Kradenan seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor termasuk kesulitan air.

“Makanya upaya ini harus dijalankan agar kedepan tidak ada erosi dan banjir,” katanya.

Dalam pelaksanaan penanaman pohon tersebut tampak hadir Forkompincam Kradenan, kepala Desa dan perangkat Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Persit KCK Ranting 11, ormas, dan Pelajar. (Tim)


BLORA, Transblora.Co - Bupati Blora Djoko Nugroho bersama Sekda Blora Komang Gede Irawadi,SE, M.Si Forkopimda dan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menghadiri perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Graha Larasati Blora, Kamis (9/1/2020).
Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 digelar oleh panita bersama Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Blora,TNI dan Polri dengan tema “Hiduplah Sebagai Sahabat Semua Orang”
Ketua panitia penyelenggara Lilik Hernanto dalam sambutannya antara lain menyampaikan terimakasih khususnya kepada petugas pengamanan baik dari TNI,Polri, Sat Pol PP, Dinrumkimhub Banser dan pihak lainnya yang telah membantu menjaga gereja saat Natal 2019.
“Sampai H+7, semua gereja-gereja dijaga. Terimakasih,” ucapnya.
Disampaikannya, pada Natal 2019 lalu, baru pertama kali digelar karnaval di Blora.
“Ini menunjukkan bahwa Blora, luar biasa. Toleransi, perbedaan, itu menjadi kekuatan bagi kita semua. Terimakasih kepada Bapak Bupati Blora,” kata Lilik Hernanto.
Bupati Blora Djoko Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan, kalau kita sering mendengar NKRI Harga Mati, maka kerukunan antar umat beragama, hubungan horisontal sebagaimana tema “Hiduplah Sebagai Sahabat Semua Orang” itu adalah juga harga mati.
Dalam perayaan Natal ini, kata Bupati, ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk menyampaikan salam hormat dan salam bahagia kepada umat Kristiani di Kabupaten Blora yang merayakan Natal denga penuh suka cita.
“Tidak ada kekawatiran akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena Pemerintah Kabupaten Blora telah bekerjasama dengan aparat dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum,” kata Bupati Blora.
Bupati mengucapkan terimakasih atas kehadiran aparat keamanan dan elemen masyarakat yang turut membantu demi terjaganya keamanan selama perayaan Natal di kabupaten Blora.
“Kepada Kapolres, Dandim, Danyon 410 Alugoro, terimakasih. Saya melihat bagaimana cara beliau mengamankan Natal, tahun baru, sungguh membuat kita nyaman semuanya,” ucapnya.
Bupati menandaskan, kehidupan antar umat beragama perlu dijaga bersama baik oleh pemerintah, tokoh agama, dan seluruh komponen masyarakat.
“Apabila ada perbedaan dalam setiap kasus sosial dan keagamaan, saya berharap agar diselesaikan secara baik,” kata dia.
Pada kondisi seperti sekarang ini, lanjutnya, pemasalahan berbangsa dan bernegara sering dicampuradukkan dengan pemasalahan keagamaan yang bersifat pribadi atau kelompok yang seharusnya menjadi hak pribadi setiap warga negara.
“Oleh karena itu, saya berharap, agar masyarakat Blora dapat memilahkan setiap permasalahan dengan bijak, dengan mengedepankan kepentingan bersama,” jelasnya.
Kehidupan bermasyarakat, lanjut Bupati, tidaklah mungkin dapat dilaksanakan dengan baik apabila setiap ada perbedaan dianggap lawan atau sebagai musuh.
Tema Natal ini, kata Bupati, memberikan pemahaman bahwa kesetaraan dan kesederhanaan menjadi unsur penting sebagai salah satu upaya mencapai kebersamaan, kesatuan, dan persatuan bangsa dengan mengesampingkan sifat ego dan toleransi.
“Inilah perjalanan rohani yang dilakukan sebagai umat beragama. Perjalanan rohani yang turut berubah, yang mengalami pasang surut permasalahan kehidupan,” ujarnya.
Tetapi dengan memandang Tuhan sebagai jaminan hidup, umat manusia tidak perlu merasa takut dengan berbagai permasalahan hidup.
“Ibarat nakoda kapal, kompas dan mercusuar, menjadi tuntunan kapal untuk dapat sampai ke pelabuhan. Kompas akan memberikan jalan yang benar, dan mercusuar adalah tujuan hidup yang benar, ” katanya.
Pada kesempatan itu Bupati Blora menyampaikan harapan kepada umat Kristiani dan tokoh agama untuk bersama-sama membangun Blora agar perubahan kemajuan pembangunan Blora terus semakin dirasakan masyarakat.
“Oleh karena itu, saya mengajak untuk saling bekerjasama, bahu membahu, menyelesaikan permasalahan Blora dengan rasa tanggung jawab sesuai kapasitasnya masing-masing,” jelasnya.
Akhir-akhir ini, kata Bupati, kita semua menghadapi perubahan musim yang cukup ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana.
“Saya berharap masing-masing komponen masyarakat dapat mengambil bagian untuk saling bantu meringankan kesulitan masyarakat yang tertimpa bencana. Hilangkan perbedaan. Satukan niat untuk saling tolong menolong,” ujarnya.
Bupati juga meminta tokoh agama untuk menyampaikan pesan dan imbauan terkait permasalahan yang terjadi di Blora seperti pencegahan stunting dan pernikahan usia dini.
“Tolong disampaikan dengan aplikatif dan inovatif,” ujarnya.
Acara dimeriahkan hiburan tarian Sajojo dari SMA Katolik Wijaya Kusuma Blora, musik vokal SD Kristen Cepu, paduan suara prajurit TNI 410 Alugoro dan Polres Blora.
Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat Kristen dan Katolik nampak hadir pada acara itu.
Sementara itu sebelum pelaksanaan acara Polres Blora melakukan sterilisasi lokasi.
"Sebelum kegiatan dimulai, anggota kita apelkan, serta melakukan sterilisasi di lokasi," ucap Kabag Ops Polres Blora, Kompol Zuwono.
Sterilisasi dilakukan untuk memberikan kenyamanan serta keamanan dalam perayaan Natal bersama.
“Selain itu juga antisipasi adanya bahan peledak, maupun bom,” tambah Kabag Ops Polres Blora. (Tim)

Pejabat pemerintahan dengan tenang mendengarkan daftar nama yang ikut dilantik yang sedang dibacakan oleh protokoler kabupaten Blora. Foto: Muji 
Blora, Transblora.co - Informasi tentang mutasi PNS (Pegawai Negeri Sipil) di jajaran Pemerintah Kabupaten Blora hari ini, Selasa (7/2) menjadi perhatian Bawaslu Kabupaten Blora.

Dikantornya, Lulus Mariyonan, Ketua Bawaslu Blora menyampaikan apresiasi atas langkah Pemkab Blora jelang Pilkada 2020, Selasa (7/2).

"Bawaslu Blora apresiasi proses mutasi pejabat, ini menunjukkan Pemkab memiliki semangat yang sama dengan Bawaslu dalam menciptakan pemilu yang berintegritas, berkualitas dan bermartabat", ungkapnya.

Diharapkan dengan mutasi dilakukan sesuai regulasi yaitu pasal 71 Undang-Undang 10 tahun 2016 dapat menjaga netralitas ASN dan potensi konflik kepentingan selama Pilkada berlangsung.

Dijelaskan Lulus, bahwa dalam pasal 71 tersebut Bupati dan Wakil Bupati dilarang melakukan penggantian pejabat 6 bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan pasangan calon terpilih.

Sementara bagi Kepala Daerah yang tetap melaksanakan penggantian diluar ketentuan, dikecualikan jika mendapatkan ijin tertulis dari Menteri Dalam Negeri. Hbb/red


BLORA, Transblora.Co - DPRD Provinsi Jawa Tengah meminta Pemerintah Kabupaten Blora membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). 
Hal itu disampaikan oleh jajaran Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah yang membidangi urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) ketika melaksanakan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Blora, Senin (6/1/2020). 

Kunker dipimpin langsung oleh Ketua Komisi E DPRD Jateng, Abdul Hamid, S.Pd.I, bersama Sekretaris Komisi E, Sri Ruwiyati , SE, MM, dan para anggota. Kedatangannya ke Blora didampingi pimpinan BPBD Jateng dan Kepala Biro Kesra Setda Jateng, guna berdiskusi tentang kesiapan dan penanggulangan bencana. 

Di hadapan Bupati Blora dan jajarannya, ketua Komisi E DPRD Prov Jaeteng Abdul Hamid menyampaikan tujuan kedatangannya di Blora untuk mengetahui program pemerintah daerah dalam hal kesiapan dan penanggulangan bencana alam. 

Menurutnya, Blora merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi bencana alam seperti banjir maupun angin kencang. 

Pada dasarnya Jawa Tengah, kata dia, merupakan laboratorium bencana. Segala jenis bencana alam, potensinya ada di Jawa Tengah. 

“Blora sebagai bagian dari Jawa Tengah juga harus siap menghadapi potensi bencana yang ada di wilayahnya, terlebih saat musim hujan. Kami ingin agar Kabupaten juga sigap,” ucap Abdul Hamid. 

Menurutnya, bencana tidak bisa diprediksi dengan tepat kapan datangnya. Sehingga pihaknya meminta pemerintah daerah bisa meningkatkan upaya preventif dan edukatif kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana agar dampaknya bisa diminimalisir. 

“Apakah di Blora sudah ada Desa Tangguh Bencana (Destana) ? Jika belum maka bisa segera dirintis. Destana ini penting, agar masyarakat yang tinggal di desa berpotensi bencana paham langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan ketika bencana datang. Lakukan penyuluhan, bimbingan dan pelatihan tanggap bencana kepada masyarakat,” terang Abdul Hamid.
Bupati Blora Djoko Nugroho menanggapi dan mengapresiasi besarnya perhatian Komisi E DPRD Jateng yang sudah bersedia datang ke Blora guna mengetahui kesiapan penanggulangan bencana di Kabupaten yang separuh wilayahnya berupa hutan jati itu. 

“Pertama-tama kami ucapkan selamat datang di Kabupaten Blora. Blora ini bukan pantura dan bukan pansela, kondisi geografisnya separuh hutan jati negara,” ucap bupati. 

Untuk potensi, kata Bupati, bencananya yang besar adalah kekeringan, banjir luapan sungai dan angin puting beliung. 

“Alhamdulillah semuanya bisa tertangani dengan baik melalui berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan dari BPBD bersama OPD teknis terkait,” kata Bupati. 

Menurut Bupati, pencegahan dan penanggulangan bencana di Blora tidak hanya melibatkan OPD teknis di jajaran Pemkab saja, namun juga lintas sektoral dengan melibatkan jajaran TNI (baik Kodim 0721/Blora maupun Yonif 410/Alugoro) bersama Polri (Polres Blora), serta para relawan dari beragam komunitas. 

Terkait usulan Desa Tangguh Bencana (Destana) dinilai usulan bagus dan segera ditindaklanjuti untuk dirintis mulai sekarang. 

“Saya minta BPBD bisa segera berkoordinasi tentang hal ini. Agar kesiapan penanggulangan bencana bisa semakin bagus,” terang Bupati. 

Untuk meminimalisir potensi bencana banjir dan kekeringan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan lintas sektor untuk meningkatkan kegiatan penghijauan (penanaman pohon) di lahan terbuka. Bahkan, pada hari yang sama juga dilakukan rakor penghijauan di Polres Blora. 

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Blora, Sunardi, menjelaskan bahwa pihaknya tahun ini sedang menyiapkan rintisan Desa Tangguh Bencana (Destana). 

“Tentang Destana, kali ini sedang dipersiapkan. Setidaknya ada delapan desa yang akan dilatih dan dirintis sebagai Desa Tangguh Bencana di tahap pertama,” jelasnya. 

Desa-desa ini akan dipilih di desa yang memiliki potensi bencana alam baik banjir, angin puting beliung, kekeringan maupun tanah longsor. 

“Sedang kami petakan,” jelasnya. 

Selain mempersiapkan pembentukan Destana, pihaknya juga terus melakukan upaya preventif lainnya baik berupa sosialisasi kepada masyarakat tentang tanggap bencana maupun apel bersama. 

“Sosialisasi kepada masyarakat kami lakukan melalui pameran pembangunan yang dilaksanakan bulan Desember 2019. Apel Kesiapsiagaan Bencana telah dilaksanakan bulan November 2019 lalu guna mengantisipasi datangnya musim hujan yang dilanjutkan simulasi penanganan angin puting beliung,” lanjut Sunardi. 

Disampaikan pada November 2019 juga terjadi angin puting beliung di Kecamatan Randublatung yang mengakibatkan 10 rumah warga rusak berat. Bantuan sudah disalurkan, dan mengajukan bantuan bedah rumah ke BPBD Provinsi Jawa Tengah yang saat ini sedang proses verifikasi. 

“Untuk pengaduan dan pelaporan kondisi kedaruratan bencana, kami dari BPBD Blora siap melayani selama 24 jam melalui hotline kantor maupun nomor WA kantor yang disebarluaskan ke masyarakat. Posko Tanggap Bencana kami buka 24 jam,” pungkasnya. 

Rombongan diterima langsung oleh Bupati Djoko Nugroho di pendopo rumah dinas, didampingi Sekda Komang Gede Irawadi, SE, MM, bersama Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Blora, Sunardi, dan beberapa OPD terkait. Hadir pada acara Mayor Inf Budi Leksono dari Kodim 0721/Blora, perwakilan dari Polres Blora, dan Yonif 410/Alugoro. 

Di akhir acara Bupati Blora ingin agar komunikasi Pemkab bersama Komisi E DPRD Jateng terus terjaga sehingga kerjasama diantara keduanya bisa terlaksana dengan baik. (Tim)

MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget