Articles by "Covid -19"




Blora, Transblora.Co – Mewakili Dandim 0721/Blora selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Pasiter Kapten Inf Puryanto menyampaikan update perkembangan persebaran Covid-19.
Kapten Inf Puryanto menyampaikan bahwa hingga pukul 13.00 WIB hari ini jumlah OTG ada 72 orang, ODP ada 13 orang, PDP ada 4 orang dan rapid-test reaktif ada 24 yang dipantau.
“Sedangkan positif Covid-19 hingga hari ini ada 45 kasus yang rinciannya 33 dirawat, 7 sembuh, dan 5 meninggal dunia. Yang sembuh tambah satu, dari kemarin 6 jadi 7, yakni satu tenaga medis dari RSUD Blora (perawat), sedangkan yang meninggal tadinya 4 jadi 5, tambah satu dari Desa Nglobo, Kecamatan Jiken,” ungkap Pasiter di Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, Selasa (23/06/2020).
Untuk persebarannya lebih lengkap bisa melihat website corona.blorakab.go.id. Atas data tersebut, pihaknya berharap ketika masa new normal berlangsung agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan, baik dalam berkegiatan di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
“Tidak bosan-bosannya kami ingatkan agar masyarakat terus menjaga kesehatan, menghindari tempat-tempat yang menjadi potensi persebaran Covid-19. Selalu gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, tetap di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak. Semoga kita semua bisa terhindar dari pandemic Covid-19,” lanjut Pasiter.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim, menambahkan bahwa saat ini di rumah sakitnya masih merawat 5 pasien di ruang isolasi Flamboyan.
“Pasien pertama perempuan dari Kecamatan Kedungtuban yang statusnya positif Covid-19. Sudah menjalani swab sebanyak 2 periode dengan hasil positif, sehingga belum dipulangkan. Saat ini menunggu hasil swab ketiga, semoga hasilnya negative,” ungkapnya.
Pasien kedua menurutnya juga perempuan dari Kecamatan Kedungtuban dengan penyakit penyerta diabetes melitus (belum positif Covid-19). Pihaknya meminta agar masyarakat yang memiliki penyakit perngorbit agar hati-hati terhadap penularan Covid-19.
“Yang ketiga baru saja semalam ada satu orang anak usia 2,5 tahun, kondisi kejang dan demam. Dugaan sementara mengarah ke Covud-19, dan sedang diperiksa. Kemudian yang keempat juga perempuan dari Kedungtuban dengan kondisi gangguan pencernaan. Semuanya hasil rapid-testnya reaktif. Semoga swab nya nanti negative,” terangnya.
Sedangkan pasien yang kelima adalah seorang perempuan dari Randublatung dengan penyakit penyerta kencing manis.
“Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak semakin banyak pasien Covid-19 di Kabupaten Blora. Jangan lupa berdoa semoga pandemic ini segera selesai,” pungkasnya. (red)




BLORATransblora.Co – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 01/Blora Serka Srinadi, turut dalam pendampingan Mahasiswa Poltekes Semarang, di Balai ruang pertemuan kel Kedungjenar, Kecamatan Blora, Kab Blora. 

Program Pencanangan Kampung tangguh Nusantara Candi Polsek Blora yang di laksanakan oleh 7 Mahasiswa Poltekes Semarang.

Serka Srinadi, mengatakan bahwa selaku mitra, peran Babinsa adalah membantu pemerintah kelurahan di wilayah dalam mesukseskan program yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah.

“Kami aparat TNI-Polri yang berada di kelurahan yaitu Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu bersinergi dalam membantu penanggulangan covid - 19,”ujarnya, Selasa (23/06/2020)

Ibu Dra Sri budi lestari selaku Kalur mengatakan bahwa kegiatan yang di laksanakan oleh Mahasiswa Poltekes Semarang adalah merupakan konstribusi Mahasiswa dalam rangka pencangan kampung tangguh di kel. Kedungjenar.

“Semoga wabah pendemi virus corona ini cepat selesai, agar kita semua dapat bekerja membangun  kelurahan / Desa dengan normal,” tandasnya.

Turut hadir dalam pencanangan kampung tangguh kel Kedungjenar ini Bhabinkamtibmas Bripka Ragil, Kalur berserta staf , Karang Taruna, Ketua Rt/Rw dan anggota Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19 kel.Kedungjenar. (Tim/srt01)



Blora, Transblora.Co - Digelar acara pembagian sembako di wilayah Kecamatan Blora Kabupaten Blora Kamis 18 Juni 2020, tepatnya di Kelurahan Mlangsen. Oleh Polres Blora kepada warga terdampak Covid - 19 yang belum menerima Bantuan dari Pemerintah.
Didampingi Kasdim Blora Mayor Inf Budi Leksono mewakili Dandim 0721/ Blora, Letkol Ali Mahmudi, SE. Kapolres Blora AKBP Ferry irawan, S.I.K. bersama rombongan membagikan sembako dalam rangka Launching Kampung Tangguh Nusanntara Candi Polres Blora.
Sebanyak 200 paket sembako di bagikan kepada warga Kelurahan Mlangsen yang saat ini masih belum menerima bantuan Sosial, dengan cara menuju rumah warga masing masing.
" Paketan sembako bantuan ini kami bagi di Kelurahan Mlangsen, Sebanyak 50 Paket kami berikan di Balai Kelurahan mlangsen, dan sisanya kami antar rumah ke rumah oleh Babinsa dan Babinkamtibmas"  Ungkap Kapolres Blora.
Menurut Kasdim Blora, sistim pembagian ini diharapkan mengurangi pemadatan warga yang antri untuk mengambil bantuan tersebut di Balai Kelurahan mlangsen sesuai Prokes, sehingga kami buat sistim mengantar kerumah rumah warga yang terdampak, dan mereka belum pernah diberi bansos sebelumnya.
"Minimal tidak ada kerumunan warga di Balai Kelurahan, dan kegiatan hari ini, Kapolres membuat sistim mengantarkan ke rumah warga yang belum tersentuh oleh bansos dari pemerintahan"  imbuhnya.
Danramil 01/Blora Kapten Inf Darmanto mengatakan, Kegiatan Bhakti sosial pendistribusian sembako di wilayah Kel Mlangsen Kec. Blora merupakan agenda TNI - POLRI dalam rangka kepedulian TNI - POLRI bagi warga yang tidak mampu dan warga terdampak COVID-19, yang tidak terdata atau tidak mendapatkan bantuan dari Pemerintah. (Tim/srt01)




BLORA, Transblora.Co - Perwira Seksi (Pasi) Intel Kodim 0721/Blora Lettu Inf Lukman Hakim berharap pandemi Covid-19 segera benar-benar hilang sehingga kita semua bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Menurut dia, tidak bosan-bosan mengajak kepada warga masyarakat untuk patuh dan taat kepada imbauan pemerintah dengan menjaga kesehatan serta menghindari tempat-tempat yang kemungkinan menjadi penyebaran Covid-19.
“Kita semua wajib mematuhi imbauan pemerintah,” ucap Pasi Intel Kodim 0721/Blora Lettu Inf Lukman Hakim mewakili Dandim 0721/Blora Letkol Inf Ali Mahmudi, SE dalam konferensi pers di media center posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Kamis (18/6/2020).
Di antaranya memakai masker keluar rumah, pembatasan sosial (social sistancing ), menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, tidak menggunakan tangan untuk mengusap mata, hidung dan mulut, tetap di rumah jika tidak penting.
“Dan yang terpenting terapkan pola hidup bersih dan sehat,” tandasnya.
Dijelaskannya, berdasarkan update terakhir monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora Kamis (18/6/2020) hingga pukul 11.17 WIB, yaitu jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) 669 terdiri proses pemantauan 80, selesai pemantauan 588 dan meninggal 1 orang.
“Orang Dalam Pemantauan (ODP) 1.034, proses pemantauan 26, selesai pemantauan 1.001 dan meninggal 7 orang,” urainya.
Berikutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 63 orang, terdiri pengawasan 5 orang, meninggal 11 (PCR negatif-bukan Covid-19), meninggal 0 (menunggu hasil swab), meninggal 7, selesai pengawasan 39 (negatif).
Berikutnya, Rapid Test 56 orang, terdiri rapid test reaktif OTG 30, ODP 23 dan PDP 3. Positif Covid-19 sebanyak 43, dirawat 33, sembuh 6 dan 4 meninggal orang.
“Kalau kita melihat situasi dan kondisi sekarang ini, kita memasuki adaptasi kebiasaan baru (new normal) sehingga banyak sentral-sentral ekonomi di Blora yang sudah mulai dibuka,” terangnya.
Seperti pasar hewan, tempat ibadah, olah raga bahkan tempat pedagang kaki lima. Akan tetapi, lanjutnya, meskipun belum maksimal, pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol kesehatan. (red)

BLORA, transblora.co - Menyikapi pulangnya 16 pasien Covid-19 yang dijemput keluarganya dari tempat isolasi Klinik Bakti Padma, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Senin (16/6/2020) kemarin, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora pada Selasa (17/6/2020) melakukan klarifikasi.

 

Plt. Kepala Dinas Kesehatan sekaligus juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora ini mengatakan bahwa sebenarnya pemulangan 16 pasien Covid-19 dari Klinik Bakti Padma pada Senin (16/6/2020) kemarin didasarkan pada kesepakatan bersama antara tim medis dengan keluarga pasien.

“Upaya penjemputan ini sebenarnya bukan kali ini saja. Sudah dua kali terjadi. Memang rasa jenuh itu ada, apalagi sudah sebulan lebih diisolasi namun hasil swabnya masih tetap positif. Ada yang masuk sejak 4 Mei hingga sekarang. Sehingga mereka bosan dan ingin pulang,” ucap Lilik Hernanto.

Pihaknya menyampaikan bahwa ke 16 pasien Covid-19 dari klaster Temboro ini tidak memiliki gejala klinis, badannya sehat bugar, dalam artian merupakan pasien OTG (Orang Tanpa Gejala). Sehingga berdasarkan SOP penanganan Covid-19, OTG bisa atau diperbolehkan melaksanakan isolasi diri secara mandiri di rumah dengan sejumlah persyaratan ketat.

 

“Pihak keluarga sudah bersepakat menandatangani surat pernyataan untuk bersedia merawat dan melakukan isolasi mandiri di rumah secara ketat agar tidak keluar kemana mana. Kita dari Dinas Kesehatan juga tidak akan melepas begitu saja, begitu di rumah, akan terus dikontrol oleh Puskesmas terdekat,” ungkap Lilik Hernanto.

Menurut Lilik Hernanto, pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit atau klinik itu adalah pasien yang memiliki gejala klinis berat seperti sesak nafas, demam tinggi serta memiliki penyakit penyerta.

“Meskipun PDP, jika itu PDP ringan, juga boleh isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan ketat. Kita tahu dan perlu dicatat, saat ini ada 6 pasien yang sudah sembuh, empat diantaranya menjalani isolasi diri mandiri di rumahnya. Kita optimis saja, semoga 16 pasien klaster Temboro ini juga akan sembuh. Semoga dengan isolasi di rumah psikisnya lebih terkontrol dan fresh sehingga imunitas tubuhnya membaik untuk melawan virus dalam tubuhnya,” tambah Lilik Hernanto.

Selama menjalani isolasi mandiri di rumah, pihaknya memastikan petugas Puskesmas terdekat akan tetap melakukan pengambilan swab dalam jangka waktu lima hari sekali guna mengetahui perkembangan proses penyembuhan pasien.

“Swab akan tetap terus dilakukan. Kalau belum dua kali negative swab, belum bisa dikatakan sembuh secara laboratoris. Kemarin saat pulang juga sudah kita bawakan vitamin dan obat-obatan,” sambungnya.

 

Enambelas pasien Covid-19 klaster Temboro yang kemarin pulang itu, menurut Lilik Hernanto berasal dari Kecamatan Kradenan, Kecamatan Jati, Kecamatan Ngawen, Kecamatan Kunduran dan Kecamatan Todanan.

Sementara itu, Kabag Humas Polres Blora, AKP Suparlan, mewakili Kapolres Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 Kabupaten Blora menyatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan Bhabinkamtibmas bersama dengan Babinsa untuk ikut mengawasi jalannya isolasi mandiri 16 pasien tersebut. Tim/moe/red

Kemenag

BLORA, transblora.co -  Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora pada Senin siang (15/6/2020) kembali menyampaikan update perkembangan persebaran virus Corona. Kali ini update disampaikan oleh Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG, bersama Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, H. Suhadi, S.Ag, M.Si.

 

Bertempat di Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG mengatakan bahwa hingga hari ini data kasus Covid-19 masih stagnan, dalam artian masih sama dengan kemarin.

“Untuk kasus positif Covid-19 masih sama ada 30, dengan rincian 22 dirawat, 5 sembuh, dan 3 meninggal. Sedangkan rapid-test reaktif ada 115, PDP ada 7 yang diawasi, ODP ada 36, dan OTG 124. Data sebarannya bisa dilihat di website corona.blorakab.go.id. Semoga yang PDP dan OPD segera sembuh, sedangkan rapid-test reaktif dan OTG hasilnya negative, aamiin,” ucap dr. Nugroho.

Sementara itu, untuk RSUD dr. R. Soetijono sendiri menurutnya masih merawat 2 pasien di ruang isolasi. Sedangkan di Klinik Bakti Padma masih ada 17 yang dirawat.

“17 Pasien di Klinik Bakti Padma ini semuanya terkonfirmasi positif Covid-19 yang didominasi kluster Temboro sebanyak 16 orang dan sisanya satu orang dari kluster Perumda. Semoga segera sembuh. Kami mohon agar seluruh pasien ini diberikan dukungan dan disupport, begitu juga bagi yang sudah sembuh. Perlakukan dengan baik selayaknya orang sehat, dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan,” ungkap dr. Nugroho.

“Yang masih dirawat, terus bersabar dan jangan stress. Kami merawat di Klinik Bakti Padma bukan karena ada alasan tertentu, murni karena kesehatan. Jika nanti hasil swab nya negative dua kali berturut turut maka akan dipulangkan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Blora, H. Suhadi, S.Ag, M.Si, menyampaikan beberapa kebijakan yang dilaksanakan oleh Kemenag di tengah pandemic Covid-19 jelang penerapan tata kehidupan baru (new normal).

 

“Berdasarkan SE Menteri Agama nomor 15 Tahun 2020 yang mengatur bahwa rumah ibadah yang berada di lingkungan aman dari Covid-19 diperbolehkan mengadakan ibadah keagamaan secara berjamaah atau kolektif dengan melaksanakan protokol kesehatan,” ujar Suhadi.

 

Rumah ibadah yang aman dari Covid-19 ini menurutnya bisa dibuktikan dengan surat keterangan aman dari Ketua Gugus Tugas sesuai dengan tingkatan rumah ibadah tersebut. Agar masyarakat bisa melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman.

“Pengurus rumah ibadah bisa mengajukan permohonan surat keterangan aman dari Covid-19 kepada Ketua Gugus Tugas Covid-19 sesuai dengan tingkatan rumah ibadahnya,” kata lanjutnya.

Kemudian untuk bidang pendidikan yang ada di lingkup Kementerian Agama (Kemenag), pihaknya menyampaikan bahwa untuk madrasah dari jenjang RA, MI, MTs, dan MA kegiatan KBM dan penilaian akhir tahun tetap dilaksanakan secara daring. Sedangkan pada saat ini hingga 20 Juni nanti semua guru tetap melaksanakan kegiatan tugas dinas dari rumah dengan memanfaatkan TIK.

“Pada tanggal 13 Juli nanti mulai tahun pelajaran baru, kita tunggu perkembangan selanjutnya. Adapun untuk Madin dan TPQ yang seharusnya sudah masuk pasca lebaran, sambil menunggu kebijakan selanjutnya agar bisa dilaksanakan secara daring,” jelas Suhadi.

 

Begitu juga untuk para santri Pondok Pesantres yang juga harus kembali pasca lebaran, sambil menunggu kebijakan selanjutnya maka santri yang akan kembali ke Pondok Pesantren bisa melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Kami mohon kerjasamanya dengan Puskesmas agar bersedia memeriksa kesehatan santri dan memberikan surat keterangan sehat agar bisa dijadikan dasar Pondok Pesantren dalam menerima santri tersebut,” tambah Suhadi.

Selanjutnya, Suhadi menjelaskan bahwa layanan Nikah dan Rujuk tetap dibuka setiap hari. Pendaftaran nikah dan rujuk bisa dilakukan datang langsung, melalui online, email, atau telpon.

“Layanan dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Akhad Nikah dilakukan di KUA dan boleh di luar KUA. Peserta dibatasi sebanyak-banyaknya 10 orang. Sedangkan yang diluar KUA baik di masjid atau gedung, bisa diikuti oleh maksimal 20 persen dari kapasitas ruangan dan tidak boleh lebih dari 30 orang,” tegasnya.

Guna mengendalikan layanan protokol kesehatan pada saat akhad nikah di luar KUA, pihaknya mendorong Kepala KUA dapat berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya dari pihak keamanan.

“Jika ada pelanggaran protokol kesehatan, maka penghulu atau kepala KUA wajib menolak pelayanan nikah dan rujuk. Kepala KUA bisa berkoordinasi tentang tatanan normal baru pelayanan nikah dengan ketua gugus tugas Kecamatan dan bisa dilakukan evaluasi,” terangnya.

 

Terakhir, Kepala Kemanag menjelaskan kebijakan tentang layanan haji dan umroh. Sesuai Peraturan Menteri Agama nomor 494 Tahun 2020 tanggal 2 Juni 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441 H/2020 M maka disampaikan bahwa jumlah jamaah calon haji asal Blora yang telah melunasi biaya tahun penyelenggaraan 1441 H sebanyak 617 orang.

“Jamaah calon haji yang telah melunasi biaya tahun ini menjadi jamaah calon haji yang akan berangkat pada penyelenggaraan tahun 1442 H atau 2021 M (tahun depan). Setoran pelunasan biaya perjalanan haji pada penyelenggaraan tahun ini akan disimpan dan dikelola secara terpisah oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),” kata Suhadi.

 

Nilai manfaat hasil pengelolaan setoran pelunasan biaya perjalanan ibadah haji sebagaimana dimaksud tersebut, menurutnya akan diberikan penuh oleh BPKH kepada semua jamaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1441 H / 2020 M paling lambat 30 hari sebelum pemberangkatan kloter pertama pada pemberangkatan haji tahun depan, 1442 H / 2021 M.

“Semua passport jamaah calon haji, passport semua petugas haji daerah, dan pembimbing dari unsur KBIHU tahun 1441 H / 2020 M tahun ini, akan dikembalikan ke pemilik masing-masing. Informasi selengkapnya bisa menghubungi petugas pelayanan seksi haji Kantor Kemenag Kabupaten Blora saat jam kerja,” pungkasnya. Moe/Red



Babhinsa
BLORA
, transblora.co - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora kembali menyampaikan kondisi terkini perkembangan persebaran virus Corona per 14 Juni 2020. Hal ini disampaikan oleh Dandim 0721/Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 yang diwakili oleh Pasi Ops Kodim 0721/Blora, Kapten Inf. Andi Mulkan.

 

Dengan didampingi Kepala Dinsos P3A, dan Kasi Penunjang Medis RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, Kapten Inf. Andi Mulkan mengatakan bahwa hingga siang hari ini, perkembangan terbaru pandemic Covid-19 di Blora untuk OTG ada 124 orang, OPD 35 orang, PDP ada 4 orang, serta rapid-test reaktif 112 orang.

 

“Sedangkan untuk kasus positif Covid-19 masih sama sejak dua pekan lalu, tidak ada penambahan yang artinya Blora sudah landai. Yakni total 30 kasus, rinciannya 5 sembuh, 3 meninggal dan 22 masih dirawat,” ucap Kapten Inf. Andi Mulkan.

 

Menurutnya bukan berarti pandemic Covid-19 mulai reda, namun tetap waspada terlebih dengan mulai diberlakukannya kebijakan normal baru dari Pemerintah.

 

“Sesuai indikator dari Kemendagri, saat ini Blora masih zona kuning. Masjid dan tempat ibadah lainnya sudah bisa dibuka dengan protokol kesehatan, begitu juga untuk pasar, swalayan, dan sarana olahraga. Termasuk rencananya 16 Juni nanti Pasar Hewan (Pasar Pon) mulai dibuka kembali dengan mengikuti protokol kesehatan,” terang Kapten Inf. Andi Mulkan.

 

“Kita berharap semoga Covid-19 ini bisa segera hilang agar kita semua bisa kembali beraktifitas seperti semula. Kami minta agar masyarakat terus aktif memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan patuh melaksanakan protokol kesehatan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora, Dra. Indah Purwaningsih, M.Si menyampaikan upaya penanggulangan dampak ekonomi pandemic Covid-19 melalui program jaring pengaman sosial (JPS) atau bantuan sosial.

 

“Perlu kami sampaikan bahwa bantuan dari pusat adalah Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos RI yang penyaluran tahap I melalui Kantor Pos sudah selesai dilakukan, dan saat ini sedang disalurkan BST tahap II dengan total sasaran 9233 KPM. Diharapkan minggu ketiga Juni bisa selesai,” ungkap Dra. Indah Purwaningsih, M.Si.

 

Selanjutnya ada Bansos Sembako Perluasan melalui BRI dengan total sasaran 33.057 KPM, yang saat ini sedang dilakukan pembagian Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS). Dimana KKS yang dibagikan ini sebagian besar sudah di top-up dengan saldo Rp 400 ribu.

“Maka jika e-Warong dari BRI yangs udah ditunjuak sudah siap dengan sembako yang ada, maka KPM sudah bisa melakukan transaksi,” sambung Drs. Indah Purwaningsih, M.Si.

 

Yang kedua menurutnya adalah bantuan JPS dari Pemprov Jawa Tengah. Dimana tahap I sudah dilakukan mulai 10 Juni 2020 dengan sasaran tahap pertama ada 6.266 KPM dalam bentuk sembako senilai Rp 200 ribu, jangka waktu 3 bulan melalui Kantor Pos.

“Kemudian Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari Pemkab Blora, yang penyaluran JPS bansosnya untuk tahap I sudah dilakukan kepada 15.767 KPM. Selanjutnya JPS Kabupaten Blora yang diperuntukkan kepada perantau berdasarkan data dari Komunitas Perantau Blora (Kopra) rencananya akan disalurkan mulai minggu depan melalui Kantor Pos kepada 755 perantau,” terang Dra. Indah Purwaningsih, M.Si

 

Terakhir, Kasi Penunjang Medis RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, Sutejo Haryanto, S.Kep, Ners, menambahkan bahwa di rumah sakitnya sejak bulan Maret hingga saat ini, untuk Maret-April merawat 24 orang, Mei ada 16 orang, Juni ini ada 10 orang.

“Adapun saat ini yang masih dirawat di ruang isolasi Flamboyan ada 3, dengan kondisi 1 pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dan dua lainnya adalah PDP,” ucapnya.

 

Menurutnya, RSUD dr. R. Soeprapto Cepu juga telah menyiapkan ruangan khusus untuk melakukan penanganan pada pasien PDP atau Covid-19, yakni menyediakan ruang isolasi untuk tindakan operasi. Begitu juga ruang isolasi untuk persalinan ibu hamil yang rapid test nya reaktif. Sekaligus menyiapkan kamar bayi khusus yang dilahirkan oleh ibu hamil yang berstatus PDP maupun reaktif rapid-test. Moe/Red

BLORA
,transblora.co - Update persebaran dan perkembangan Viruc Corona untuk edisi 13 Juni 2020, kali ini disampaikan oleh Sekda Blora, Komang Gede Irawadi, SE, M.Si, selaku sekretaris GTPP Covid-19, didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Plt. Sekretaris Satpol PP Blora.

Dalam penyampaiannya, Sekda bersyukur karena hingga kini sudah hampir dua pekan tidak ada penambahan kasus Covid-19 yang baru. Sehingga saat ini fokus mengupayakan kesembuhan para pasien Covid-19 yang masih dirawat.

 

“Saat ini masih ada 22 yang dirawat, 5 sembuh, 3 meninggal, sehingga total masih 30 kasus Covid-19. Sedangkan rapid-test reaktif masih ada 109, banyak berkurang karena setelah diswab ternyata negative Covid-19. Kemudian PDP masih ada 3, ODP 35, dan OTG 123 orang,” ucap Sekda.

 

Sekda pun meminta agar masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan agar persebarannya terus ditekan. Hal ini terbukti selama hampir 2 pekan belum ada penambahan kasus.

“Kami ucapkan banyak terimakasih kepada para medis yang sudah banyak bergerak dan banyak berperan dalam penanggulangan  Covid-19 ini. Pasalnya hingga kini hanya ada 2 kluster penyebaran di Blora, semoga semuanya segera sembuh sehingga kasusnya bisa segera selesai,” tambah Sekda.

 

Pihaknya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada jajaran TNI, Polri, dan relawan lainnya yang terus melaksanakan edukasi kepada masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Termasuk pada donatur hingga tingkat desa.

 

Hal senada juga disampaikan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, yang menyatakan bahwa hingga kini jumlah kasus di Blora selama dua pekan terakhir masih tetap atau stagnan.

“Mari kita pertahankan dan kita selesaikan ini, agar Blora bisa kembali menjadi zona hijau. Saat ini Blora secara nasional masih kuning karena dinilai berhasil mengendalikan penularan sehingga tidak ada kasus baru. Sedangkan setelah dievaluasi di Provinsi, kini Blora sedikit lagi menuju hijau,” ucap Lilik Hernanto, SKM, M.Kes.

 

Kondisi ini menurutnya perlu disyukuri dan Blora bisa menyiapkan tatanan normal baru.

“Persiapan normal baru bukan berarti virusnya sudah tidak ada. Namun tetap waspada. Hampir 14 hari ini tidak ada penambahan kasus, tetapi kita tidak bisa memastikan virus ini sampai kapan ada di sekitar kita. Kita harus terus memutus transmisi virus dengan terus memantau para pendatang. Begitu juga OTG, ODP, PDP terus kita pantau agar bisa dikendalikan,” terang Lilik Hernanto, SKM, M.Kes.

 

Pihaknya menegaskan bahwa normal baru harus ketat melaksanakan protokol kesehatan. Karena menurutnya Blora saat ini juga masih rentan, sehingga jangan sampai ada ledakan kasus baru ketika new normal.

Sementara itu, Plt. Sekretaris Satpol PP, Djumadi, S.Sos menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan patroli pengawasan kegiatan masyarakat di tempat umum. Karena masih banyak dijumpai orang nongkrong berkerumun di fasilitas umum tanpa memakai masker, seperti di Alun-alun, Jl.Pemuda, Kridosono dan lainnya.

“Kami mohon protokol kesehatannya ditaati,” tegas Djumadi.

Selanjutnya kepada seluruh pengusaha Kafe Karaoke diminta agar tutup sementara selama pandemic Covid-19 ini.

 

“Kita jumpai beberapa kafe masih buka, justru kesannya kucing-kucingan dengan petugas. Kami mohon kesadarannya untuk menutup kafe karaokenya dulu karena rawan menjadi lokasi penularan Covid-19,” pungkasnya.

BLORA
, transblora.co - Kepala Seksi (Kasi) Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Blora, Hangrengga Berlian, SH, MH, mewakili Kejari Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19, menyampaikan perkembangan persebaran virus Corona per 12 Juni 2020 secara live streaming, didampingi Direktur RSUD Blora dan Kabid Perhubungan Dinrumkimhub.

Bertempat di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Hangrengga Berlian, SH, MH, menyampaikan bahwa hingga hari ini pukul 10.00 WIB jumlah OTG masih ada 117 orang yang dipantau, kemudian ODP ada 29 orang, dan PDP masih 3 orang yang diawasi.

“Sedangkan jumlah rapid-test reaktif kembali turun tinggal 98 orang. Sedangkan kasus positif Covid-19 masih sama 30 kasus, dengan rincian 3 meninggal, 5 sembuh dan 22 dirawat. Jumlah ini bertahan lebih dari satu minggu, dan kita berharap tidak bertambah lagi serta yang sembuh semakin banyak,” ucapnya.

 

Dengan data itu, pihaknya tidak henti-hentinya mengajak seluruh masyarakat Blora untuk terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi persebaran virus ini. Yakni dengan cara mematuhi protokol kesehatan yang telah diatur oleh pemerintah dan meningkatkan imunitas tubuh.

“Selama pandemic ini, pelayanan hukum di Kejaksaan Negeri Blora tetap berjalan sesuai protokol kesehatan. Untuk di bidang Tindak Pidana Umum dan Pidana Khusus, sesuai dengan surat MA dan Kejaksaan Agung RI bisa dilakukan persidangan secara daring,” tambahnya.

 

Sementara itu, Direktur RSUD Blora, dr. Nugroho Adiwarso, Sp.OG mengatakan untuk saat ini di rumah sakit yang ia pimpin masih ada 3 pasien di ruang isolasi. Sedangkan di Klinik Bakti Padma masih ada 17 pasien positif Covid-19.

“Mudah mudahan swab nya nanti negative agar segera sembuh. Jika swabnya negative dua kali berturut-turut nanti bisa dipulangkan. Saya mohon dengan sangat untuk sabar. Jika belum negative dipulangkan atau memaksa pulang, bisa beresiko menularkan kepada anggota keluarga lainnya. Mohon pasien untuk terus disupport,” kata dr. Nugroho.

 

Selanjutnya, pihaknya mengatakan bahwa hingga kini RSUD Blora belum menerapkan njam besuk guna meminimaliris potensi penularan virus.

“Jangan ke rumah sakit dulu, kecuali jika akan berobat. Itu pun wajib menggunakan masker. Jika tidak memakai masker tidak kami izinkan masuk rumah sakit,” tegasnya.

Terakhir, Kepala Bidang Perhubungan Dinrumkimhub Blora, Drs. Bambang Soegiyatno, MM, menambahkan bahwa pihaknya telah melaksanakan pemantauan arus transportasi di Kabupaten Blora, yang hasilnya masih banyak dijumpai berbagai pelanggaran.

“Kami minta agar masyarakat saat keluar rumah khususnya di jalan raya untuk mematuhi aturan berlalu lintas, serta memakai masker, ini wajib. Kemarin kami bawa 50 masker di satu titik sudah habis dalam waktu 30 menit karena masik banyak yang belum bermasker,” terangnya.

 

Kemudian, terkait pelayanan uji kendaraan bermotor yang mulai dilaksanakan sejak 8 Juni 2020 kemarin. Pihaknya memastikan bahwa seluruh peserta uji KIR ini bisa memakai masker.

“Mulai minggu depan jika masih tidak memakai masker, akan kami suruh kembali. Yang kedua adalah tidak boleh mengajak anggota keluarga baik istri maupun anak. Agar tidak mengakibatkan penumpukan di ruang tunggu. Minimal hanya driver dan satu awak kendaraan saja,” lanjut Drs. Bambang Soegiyatno. tim/moe/red

BLORA, transblora.co -. Perkembangan persebaran virus Corona di Kabupaten Blora terus dipantau dan didata oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19. Yang mana hari ini disampaikan oleh Wakapolres Blora, Kompol Drs. M Samdani, MH, mewakili Kapolres Blora selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 Kabuoaten Blora.

 

Dengan didampingi Direktur RSUD Cepu serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Wakapolres menyampaikan bahwa data kasus Covid-19 masih sama dan diharapkan tidak ada penambahan lagi, namun berharap tambah jumlah yang sembuh.

 

“Hingga pukul 13.00 WIB siang ini jumlah OTG masih ada 129, ODP 29, PDP masih ada 4 yang diawasi, dan rapid-test reaktif ada 122 orang. Untuk positif Covid-19 masih tetap 30 kasus, rinciannya 3 meninggal, 5 sembuh dan 22 masih dirawat. Untuk sebarannya bisa dilihat di website corona.blorakab.go.id,” ujar Wakapolres.

 

Menyikapi data tersebut, Wakapolres mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung kebijakan Pemkab Blora terkait pelaksanaan new normal dalam mencegah penularan Covid-19 dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

“Hindari kerumunan, jaga jarak, pakai masker ketika keluar dan cuci tangan pakai sabun. Jangan lupa berdoa semoga pandemic Covid-19 ini segera berakhir,” pungkasnya.

Selanjutnya, Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim, menyampaikan bahwa hingga kini masih ada 2 pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Cepu. Yang mana keduanya adalah kasus kebidanan.

“Pasien pertama adalah kasus kebidanan (ibu hamil) yang mana hasil swab nya menunjukkan positif Covid-19 sehingga belum boleh pulang dan tetap dirawat di rumah sakit. Sedangkan pasien kedua adalah perempuan yang hasil rapid-test nya reaktif, akan ditindaklanjuti dengan pengambilan swab untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak,” ucap dr. Fatkhur.

 

Adapun secara kumulatif sejak akhir Maret hingga saat ini sudah ada 48 pasien di ruang isolasi, ada yang berstatus ODP, PDP dan positif Covid-19.

“Dari 48 pasien yang pernah kita rawat itu, ada juga yang meninggal namun bukan  karena Covid-19, melainkan karena penyakit lain yang memang diderita oleh pasien,” lanjut dr. Fatkhur.

 

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat agar bisa mematuhi protokol kesehatan yang disampaikan berulang kali oleh pemerintah sehingga bisa menekan penularan dan persebaran Covid-19 di Kabupaten Blora.

Terakhir, Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Hariyanto, SIP, M.Si menerangkan bahwa pada pertengahan bulan Juni ini nanti akan dilaksanakan penyaluran bantuan sosial dampak Covid-19 berupa BLT Dana Desa tahap kedua.

“Untuk tahap pertama sudah disalurkan dengan lancar pada pertengahan Mei kemarin kepada 24.6973 KK (KPM), senilai total Rp.14.815.800.000,00, yang mana per KK menerima Rp.600.000,00. Sedangkan untuk tahap kedua ini nanti akan dilakukan Juni, yang mana Kades kami minta segera memperbaiki data pengajuan jika ada masyarakatnya yang belum masuk melalui musdes melibatkan BPD, LKMD, para pendamping dan tokoh masyarakat,” terang Hariyanto, SIP, M.Si.

 

Selanjutnya, sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan, pihaknya meminta agar pihak pemerintah desa bisa mengumumkan daftar penerima (KPM) di desanya masing-masing.

 

“Berdasarkan aturan yang baru dari Kementerian Desa, bulan pertama hingga ketiga besaran BLT Dana Desa sebesar Rp.600.000,00, sedangkan bulan keempat sampai bulan keenam besarannya Rp.300.000,00 per KPM,” ujarnya.

 

Sedangkan terkait penyaluran JPS Pemprov Jateng berupa paket sembako dari Gubernur Jawa Tengah, menurutnya di Blora ada 26 BUMDes yang ditunjuk sebagai penyedia sembako untuk JPS Pemprov Jateng tersebut. Adapun penyalurannya sudah dimulai kemarin.

BLORA, transblora.co - 
Pemerintah Kabupaten Blora pada hari Rabu (10/6/2020) melaksanakan Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 menuju Tatanan Hidup Baru atau “New Normal”. Bertempat di Ruang Pertemuan Setda Kabupaten Blora, rapat dipimpin langsung oleh Bupati Djoko Nugroho didampingi jajaran Forkopimda.


Adapun peserta rapat adalah para Asisten, Staf Khusus Bupati, Staf Ahli Bupati, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat se Kabupaten Blora dan stakeholder terkait seperti Kemenag, pelaku industri perhotelan, serta para pengusaha.

 

Dalam rapat tersebut, Bupati mempersilahkan masing-masing OPD atau dinas teknis agar mulai menyusun teknis pelaksanaan tatanan normal baru sesuai bidangnya, yang disesuaikan dengan aturan protokol kesehatan agar tetap bisa produktif tanpa harus tertular atau terkena Covid-19.

 

“Saya rasa Blora ini sudah bisa dikenali darimana saja sumbernya Covid-19. Dari 35 ribu lebih pemudik yang datang di Blora bisa dikatakan semuanya sehat. Yang menyebabkan Covid-19 justru dari kluster Temboro dan Perumda. Keduanya saat ini sudah bisa dikendalikan dalam artian penularannya sudah terhenti. Sehingga saya putuskan untuk pelan-pelan mulai menyusun konsep new normal,” ucap Bupati.

 

Menurut Bupati, masa transisi menuju new normal ini sudah dimulai dengan masuknya kembali seluruh ASN di Kabupaten Blora untuk bekerja di kantor dengan menerapkan protokol kesehatan, sudah tidak ada work from home (WFH) lagi.

 

“Selanjutnya saya minta agar tempat ibadah baik masjid maupun gereja, dan tempat ibadah lainnya bisa segera dibuka dengan mematuhi protokol kesehatan. Atur jarak ketika beribadah, misalnya saat sholat, imam tidak usah meminta untuk merapatkan barisan, melainkan mengatur jaraknya. Saat ini keselamatan menjadi yang utama, karena new normal bukan berarti Covid-19 selesai,”lanjut Bupati.

Untuk sektor pendidikan, Bupati meminta Dinas Pendidikan melakukan evaluasi dan menyusun teknis penyelenggaraan sekolah jika memang memungkinkan mulai masuk. Namun menurutnya untuk saat ini jangan masuk dahulu.

“Begitu juga dengan hiburan pesta pernikahan, seperti dangdut, musik, dan pertunjukan seni budaya lainnya. Jangan diizinkan dulu, kita lihat perkembangan terlebih dahulu karena mengaturnya ini susah. Memang banyak seniman yang nganggur, namun saya belum berani memutuskan untuk iya, kita tunggu bulan depan saja,” kata Bupati.

 

Kalau pariwisata menurut Bupati boleh dibuka namun yang sifatnya individu, bukan wisata rombongan. Dinporabudpar diminta untuk mengumpulkan pengelola pariwisata terlebih dahulu untuk menentukan mana-mana saja yang boleh dibuka dan mana yang belum.

 

Tetapi untuk bidang olahraga, Bupati mengizinkan agar tempat-tempat olahraga kembali dibuka namun juga dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Saat seperti ini olahraga justru penting untuk menjaga kesehatan. Silahkan GOR dibuka, tenis juga bisa. Asalkan jangan sampai menggelar event atau turnamen olahraga yang menimbulkan banyak kerumunan, belum boleh itu,” terangnya.

 

Lalu tentang aktifitas ekonomi baik di pasar tradisional maupun pasar hewan, menurut Bupati harus mulai dibuka dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti wajib pakai masker, jaga jarak dan disediakan tempat cuci tangan pakai sabun.

“Kemarin memang pasar hewan yang ada di Pasar Pon Blora dan Pasar Pahingan Randublatung kita tutup karena ada kekhawatiran menjadi tempat persebaran virus mengingat banyak pedagang hewan yang berasal dari luar kota Blora. Namun saat ini kami minta Dindagkop UKM untuk mempersiapkan pembukaannya kembali, juga dengan menerapkan protokol kesehatan, wajib ini,” tambah Bupati.

 

Sementara itu, Kepala Dindagkop UKM Blora, Sarmidi, SP, MM, menyampaikan bahwa pihaknya sudah membuat perencanaan pembukaan kembali pasar hewan pada tanggal 16 Juni 2020 mendatang.

“Jika memang diizinkan Bapak Bupati selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, maka akan kami buka yang rencananya mulai 16 Juni mendatang di Pasar Pon. Pemberlakukan protokol kesehatan juga diterapkan, jadi 16 Juni nanti sekaligus untuk simulasi perdana,” papar Sarmidi.

 

Disisi lain, Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Slamet Pamudji, SH, M.Hum, menyampaikan bahwa pihaknya telah banyak mendapat masukan dari para seniman agar diupayakan bisa kembali pentas. Namun belum berani memastikan kapan boleh pentasnya karena kondisi pandemic Covid-19 di Blora belum selesai.

 

“Ini memang sulit, apalagi mengatur pertunjukan seni budaya yang aksinya sering terjadi kontak fisik seperti kethoprak, barongan dan sebagainya. Kalaupun kita batasi, harus dibuatkan regulasi teknis yang jelas. Olahraga pun yang diperbolehkan baru olahraga yang sifatnya individu, event olahraga belum boleh. Misal bersepeda kalau individu boleh, namun kalau event sepeda santai ya belum,” terang Slamet Pamudji.

Dalam rapat tersebut, Kapolres Blora yang diwakili Kabag Ops AKP Supriyo, S.Sos, M.Si menyatakan dukungannya atas kebijakan Bupati dalam menyiapkan penerapan new normal.

“Kami pada dasarnya siap mendukung dan mengawal pengamanan pelaksanaan new normal. Anggota kami secara berkala juga melaksanakan sosialisasi new normal kepada masyarakat. Dalam hal penanggulangan dampak Covid-19 ini kita juga menyalurkan bantuan sembako seminggu dua kali pada hari Selasa dan Jumat, dengan harapan semakin banyak warga yang terbantu,” kata AKP Supriyo. (Tim

Bupati Blora Djoko Nugroho memberikan semangat kepada peserta test rapir
BLORA, transblora.co - Bupati Djoko Nugroho pada Jumat pagi (22/5/2020) melakukan peninjauan kegiatan rapid-test massal yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Blora di pusat perbelanjaan. Titik yang ditinjau Bupati ada Swalayan LUWES di Jl. Pemuda Kota Blora.

Setibanya di lokasi, Bupati menyaksikan langsung proses rapid-test yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan terhadap karyawan/karyawati swalayan berikut para pengunjungnya. Bupati senang melihat antusias peserta yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengantri, mengikuti rapid-test.

Dengan menggunakan masker dan kaus tangan, Bupati berkeliling berdialog dengan sejumlah peserta rapid-test yang sedang mengantri. Turut hadir Plt. Kepala Dinas Kesehatan Lilik Hernanto, dan sejumlah OPD terkait yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora.

“Alhamdulillah masyarakat antusias untuk mengikuti rapid-test massal ini. Terimakasih sudah berkenan meluangkan waktu belanjanya untuk diperiksa. Ini sebagai wujud nyata upaya GTPP Covid-19 Kabupaten Blora dalam rangka deteksi dini, agar bisa segera ditangani jika ada terpapar,” ucap Bupati.

Bupati mengatakan bahwa kegiatan rapid-test massal seperti ini tidak hanya dilakukan di pusat perbelanjaan, namun juga di pasar tradisional.

“Tidak hanya di LUWES, rapid-test massal hari ini juga dilakukan Dinas Kesehatan di Pasar Sido Makmur Blora, Pasar Beras Cepu dan Bravo Cepu. Setelah itu, kami minta besok sore lanjut di Alun-alun Blora, karena setiap sore banyak pedagang takjil,” lanjut Bupati.

Tidak menutup kemungkinan, kegiatan ini kedepan akan diperluas di masing-masing eks kawedanan se Kabupaten Blora, seperti Ngawen, Randublatung dan Cepu.

Siti Umaroh, salah satu pengunjung swalayan mengaku senang ada kegiatan rapid-test massal. Dirinya pun ikut mengantri untuk diambil darahnya.

“Mau belanja, ternyata di depan ada pemeriksaan rapid-test gratis. Jadi saya ikut. Tadi awalnya diperiksa suhu badan dulu dengan thermalgun, kemudian antri untuk diambil sample darahnya. Semoga saja hasilnya negative, tadi dicatat juga identitasnya agar nanti bisa dikabari hasilnya,” ungkap Siti Umaroh.

Adapun Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes, menerangkan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memperluas layanan masyarakat.

“Jika sebelumnya rapid-test hanya dilakukan di layanan kesehatan saja dan digunakan untuk tracking kasus positif, maka kali ini kami perluas di tempat fasilitas umum seperti pasar dan swalayan. Masing-masing lokasi kami bawakan 100 alat rapid-test untuk sampling,” ujar Lilik Hernanto.

Sementara itu, di tempat terpisah, Sekda Komang Gede Irawadi, SE, M.Si bersama Asisten Sekda Bidang Administrasi, dr. Henny Indriyanti, M.Kes melakukan peninjauan rapid-test massal di Pasar Sido Makmur Blora dan Pasar Beras Cepu.

“Setelah kami pantau langsung di lapangan tadi, rupanya para pedagang dan masyarakat juga antusias. Ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat untuk deteksi dini persebaran virus sangat tinggi, kami apresiasi. Untuk hasilnya kita masih menunggu nanti akan dikalkulasi oleh petugas dari Dinas Kesehatan. Namun selama pantauan yang kami lakukan tadi belum ada yang reaktif,” ujar Sekda Komang Gede Irawadi. Tim/Moe/Red

MKRdezign

{facebook#https://web.facebook.com/transblora.co/} {twitter#https://twitter.com/transblora} {google-plus#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#https://www.youtube.com/channel/UCSl1zrsSFPYXFQoaDpC7xZw/featured?disable_polymer=1} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget